Oleh : Tata Sutabri
Semakin luasnya penerapan teknologi informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar bagi para tenaga profesional TI untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah atau dunia pendidikan di era globalisasi ini. Secara global, baik negara maju maupun negara berkembang, telah terjadi kekurangan tenaga profesional TI. Menurut hasil studi yang diluncurkan pada April 2001 oleh ITAA dan EUI, di Amerika tahun 2001 terbuka kesempatan 900.000 pekerjaan di bidang TI, diantaranya 425000 pekerjaan tidak dapat terisi karena kekurangan pelamar yang memenuhi kualifikasi teknis dan non teknis. Satu diantara 3 pelamar tidak memenuhi ketrampilan yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan TI.
Begitu juga dengan yang terjadi di Eropa, wilayah ASIA seperti India, China, Taiwan, Hongkong, Thailand, Malaysia, Jepang dan Korea. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun kebutuhan SDM telematika semakin meningkat. Dan Indonesia perlu memiliki strategi yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut baik dari segi jumlah maupun kualitas (Kompetensi).
(Penulis adalah Deputy Chairman of STMIK INTI Indonesia dan pemerhati dunia pendidikan TI)
Catatan : Tulisan Tata Sutabri selengkapnya bisa dibaca di Majalah BISKOM edisi Juli 2007