Banyak masalah yang terjadi di dalam negeri yang membuat nama Indonesia dicap negatif. Masalah pembajakan adalah salah satunya. Sebagai negara yang besar, tentunya Indonesia ingin keluar dari pandangan buruk ini dengan berbagai upaya.

Menggunan istilah “Tak ada arang, akar pun jadi” sebagai solusi, menandakan bahwa masyarakat Indonesia sangat pandai dalam memanfaatkan kemampuannya sendiri. Dalam arti, jika piranti lunak berbayar (proprietary software) dirasa berat karena masih relatif mahal, maka bangsa Indonesia pun bisa mengembangkan sendiri sistem operasi legal dan berplatform terbuka bernama Indonesia Goes Open Source (IGOS).

Bukan sembarang ‘akar’, IGOS lewat Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Ristek) terus dikembangkan. Jika dulu sempat diragukan kemampuannya, IGOS terbaru kini sudah maksimal dalam segi performa dan bahkan sudah kompatibel dengan software ataupun hardware lain. Masalahnya kini, apakah IGOS sudah digunakan oleh sebagian besar bangsa Indonesia yang notabene masih menggunakan software bajakan?

Menjawab hal tersebut, Kementerian Negara Ristek dan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) pada 27-28 Mei 2008 mendatang di JaCC (Jakarta City Center) akan menyelenggarakan IGOS SUMMIT 2 sebagai sarana mensosialisasikan IGOS kepada masyarakat sekaligus sebagai tidak lanjut dari IGOS SUMMIT 1 yang telah diadakan tahun 2006 silam.

Serangkaian acara telah dipersiapkan. Diantaranya adalah pertemuan tingkat menteri yang akan dihadiri 9 menteri: Muhammad Nuh (Menneg Kominfo), Kusmayanto Kadiman (Menneg Ristek), Bambang Sudibyo (Menneg Pendidikan Nasional), Taufiq Effendi (Menneg PAN), Andi Mattalata (Menneg Hum & HAM), Sofyan Djalil (Menneg BUMN), Fahmi Idris (Menneg Perindustrian), Paskah Suzeta (Menneg Bappenas) dan Hatta Rajasa (Mensekneg).

Kompetisi penulisan Blog, pembuatan E-Magazine dan Logo Baru IGOS dengan hadiah total puluhan juta rupiah juga menjadi agenda yang sangat menarik, disamping pameran IGOS yang didukung oleh instansi dan perusahaan swasta.

Sejumlah promo IGOS SUMMIT 2 juga terus dilakukan. Selain melalui poster, selebaran dan media partner, pada hari ini (15/5) juga dilakukan talkshow Siaran IPTEK VOICE di Radio RRI Pro2 FM yang mengulas topik IGOS SUMMIT 2 dengan nara sumber Nurlina Onno Purbo (Tim Lomba), Ferry Haris (Tim Marketing Komunikasi) dan Sutiono Gunadi (Perwakilan perusahaan swasta).

“Tujuan short term dari IGOS SUMMIT 2 adalah meyakini masyarakat bahwa IGOS tidak kalah dari software lainnya, sehingga mereka tidak ragu untuk bermigrasi ke IGOS. Sedangkan tujuan long term-nya adalah kelak Bangsa Indonesia akan dapat menjadi bangsa yang mampu mengeksport software buatan anak bangsa alias menjadi produsen dan bukan lagi sekedar konsumen,” ujar Ferry Haris pada kesempatan tersebut.

Mengenai dukungan pihak swasta terhadap IGOS, Sutiono Gunadi mengatakan, “Sebagai penyuplai produk-produk TI ke pemerintahan, merupakan kewajiban pihak swasta untuk menyediakan produk yang mendukung IGOS mengingat kini pihak pemerintahan telah menggunakan IGOS. Dan kami melalui Asosiasi akan membuat suatu CD yang disebut sebagai IGOS Apkomindo dan akan disebarkan ke anggota-anggota kami. Sementara untuk masyarakat, mempaketkan IGOS dalam produk yang kami jual adalah tanggung jawab sosial untuk bersama mengurangi pembajakan.”

Sedangkan Nurlina Onno Purbo saat ditanyai mengenai kesiapan lomba mengatakan, “Saat ini masih dalam proses pendaftaran, dan mudah-mudahan last minutes target peserta akan tercapai.”

Akhirnya, sampai ketemu di IGOS SUMMIT 2!

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.