Asosiasi perdagangan global untuk industri seluler, GSMA, hari ini meluncurkan program energi ramah lingkungan untuk seluler yang bertujuan untuk membantu industri seluler menggunakan sumber energi yang dapat diperbarui, seperti energi surya, angin atau biofuel, untuk menjalankan 118.000 off-grid BTS baru dan yang sudah ada saat di negara-negara berkembang sampai dengan tahun 2012. Upaya ini akan memungkinkan penghematan sampai dengan 2.5 milyar liter penggunaan solar per tahun dan mengurangi emisi karbon tahunan sampai dengan 6,3 milyar ton.
GSMA memperkirakan, sampai dengan tahun 2012 sekitar 50% off-grid BTS baru di negara berkembang dapat dijalankan dengan memanfaatkan energi terbarukan. Didukung 25 operator seluler, energi ramah lingkungan untuk seluler dapat memberikan pengalaman yang dapat mendukung pembangunan off-grid BTS dengan menggunakan energi terbarukan. Sampai saat ini, sebagian besar off-grid BTS dijalankan dengan menggunakan generator berbahan bakar solar, yang kian mahal harganya, dan mengakibatkan emisi karbon dioksida selain itu solar juga relatif sulit dibawa ke lokasi-lokasi terpencil.
“Seiring dengan upaya mereka untuk memberikan manfaat dari cakupan layanan seluler ke sebanyak mungkin penduduk, para operator juga harus menemukan sumber energi yang dapat diandalkan, tersedia dalam jangka panjang dan ekonomis yang tersedia di area-area yang belum tersedia tenaga listrik nasional,” ujar Rob Conway, CEO dan anggota Board of GSMA. “Melalui dana pengembangan yang kami miliki, GSMA telah melakukan penelitian dan pelatihan dalam energi surya, angin dan sumber-sumber energi terbarukan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh para operator seluer untuk membantu mereka mengoneksikan area yang belum terkoneksi, menekan biaya operasional dan meminimalisir kerusakan lingkungan.”
Menyusul beberapa penelitian yang dilakukan bersama para operator seluler, Pengembangan Dana GSMA memperkirakan hanya sekitar 1.500 BTS yang ada di seluruh dunia yang dijalankan paling tidak dengan satu macam energi terbarukan. Tantangan yang ada saat ini meliputi pertimbangan komersial, ketersediaan peralatan dan keterbatasan kemampuan, akan tetapi penelitian GSMA menyarankan bahwa kenaikan harga solar dan penurunan biaya dari peralatan yang terbarukan menunjukkan bahwa investasi para operator dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan untuk menjalankan BTS-nya dapat menghemat modal mereka paling sedikit untuk 24 bulan.
Pengembangan Dana GSMA telah bekerjasama dengan beberapa operator seluler untuk mengembangkan solusi energi yang terbarukan untuk beragam BTS yang berlokasi di daerah dengan struktur alam berbeda. Pengembangan Dana telah membantu implementasi Digicel dengan memanfaatkan energi angin dan matahari untuk menjalankan 17 BTS padi di kepulauan Pasifik, Vanuatu.
Para operator yang berpartisipasi dalam program ini diantaranya AXIS, Bhartil, Dialog, Digicel, Idea Cellular, Indosat, Econet, Grameenphone, Mobinil, MTC Namibia, MTN Cameroon, MTN Group, MTN Nigeria, MTN Uganda, Orange, Orascom Telecom Holding, Roshan, Safaricom, Smart, Telefonica, Telenor Pakistan, VimpelCom, Vodacom Tanzania, Vodafone Egypt, Zain Group, dan Zantel.