Akhir-akhir ini iPhone kerap dibandingkan dengan ponsel keluaran Google ataupun ponsel-ponsel yang bersistem operasi Android. Android adalah platform baru dari Google. Selain Google sendri, produsen ponsel HTC Corp juga bakal melansir ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi Android di Amerika akhir bulan ini.
Dengan Android, pengguna dapat mengakses internet dimanapun mereka berada, karenanya ponsel Android sangat dinanti-nanti. Meski begitu, para praktisi dan analis memperingatkan, para pengguna ponsel hendaknya jangan berharap terlalu besar kepada Android. Sebab, Android adalah platform baru yang masih membutuhkan banyak pengembangan dan perbaikan. Apalagi, Android adalah platform open source, sehingga analis memperkirakan konsep platform itu menjadi tidak jelas. Beda halnya dengan Apple. Selain lebih berpengalaman dalam industri telekomunikasi, iPhone pun dikembangkan dengan kontrol yang ketat dari Apple.
“Meski Android perpotensi besar pada teknologi dan mudah dalam penggunaan, saya tidak yakin Android akan mampu menyajikan pengalaman sebaik iPhone. Saya kira Android tidak akan demikian,” demikian Rajeev Chand, analis seluler bank investasi Rutberg & Co, yang telah mencoba ponsel Android generasi awal.
“Para operator harus berjuang keras untuk memasarkan ponsel Android, karena tidak ada hal yang unik dari Android. Karenanya Google harus memasarkan ponsel dengan namanya sendiri,” ungkap Frank Meehan, Global General Manager Handsets & Applications Hutchison Whampoa Ltd.
Terlepas dari tantangan-tantangan itu, para eksekutif industri seluler ternyata tetap menyambut gembira kehadiran Android. Ponsel Google G1 yang sekiranya akan muncul Oktober mendatang misalnya, juga telah lama beredar beritanya di dunia maya. Memiliki layar sentuh yang lebar layaknya iPhone, seperti dikutip dari Associated Press, fisik dan performa G1 pun hampir mirip dengan iPhone.
Gaya penjualan G1 sama dengan ponsel buatan Apple, yakni dipaketkan dengan operator selular. Dalam hal ini, khusus untuk pasar di Amerika, Google menggandeng T-Mobile, anak perusahaan Deutsche Telecom AG. Kerjasama dengan T-Mobile memungkinkan G1 dapat berkirim email, menggunakan mesin pencari serta Google Maps.
Untuk tahun pertama , Google akan memasarkan smartphone tersebut ke pasaran Eropa. Setelah meluncur di Amerika pada 22 Oktober nanti, G1 akan menyambangi Inggris pada bulan November dan beberapa negara di Eropa di tahun depan. Dengan ponsel yang bakal dijual sekitar US$ 179 ini, Google berharap dapat terus menambah kas Google. Bahkan, mereka yakin layanan iklan yang dimunculkan mampu memberikan revenue hingga US$ 20 miliar tahun ini.