Gaya hidup digital (digital lifestyle) telah menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Piranti-piranti mobile seperti ponsel pintar dengan fasilitas multi dan kamera berukuran poket membuat orang semakin akrab dengan pengelolaan file digital.
Salah satu akibat dari maraknya penggunaan piranti tersebut adalah munculnya istilah Citizen Journalist. Istilah yang jika di-Indonesia-kan menjadi Pewarta Warga ini memainkan peranan yang signifikan terutama ketika terjadi tragedi Jumat berdarah di Jakarta, 17 Juli 2009, saat bom meledak di Hotel J.W. Marriott sekitar pukul 07.45 WIB dan Hotel Ritz Carlton sekitar pukul 07.50 WIB.
Di sisi lain, layanan social media semacam Facebook dan micro-blogging Twitter serta YouTube menjadi semacam media atau sumber informasi utama yang kecepatan update-nya mendahului hampir seluruh media arus-utama (mainstream).
Saat ini, jumlah pengguna Facebook di Indonesia sudah berada pada urutan ke-7 dunia, dengan total mencapai lebih dari 8.000.000 orang (sumber: Checkfacebook.com, 31/08/2009). Jumlah unique visitors Facebook, berdasarkan analisis Google Trends, telah mencapai lebih dari 3.000.000 per hari. Pencapaian tersebut, berdasarkan situs komparasi Alexa.com, mendudukkan Facebook pada posisi nomor wahid untuk situs yang paling banyak diakses dari Indonesia! Grup Indonesia Unite di Facebook juga telah diikuti oleh lebih dari 34.500 orang.
Sementara Twitter, meski masih pada urutan nomor 30 untuk situs yang paling banyak diakses dari Indonesia berdasarkan Alexa, terus menunjukkan pertumbuhan. Bahkan menjelang April 2009, Twitter mulai jauh meninggalkan Plurk, layanan sejenis yang lebih dahulu popular di Indonesia.
Para Citizen Journalist, tak hanya bisa menggunakan Twitter dan Facebook saja untuk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi yang dianggap penting. Contohnya adalah ketika pada menit-menit pertama bom di Hotel J.W. Marriot dan Ritz Carlton, blog dan situs-situs yang memungkinkan orang mengirim berita pun menjadi sasaran para Citizen Journalist. Fitur “Kirim Info” pada situs mobile http://m.detik.com misalnya, cukup diakses melalui ponsel, maka berita pun bisa langsung terkirim ke seantero jagat maya.
Peran saksi mata sebuah peristiwa dalam era perkembangan teknologi Internet saat ini tak lagi hanya dapat diposisikan sebagai nara sumber berita bagi media arus-utama. Saksi mata kini dapat memilih untuk memposisikan dirinya sejajar sebagai media arus-utama dalam konteks penyampaian informasi. Saksi mata juga kini dapat berperan sebagai Citizen Journalist, yang menulis, mengabadikan gambar (foto dan/atau video) suatu kejadian dan menyampaikannya kepada khalayak luas. Citizen Journalist pun bisa bekerja secara profesional.
TOPIK SEMINAR
Apakah etika jurnalistik juga diterapkan oleh Citizen Journalist?
Bagaimana media arus utama memandang kehadiran Citizen Journalist?
Bagaimana menjadi Citizen Journalist yang baik?
Apakah Citizen Journalist bisa menjadi sumber pendapat baru?
TUJUAN
Memberikan gambaran kepada para peserta seminar tentang Citizen Journalist.
Memberikan pengetahuan kepada para peserta seminar untuk menjadi seorang Citizen Journalist
Membangun jiwa peserta untuk berkarir/berusaha.
PROGRAM ACARA
Tema Seminar : “CITIZEN JOURNALIST: Wartawan Profesional Berbasis TI” Seminar Kepedulian Terhadap Korban Gempa di Tasikmalaya
Hari/Tanggal : Jumat, 11 September 2009
Tempat : Roxy Square Lantai 2, Ruang Diamond Hall
Jl. Kyai Tapa No.1 (sebelah RS Sumber Waras) Jakarta Barat
Waktu : Jam 14.00 – 16.30
Pembicara : Sesi I
Etika Foto Jurnalistik : Oscar Motuloh –Antara
Sesi II
Menjadi Citizen Journalist : Donny BU – Detik.Net
Fiqih – Majalah BISKOM (Moderator)
TARGET PESERTA
Wartawan, Blogger, Twitter, Facebooker, Pelajar, Mahasiswa dan Pehobi + 100 orang.
Pendapatan dari pendaftaran peserta disumbangkan SELURUHNYA kepada korban gempa di Tasikmalaya pada tanggal 2 September 2009.
Peserta mendapatkan Snack dan Sertifikat Keikutsertaan
PENDAFTARAN
Umum Rp. 50.000
Pelajar dan Mahasiswa Rp. 35.000
Melalui rekening:
Bank Mandiri Cabang Cilacap 139-000-466-5554 a/n CV Surya Buana (Ketua DPD Apkomindo Cilacap)
INFORMASI:
BISKOM
Jl. KH Zainul Arifin
Komp. Ketapang Indah Blok B1/5
Jakarta 11140
Telp. (021) 638 54772, Fax. (021) 638 58998
Email. redaksi@biskom.web.id / andi@biskom.web.id
Web. http://www.biskom.web.id
Peserta mengirimkan biaya pendaftarnya ke rekening Ketua DPD Apkomindo Cilacap, karena dana tersebut nantinya
untuk membantu para korban gempa di Cillacap.
kalau mau daftar di tempat gimana? bisa lewat panitia ga?