Salah satu akibat dari maraknya penggunaan piranti mobile dengan kemampuan multi akhir-akihir ini adalah munculnya Citizen Journalist. Istilah yang jika di-Indonesia-kan menjadi Pewarta Warga ini memainkan peranan yang signifikan terutama ketika terjadi tragedi Jumat berdarah di Jakarta, 17 Juli 2009, saat bom meledak di Hotel J.W. Marriott sekitar pukul 07.45 WIB dan Hotel Ritz Carlton sekitar pukul 07.50 WIB.
Meski begitu, seperti halnya seorang wartawan profesional, pekerjaan Citizen Journalist juga dibatasi oleh etika-etika tertentu, agar berita yang disampaikan lebih efektif, tepat sasaran dan tidak beresiko pada masalah hukum. Hal tersebut dikatakan Oscar Motuloh, Wartawan Senior Kantor Berita Antara saat seminar Citizen Journalist, Wartawan Profesional Berbasis TI di Roxy Square, Jakarta (11/9).
Di sisi lain, kehadiran layanan social media semacam Facebook dan micro-blogging Twitter serta YouTube membuat Citizen Journalist mampu meng-update berita lebih cepat dibanding hampir seluruh media arus-utama (mainstream).
“Saat ini, jumlah pengguna Facebook di Indonesia sudah berada pada urutan ke-7 dunia, dengan total mencapai lebih dari 8.000.000 orang (sumber: Checkfacebook.com, 31/08/2009). Jumlah unique visitors Facebook, berdasarkan analisis Google Trends, telah mencapai lebih dari 3.000.000 per hari. Pencapaian tersebut, berdasarkan situs komparasi Alexa.com, mendudukkan Facebook pada posisi nomor wahid untuk situs yang paling banyak diakses dari Indonesia! Grup Indonesia Unite di Facebook juga telah diikuti oleh lebih dari 34.500 orang,” kata Donny BU, Redaktur DetikNet, pada kesempatan yang sama.
Sementara Twitter, tambah Donny, meski masih pada urutan nomor 30 untuk situs yang paling banyak diakses dari Indonesia berdasarkan Alexa, terus menunjukkan pertumbuhan. Bahkan menjelang April 2009, Twitter mulai jauh meninggalkan Plurk, layanan sejenis yang lebih dahulu popular di Indonesia.
Karenanya kedepan, Citizen Journalist menjadi sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Seminar yang diadakah sebagai bentuk kepedulian terhadap korban gempa di Tasikmalaya dan sekitarnya ini diselenggarakan oleh Majalah BISKOM dan didukung oleh Masterdata, Gigabyte, Asosiasi HRCC dan Asosiasi HMCC.