Serah terima jabatan kementerian komunikasi dan informatika baru saja berlangsung tadi sore, Kamis (22/10/2009) di Gedung Depkominfo Jl. Merdeka Barat, Jakarta. Untuk masa pemerintahan tahun 2009-2014, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) resmi dijabat oleh Tifatul Sembiring.
Pada kesempatan yang dihadiri puluhan wartawan tersebut, Tifatul mengatakan, pada masa jabatan M. Nuh, sektor komunikasi dan informasi telah menyumbang gross domestic product (GDP) sebesar 15 persen. “Melanjutkan kesuksesan tersebut menjadi tanggung jawab besar bagi saya, sehingga dibutuhkan kerja keras dan strategi yang jitu,” ujar pria yang masih menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Ia melanjutkan, tantangan terbesar adalah digital divide yang masih tinggi, infrastruktur yang masih lemah, mega proyek Palapa Ring yang masih tertunda, proyek USO yang masih 46 persen, dan jaringan seluler yang masih menjangkau 69 persen wilayah Indonesia.
Suplai energi Base Transceiver Station (BTS) yang masih didominasi solar juga menjadi perhatian serius Menkominfo baru. Tifatul Sembiring berpendapat, sekarang lah saatnya menggalakkan green BTS pada infrastruktur operator telekomunikasi.
Selain itu, janji Tifatul, “Sebelum Januari 2010, mudah-mudahan kami bisa mewujudkan program 100 desa 100 komputer.”
Yang menarik, untuk menghormati kampanye penggunaan sistem operasi Open Source yang kini sedang digalakkan oleh seluruh departemen yang ada di pemerintahan, Tifatul menyatakan komitmennya untuk menghadiri Global Conference on Open Source (GCOS) 2009 yang akan berlangsung 26 hingga 27 Oktober nanti di Hotel Shangri-La, Jakarta.
“Menghadiri event seperti itu adalah bagian dari amanah demi kemajuan TI secara menyeluruh,” katanya kepada Soegiharto Santoso, Pimpinan Umum BISKOM yang juga Pengurus Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI). GCOS sendiri adalah acara bersama antara AOSI, Depkominfo dan Kementerian Negara Ristek dan Teknologi.
Selamat bertugas Tifatul Sembiring!