Menjamurnya bisnis warung internet (warnet) menyebabkan tingginya persaingan antar warnet. Karenanya, para pemilik warnet harus bersaing ketat dan bisnis di bidang ini harus didukung oleh fondasi yang baik.
“Peluang bisnis warnet dapat memberikan efek yang luas bagi masyarakat. Semakin banyaknya warnet hingga ke pelosok-pelosok daerah berarti memberikan akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Namun harus diingat, bisnis ini harus sehat dan aman. Fondasi yang baik, sangat penting untuk menjadikan industri ini berkembang lebih cepat dan menciptakan masyarakat yang sadar informasi lebih banyak lagi,” kata Irwin Day, Ketua Umum Asosiasi Warung Internet (AWARI), saat menyampaikan program asosiasi untuk menjadikan warnet Indonesia yang sehat dan aman dengan dukungan solusi teknologi dari Microsoft, di Jakarta, Senin (14/12).
Program kerjasama AWARI dan Microsoft yang disebut sebagai Program i-Café merupakan salah satu komitmen pihak swasta dalam mendukung pertumbuhan perekonomian lokal.
Anti Suryaman, Corporate Lead, PT Microsoft Indonesia mengatakan, Microsoft selalu mendukung AWARI untuk memberikan solusi teknologi yang legal, up-to-date, dan aman serta dukungan program pemasaran warnet. Langkah ini dijalankan untuk membangun integritas warnet dalam program perlindungan HAKI dan menjamin keamanan konsumen sebagai pengguna jasa.
Saat ini jumlah anggota AWARI di seluruh Indonesia 800 orang yang mewakilkan sekitar 2,400 warnet. Total warnet yang ada di Indonesia diperkirakan mencapai angka 20,000 dengan rata-rata jumlah PC per warnet 10 – 12 unit. Dari jumlah tersebut, mayoritas pengguna warnet adalah pelajar, pekerja dan masyarakat umum.
Sedangkan jumlah pengakses internet di Indonesia menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai angka 25 juta atau 10.4%. Dengan kata lain pengakses internet bukan mengakses dari PC pribadi namun dari tempat-tempat umum. Keadaan ini menyebabkan peluang tumbuhnya warnet di Indonesia semakin cepat, yang sekaligus berperan untuk mempersempit kesenjangan digital.