Ajang bergengsi Teknopreneur Award 2009 usai digelar Rabu (16/12), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Sebelumnya, acara yang diadakan oleh Ikatan Alumni ITB, Teknopreneur Indonesia dan Tekno Ventura ini telah membuka pendaftaran untuk perusahaan-perusahaan berbasis teknologi skala kecil menengah yang telah ditutup pada 22 November lalu.
Dari puluhan perusahaan yang mendaftar ke panitia, pada 10 Desember 2009 lalu telah terpilih lima finalis, yakni PT Barelang Konsultindo Mandiri, PT Sarimas Ahmadi Pratama, PT Sisfo Indonesia, PT Veneta Indonesia dan PT Zamrud Khatulistiwa Technology.
Pada malam penganugerahan Teknopreneur Award 2009 kemarin, tiga perusahaan yang lolos sebagai pemenang adalah PT Sarimas Ahmadi Pratama, PT Barelang Konsultindo Mandiri dan PT Sisfo Indonesia, sementara PT Veneta Indonesia dan PT Zamrud Khatulistiwa Technology menjadi pemenang harapan.
Acara yang dihadiri antara lain oleh Tifatul Sembiring (Menkominfo) dan Hatta Rajasa (Menko Perekonomian) ini melibatkan dewan juri yang berkompeten di bidangnya, yakni Amir Sambodo (Ikatan Alumni ITB dan Teknopreneur Indonesia), Anindya Bakrie (Kadin Indonesia), Budi Gunadi Sadikin (Bank Mandiri), Cahyana Ahmadjayadi (Depkominfo), Dwi Larso (Sekolah Bisnis Manajemen ITB), Ilham Habibie (The Habibie Center), dan Retno Santi Ruwyastuti (Metro TV).
M. Andy Zaky, Ketua Panitia Teknopreneur Award 2009 menyatakan, acara ini bertujuan untuk memberi apresiasi kepada perusahaan bidang bisnis teknologi di Indonesia. “Selain itu, kami juga ingin mencari perusahaan teknologi terbaik di Indonesia berskala UKM yang bisa dijadikan model untuk perusahaan lainnya,” tambahnya.
Tifatul Sembiring pada sambutannya mengatakan, “Bunga bank yang masih tinggi menyebabkan orang lebih suka melakukan investasi di bidang finance, sehingga entrepreneur di Indonesia masih di bawah 1%. Padahal butuh diatas 4% untuk mensejahterakan negara.”
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, lembaga pembiayaan bagi enterpreneur di bidang teknologi sangat penting. Untuk mengupayakan hal ini, ia telah mengusulkan sebuah lembaga pembiayaan bernama Startup Capital, agar para teknopreneur baru mendapatkan bantuan dari APBN.
Usai pengumuman pemenang, acara dilanjutkan dengan talkshow dengan pembicara Wakil Ketua Kadin Bidang Telematika, Anindya Bakrie. Ia mengatakan, para teknopreneur di Indonesia harus mengarahkan pengembangan bisnis mereka pada segmen tertentu, karena industri yang baru dibangun tidak dapat sepenuhnya mengandalkan pendanaan dari bank.
“Oleh karenanya, Kadin sejak awal mengusulkan dibentuknya lembaga ICT Fund yang dikelola pemerintah atau perusahaan fund management milik pemerintah, untuk menyalurkan sepuluh persen dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) di bidang telematika yang besarnya sekitar Rp 7 triliun bagi para perusahaan startup,” katanya.
Teknopreneur Award 2009 merupakan penyelenggaraan tahun kedua setelah tahun 2008 lalu memperoleh respon dan apresiasi yang sangat baik dari kalangan industri dan pemerintahan serta didukung oleh Majalah BISKOM sebagai media partner.