Epson, pemimpin dunia di bidang digital imaging dan solusi pencetakan terus menunjukkan eksistensinya dari masa ke masa lewat produk-produk barunya yang inovatif. Tengok saja, untuk pangsa pasar printer Epson di Amerika, Eropa, Asia maupun Jepang, produk Epson masih mendominasi pasar dibanding pemain papan atas lainnya. Salah satu kunci yang Epson pegang tak lain adalah selalu memahami kebutuhan konsumen.
Presiden Direktur PT Epson Indonesia, Hirasaki Michiya menyatakan, peningkatan pasar Epson yang terus tumbuh, tak lepas dari inovasi teknologi Epson yang terbilang unik. Paling tidak, ada beberapa teknologi andalan Epson, antara lain inovasi Micro Piezo untuk printer dan teknologi 3LCD System untuk proyektor.
“Dari dulu sampai sekarang, Epson selalu menggunakan semaksimal mungkin teknologi yang kita miliki. Sangat tidak baik jika kita selalu mengandalkan adopsi teknologi,” demikian kata Michi San, sapaan Hirasaki, kepada BISKOM belum lama ini. Lebih dari itu, pihaknya juga berfokus memenuhi kebutuhan masyarakat dan usaha kecil menengah (UKM) untuk penggunaan printer berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selama ini Epson dikenal dengan produk printer inkjet yang baik dan penetrasinya di pasaran juga terbilang paling besar. Karena itulah, Epson akan berkonsentrasi untuk terus mengembangkan printer kelas UKM. “Epson meyakini UKM merupakan pasar yang sangat potensial. Secara komposisi 80% pengusaha di Indonesia merupakan UKM,” tandas Michi. Berikut ini petikan wawancara BISKOM dengan pria asal Jepang ini.
Kalau boleh tahu, apa saja tugas Anda di Epson Indonesia?
Karena posisi saya sebagai Presiden Direktur, maka salah satu tugas saya adalah meningkatkan penjualan di pasar Indonesia dan terus melakukan ekspansi bisnis. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup kuat dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI) dibandingkan negara berkembang lainnya. Jadi, kami dari Jepang terus berupaya mengembangkan bisnis dari tipikal market Indonesia seperti saat ini, bagaimana mengembangkan model-model usaha yang ada dan bisa diterapkan di negara berkembang lainnya yang tergolong emerging countries seperti China, Brazil, India, Rusia, termasuk Indonesia, yakni bagaimana mencari bisnis model yang tepat kemudian bisa ditularkan atau diimplementasikan di negara-negara tersebut.
Apa kendala dalam pemasaran di negara berkembang dengan kondisi geografis seperti Indonesia?
Sebenarnya tidak terlalu sulit. Hanya ada satu point yakni dulunya perusahaan-perusahaan Jepang ini terfokus membuat suatu produk tanpa peduli kondisi pasar di Indonesia. Namun kami menyadari, yang paling penting adalah memahami kebutuhan konsumen di pasar Indonesia, kemudian diinformasikan ke Jepang, untuk kemudian dibuatkan produk yang cocok untuk market ini.
Bagaimana pandangan Anda tentang pasar Indonesia dengan kondisi politik dan rumitnya regulasi saat ini?
Prinsipnya bagi Epson adalah bagaimana menciptakan hubungan antara Epson Indonesia dan Epson Jepang, dengan memberikan feedback ke Jepang untuk kemudian dibuatkan solusi termasuk produk yang cocok untuk pasar Indonesia. Itu yang menjadi concern kami.
Apa resep Epson sehingga produknya sangat dikenal masyarakat Indonesia?
Epson bukan hanya memproduksi printer saja, tapi juga memiliki line produk lain seperti scanner dan proyektor misalnya. Mungkin ada beberapa produk yang sudah cocok untuk pasar Indonesia, namun kebanyakan pada penggunaannya masih dirasakan belum pas, sehingga ada adjustment atau penyesuaian yang dilakukan.
Jadi, strateginya yakni bagaimana agar semua pihak baik dari Indonesia maupun Jepang memfokuskan pada costumer demand atau permintaan dari konsumen serta bagaimana memberikan solusi produk bagi mereka. Jadi, sebagaimana saya jelaskan tadi, ada beberapa line produk atau jenis produk yang kemudian kami ubah atau kami sesuaikan, dimana setiap produk bisa memenuhi kebutuhan costumer. Jadi, Epson Indonesia akan sukses, dan penjualan Indonesia akan bagus kalau kita bisa mengerti apa yang dinginkan costumer.
Di pasar printer, berada dimanakah posisi Epson?
Untuk printer, posisi Epson nomor satu dan kami harapkan untuk semua produk harus nomor satu. Dotmatrix nomor satu, untuk printer dari segi value nomor satu, begitupun dalam segi kuantiti juga nomor satu. Selain printer, projector juga nomor satu. Untuk scanner dan laser printer memang belum, namun kami terus berusaha memimpin pasar.
Printer dotmatrix merupakan printer pekerja keras, semua orang pasti setuju. Kalau kita pernah membayar belanjaan di kasir, pasti ada sebuah printer yang bertugas mencetak struk belanja, nah printer itu kebanyakan adalah printer dotmatrix keluaran Epson.
Apa alasan bagi Epson untuk juga memperkuat printer laser?
Untuk laser printer, kami belum memiliki teknologi asli Epson. Di lain pihak, Epson tidak ingin terlalu bergantung kepada pihak lain. Tidak seperti misalnya di dotmatrix, mini printer maupun inkjet printer yang merupakan teknologi Epson sendiri. Kami akan menguatkan atau menggunakan semaksimal mungkin teknologi yang kita miliki, termasuk untuk printer laser agar kami tidak terlalu fokus mengadopsi teknologi buatan pihak lain.
Bagaimana keunggulan teknologi yang dimiliki Epson dibandingkan kompetitor?
Untuk hampir semua produk, kelebihan kami dibandingkan kompetitor adalah dari sisi kualitas yang dihasilkan dan daya tahan. Artinya, kualitas kami lebih baik dan lebih tahan lama. Selain itu, seperti contohnya di inkjet printer, kami memiliki teknologi Micro Piezo. Paling tidak untuk urusan cetak-mencetak, ada beberapa teknologi andalan Epson, antara lain inovasi unit printer head yangdikenal dengan nama Micro Piezo. Unit kepala mesin cetak printer, ini unggul dalam kecepatan dengan beragam ukuran. Piezo memiliki banyak keunggulan, antara lain tingkat ketepatan ukuran dot yang sangat stabil, pixel, jumlah semburan per detik menoreh 45 K dot (printer lain resolusinya mencapai 2.800 head rata-rata 24 K dot). Selain itu, ketika bekerja Piezo selalu dalam keadaan dingin, artinya menambah daya tahan head, juga sisa tinta tidak berbahaya.
Selain printer, produk unggulan apa yang dijagokan Epson? Tipe apa yang akan diluncurkan?
Kami belum bisa menyebutkan detailnya, tapi pastinya kami akan banyak mengeluarkan produk untuk setiap segmen, artinya produk-produk yang lebih cocok atau sesuai dengan kebutuhan end user.
Bagaimana dengan proyektor, apa keunggulan teknologi proyektor Epson?
Kami memiliki teknologi 3LCD System. Teknologi ini memberi konsumen kemungkinan menikmati gambar pada layar secara lebih jernih dan warna yang natural. Sistem ini didasari enam hal penting, yaitu kecerahan gambar, kenaturalan gambar, kenyamanan untuk mata, kemampuan mereproduksi warna yang dihasilkan oleh video, yang semuanya telah melewati uji yang ketat. Dengan sistem 3LCD, satu sinar dipecah menjadi tiga warna yaitu merah, hijau, biru dengan menggunakan tiga cermin khusus yang disebut dichroic mirror. Setelah itu, cahaya akan dikirim ke LCD dan setiap warna akan dipantulkan oleh sebuah prisma. Baru kemudian gambar ditampilkan. Teknologi lain yang dimiliki proyektor Epson membuat produk kami beda dengan yang lainnya.
Soal green technology , apa Epson juga menciptakan teknologi ramah lingkungan ?
Epson merupakan perusahaan yang sudah cukup lama peduli terhadap masalah lingkungan. Jadi, tidak seperti perusahaan lain, Epson Jepang berada di sebuah desa yakni di Nagano, bukan di kota. Jadi, kami sangat peduli atas lingkungan. Aktivitas kami kepada lingkungan akan menjadi feedback bagi kami. Mungkin untuk pengurangan emisi CO2, Epson berada di urutan nomor satu. Juga di company policy, kami memiliki internal policy, yakni bagaimana menekan emisi CO2 sebanyak-banyaknya.
Bagaimana Anda memandang kompetitor dan persaingan pasar?
Kompetitor bagi Epson bukanlah perusahaan yang mengeluarkan produk yang sama, tetapi kompetitor kami adalah kebutuhan konsumen. Jadi, bagaimana kami bisa mengetahui nilai yang diharapkan dari costumer dari sebuah produk. Selanjutnya kami bisa memproduksi atau memberikan solusi bagi mereka sehingga pada saat yang bersamaan kami juga harus bisa memenuhi kebutuhan mereka.
Jadi, pada intinya, kami tidak terlalu khawatir dengan kompetitor lain, tapi lebih kepada bagaimana memuaskan pelanggan. Tidak begitu penting bersaing dengan kompetitor seperti kalau mereka mengeluarkan harga A maupun produk A. Bagi Epson, tidak penting. Selalu bersaing dengan kompetitor untuk kemudian mengungguli mereka, itu hanya short time saja. Yang penting bagi Epson, bagaimana mengetahui keinginan costumer dan itu lebih long term dan menjadi tujuan Epson.
Bagaimana after sales service Epson?
Bukan hanya dari segi produk, tapi sale atau marketing, kami juga ingin menjadi nomor satu. Kami ingin mendapatkan costumer service bukan hanya dari produk, namun juga sebelum, pada saat dan juga setelah penjualan. Saat ini ada 8 service center di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogjakarta, Medan, Pekanbaru, Pontianak dan Makassar. Di samping itu, ada ratusan service shop yang ada di bawah service center yang umumnya dikendalikan oleh market dealer yakni 70-80% yang ada di sekitar 40 kota.
Berapa laba Epson Indonesia tahun lalu dan berapa target di tahun ini?
Kalau bicara masalah income untuk pasar Indonesia sifatnya confidential. Yang bisa kami sampaikan, perusahaan kami sudah meraih income Rp. 1 triliun per tahunnya. Untuk pertumbuhan dari tahun 2000, kira-kira 17-18% dan ini bagi kami cukup cepat peningkatannya. Tahun depan, skalanya pun Rp. 1 triliun.
Selain printer, Epson juga penghasil produk tinta. Bagaimana dengan beredarnya tinta-tinta palsu di pasaran Indonesia?
Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan hak kekayaan intelektual kita. Jadi, sedapat mungkin kami akan bersikap meminimalkan produk-produk palsu tinta Epson. Ada dua alasan, tentunya kami akan melindungi penjualan karena dengan beredarnya tinta palsu, produk kami akan menurun dan sangat berpengaruh. Kedua, adalah melindungi costumer, jangan sampai costumer itu merasa sudah menggunakan Epson, tapi dia tidak mendapatkan mutu yang diharapkan. Ini menjadi perhatian kami, bagaimana meminimalkan barang-barang yang imitasi dan palsu.
Bagaimana bentuk dukungan Epson terhadap dunia pendidikan di Indonesia?
Sektor pendidikan merupakan pasar paling penting bagi Epson. Sebagaimana diketahui, kami ingin selalu memenuhi kebutuhan costumer. Jadi untuk pasar edukasi, kami berusaha mencari suatu produk yang bisa memuaskan mereka. Contohnya untuk edukasi, efesiensi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu Epson mengeluarkan proyektor yang cocok untuk kalangan pendidikan. Jadi, bagaimana caranya kita memberikan produk apa saja yang cocok bagi kalangan pendidikan kemudian secara bertahap berusaha memperbaiknyai sehingga memuaskan kebutuhan mereka. Misalnya untuk printer, 40% pasarnya berasal dari pendidikan. Mungkin siklus yang sama dengan produk yang sekarang, tidak semuanya senang. Tapi kami dengarkan feedback -nya sampai kemudian produk tersebut memuaskan mereka. Singkatnya, pendidikan itu sangat penting dan tidak menutup kemungkinan kami berusaha memuaskan mereka hingga 100%.
Bagaimana pandangan Anda terhadap dunia TI di Indonesia dibanding dengan Jepang?
Pertama, untuk TI, Jepang sendiri lebih advance dibandingkan di Indonesia. Masyarakat di Jepang lebih teknologi oriented. Jadi, kalau ada teknologi baru biasanya mereka menginginkan tambahan teknologi yang lain atau fitur terbaru. Jadi, costumer demand-nya antara Indonesia dan Jepang berbeda. Tapi ternyata kami mendapat surprise juga, karena Indonesia sangat gandrung dengan produk TI. Contohnya ponsel Blackberry yang harganya mahal, tapi ternyata banyak orang yang beli. Padahal banyak yang bilang, penetrasi TI di Indonesia tidak terlalu tinggi, pun kebutuhan produk TI tidak terlalu tinggi, tapi pada kenyataanya saya tidak percaya anggapan tersebut, tentunya para pembaca Biskom juga sependapat dengan saya.
Kemi mempunyai masalah dengan epson Stylus Photo R-1800, hasil cetakkannya tidak sesuai dengan warna yang ada di layar monitor, masalah pada pencampuran warna Magenta + Yellow mestinya menghasilkan warna merah, tetapi warna yang di hasilkan Orange.
Mohon pencerahan.
kami dari SMK Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno Wonogiri sangat bangga sekali dengan produk-produk yang di keluarkan oleh epson dan kami juga berharap bagaimana caranya supaya SMK kami bisa menjadi mitra dari PT. Epson tersebut, kami berharap sekali ingin menjadi sekolah mita ataupun binaan dari PT. Epson sehingga Kejuruan yang ada di sekolah kami sesuai dengan setandar bindustri yang sebenarnya. atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih.