PT Skybe, perusahaan di sektor teknologi, multimedia dan telekomunikasi, segera melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 40,17% dari modal disetor Perseroan setelah IPO.
Dana IPO, sekitar 80% digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. Sisanya sekitar 15% untuk pengembangan infrastruktur TI Perseroan dan sekitar 5% untuk pengembangan SDM Perseroan.
Direktur Utama SkyBee, Kendro Hendra mengatakan, melalui penawaran saham perdana (IPO), perseroan berencana melepas 235 juta saham atau 40,17 persen dari saham perseroan. “Dari IPO ini diharapkan terkumpul dana Rp 76 miliar-Rp 100 miliar, dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan serta ekspansi usaha di bidang layanan dan produk telekomunikasi,” ujar Kendro (15/6).
Untuk keperluan IPO, SkyBee menunjuk PT Lautandhana Securindo sebagai penjamin pelaksana emisi. Setelah pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang diperkirakan keluar 28 Juni 2010, SkyBee dan Lautandhana melakukan penawaran umum pada 30 Juni – 2 Juli 2010.
IPO Skybee diperkirakan akan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 28 Juni 2010.
Masa penawaran awal (bookbuilding) akan dilangsungkan pada tanggal 15 – 17 Juni 2010, masa penawaran umum dijadwalkan tanggal 30 Juni sampai 2 Juli 2010 dan diharapkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Juli 2010.
Skybee memiliki tiga lini bisnis utama yakni unit bisnis Telcolink (produk operator/voucher dan telepon seluler), unit bisnis Mobile and Computing, serta unit bisnis Interactive Multimedia (Konten, Media Baru dan Aplikasi). Untuk produk operator/voucher, Skybee merupakan salah satu Multi Region Authorized Dealer Indosat terbesar di Indonesia. Sementara di segmen telepon seluler, dengan jaringan distribusi yang telah dimiliki, Skybee menargetkan penjualan mobile phone hingga akhir 2010 mencapai 600.000 unit.
Menurut Kendro, pada tahun ini SkyBee diperkirakan mampu meningkatkan laba bersih 400-465 persen dibandingkan dengan 2009, yaitu menjadi Rp. 17 – Rp. 19 miliar.