Jika Eopa memiliki EICAR atau European Institute for Computer Antivirus Research (www.eicar.org), maka Asia memiliki AVAR atau Association of antiVirus Asia Researchers (www.aavar.org).
AVAR yang merupakan organisasi nirlaba dan beranggotakan para pakar malware dan antivirus dunia ini didirikan di Hongkong pada tahun 1998 untuk mengakomodir kebutuhan komunikasi para pemerhati sekuriti khususnya antivirus di Asia.
Lalu apa manfaat AVAR maupun EICAR? Dapat dikatakan, posisi AVAR mirip seperti Apkomindo (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) yang menjadi tempat berkumpulnya para pengusaha komputer Indonesia. Bedanya, AVAR merupakan asosiasi tempat berkumpulnya para pengusaha Antivirus dari Asia Pasifik, walaupun pada kenyataannya para aktivis AVAR kini tidak terbatas secara geografis pada perusahaan antivirus di Asia Pasifik saja, namun juga di seluruh dunia. Hal ini terbukti, salah satu Vice President AVAR, Righard Zwienenberg, merupakan perwakilan dari Norman di Eropa.
Selain itu, dalam konferensi yang diadakan oleh AVAR seperti AVAR 2010 yang akan diadakan pada 17-19 November 2010 di Nusa Dua, Bali mendatang, pembicara yang hadir merupakan ahli-ahli sekuriti dari seluruh dunia seperti Symantec, F-Secure, Mc Afee, Kaspersky, Trend Micro, Sophos, Bitdefender, K7, Westcoast Labs, Netwitness, Ahn Labs dan Quick Heal.
Secara organisasi, AVAR yang tadinya hanya digagas oleh beberapa negara di Asia Timur ini berkembang menjadi organisasi global AVAR mengadakan konferensi secara konsisten setiap tahun di negara-negara Asia Pasifik seperti China, Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru dan India (http://www.aavar.org/en/conference/index.html).
Alfons Tanudjaya dari Vaksin.com sebagai tuan rumah AVAR 2010, mengatakan konferensi AVAR yang ke 13 untuk pertama kalinya diadakan di negara ASEAN dan kali ini yang mendapatkan kehormatan menyelenggarakan AVAR adalah Indonesia. “Pada awalnya, materi konferensi ini hanya direncanakan untuk diadakan dalam satu sesi saja mengingat temanya yang khusus membahas masalah sekuriti dan diperkirakan tidak akan banyak paper yang masuk dibandingkan tahun lalu di Kyoto. Tetapi diluar perkiraan, tahun ini banyak pembicara dari anggota AVAR yang berminat membawakan materi pada AVAR 2010 dimana paper yang masuk lebih dari 50 dan setelah melalui penyaringan ketat, paper yang dianggap bagus dan dapat diterima oleh komite AVAR sebanyak 35 buah dengan cakupan tema seputar ancaman keamanan pada jaringan korporat, social networking dan mobile,” tutur Alfons.
Panitia AVAR 2010 memperkirakan bahwa akan banyak pembawa materi yang berhalangan sehingga meloloskan 35 paper dengan perkiraan sekitar 25 pembawa paper yang akan memiliki waktu yang cocok dengan penyelenggaraan AVAR 2010. Tetapi sekali lagi, rupanya Bali merupakan tempat favorit pembicara sehingga 30 pembicara telah menyatakan kesediaannya untuk hadir membawakan materi pada AVAR 2010.
Satu catatan menarik dari konferensi ini adalah seluruh pembawa materi dari AVAR ini walaupun hadir dari luar negeri dan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk transportasi ke AVAR 2010 serta tidak mendapatkan penggantian dari panitia AVAR 2010, tetapi animo mengikuti AVAR sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena komunitas AVAR adalah suatu komunitas non profit yang memiliki idealisme yang tinggi dan tidak mendasarkan diri pada profit motif.
Sebagai Host dari AVAR 2010 di Indonesia adalah Vaksin.com, di-Organized oleh WayangGolek.com dibantu oleh BISKOM sebagai Co-Organizer dan didukung penuh oleh Balisoft. Untuk informasi lebih lengkap mengenai detail program AVAR 2010 dan abstraknya, silahkan lihat di http://www.aavar.org/avar2010/program.html.