andy liem 1Cloud Computing atau komputasi awan akan menjadi batu landasan dari strategi Fujitsu secara global. Untuk mendirikan platform awan di Singapura,  Fujitsu berivestasi US$ 38 juta. Dari lokasi itu, Fujitsu akan melayani seluruh pelanggan komputasi awan di Asia. Platform awan ini adalah satu dari lima fasilitas serupa yang didirikan Fujitsu di seluruh dunia.

Sampai Maret 2016, Fujitsu menargetkan meraih pendapatan global hingga US$ 17 miliar atau  setara dengan  Rp. 153 triliun dari seluruh bisnis komputasi awan. Pada tahun fiskal ini, Fujitsu telah menginvestasikan Rp 10 triliun atau  US$ 1,1 miliar di berbagai bidang bisnis yang terkait dengan komputasi awan dan akan melatih hingga 5.000 sumber daya manusia (SDM) spesialis secara global sampai 2012.

Andy Liem, Country Head Verticals Segment Sales Fujitsu Indonesia menjelaskan, nilai pendapatan yang ditargetkan Fujitsu datang dari seluruh jenis bisnis komputasi  awan, termasuk jasa konsultasi dan pengadaan layanan-layanan awan bernilai tambah tinggi kepada para pelanggan.

“Saat ini jasa komputasi awan mendatangkan sekitar US$ 14 juta untuk Fujitsu, terutama dari jasa infrastruktur sebagai layanan  Infrastructure-as-a-Service (IaaS). Di masa depan, sebagian besar pendapatan itu datang dari jasa konsultasi, integrasi dan model-model lain konsumsi awan,” katanya.

Dari sisi investasi, lanjut alumni Teknik Elektronika Universitas Indonesia (UI) angkatan 1987 ini, sebagian besar dialokasikan untuk data center, transformasi internal seperti pelatihan, dan restrukturisasi bisnis sehingga cocok beroperasi di pasar awan.  Selain itu, Fujitsu ikut berinvestasi di pengembangan peranti lunak sebagai layanan Software as a Service (SaaS) dengan mitra seperti Microsoft Azure.

Berikut petikan wawancara dengan pria yang memiliki pengalaman 23 tahun di industri teknologi informasi (TI), baik di bidang teknis, project, penjualan hingga layanan pelanggan di area piranti keras, piranti lunak maupun jasa.

Sejauhmana perkembangan komputasi awan di Indonesia?

Cloud computing adalah solusi TI melalui mekanisme komputasi awan yang memungkinkan kita menggunakan ataupun menyewa layanan TI. Sementara itu, pengelolaan infrastruktur, platform, maupun aplikasi IT services dilakukan oleh penyedia.

Dalam hal ini, Fujitsu memiliki visi bahwa Cloud Computing adalah teknologi yang dikonsumsi sebagai layanan. Ada empat mode konsumsi, antara lain, organisasi akan mengkonsumsi proses bisnis dan konten dari penyedia layanan melalui Cloud.  Berkat Cloud, tenaga komputasi akan tersedia secara masif, murah dan luas.

Cloud akan melakukan konvergensi semua device yang digunakan pelanggan, dan mampu memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar. Walaupun perubahannya signifikan, Fujitsu melihat Cloud Computing sebagai sebuah evolusi bukan revolusi. Posisi kami unik karena kami bisa menyediakan full spectrum cloud services.

Kedepan, peran komputasi awan  mencakup berbagai  hal apa saja?

Ke depan, Cloud juga akan berperan besar dalam pengelolaan fasilitas publik, seperti air, energi dan lalu lintas.  Selain  itu, sistem komputasi awan akan membawa perubahan sosial. Batas antara produsen dan konsumen akan semakin kabur, sementara semua aktivitas publik dan bisnis bisa dilakukan secara lebih efisien.

Kalau dari sisi risiko, komputasi awan  ini adalah faktor yang mengubah industri TI secara total, namun ada banyak risiko baru ketika kita memindahkan layanan ke Cloud. Karenanya dibutuhkan cara baru dalam mengelola risiko yang akan menjadi tantangan besar bagi beberapa perusahaan. Pada intinya, melalui komputasi awan, pola konsumsi teknologi akan berubah menjadi sesuai permintaan (on-demand) dan berbasis langganan (subscription). Pengguna tidak lagi memikirkan secara detil kebutuhan teknologi, tetapi pada layanan yang bisa mereka dapatkan. Dengan demikian, terjadi pergeseran cara pandang dari kebutuhan teknologi menjadi hasil bisnis yang ingin diperoleh.

andy liem 2Apa saja strategi global Fujitsu untuk menerapkan komputasi awan?

Strategi global untuk menerapkan komputasi awan dilandaskan pada empat model pemakaian sumber daya komputasi: infrastruktur, aplikasi, aktivitas, dan konten.  Kami juga  menawarkan platform komputasi awan untuk model infrastruktur yang kini diperkuat dengan penerapan platform standar komputasi awan global secara luas. Platform komputasi awan global  akan menjadi pelengkap platform awan lokal, dengan tetap memenuhi kebutuhan infrastruktur TI  yang terstandardisasi secara global.

Melalui cara ini, pelanggan bisa mengadopsi layanan secara fleksibel. Hasilnya, pelanggan bisa mengurangi biaya-biaya TI, lebih tanggap terhadap kebutuhan bisnis, serta bisa menyediakan layanan  TI tanpa mengorbankan keamanan dan tingkat ketersediaan. Pelanggan pun akan memperoleh manfaat dari keahlian Fujitsu dalam bidang telekomunikasi dan jaringan.

Bagaimana dengan pertumbuhan aplikasi online atau Cloud dan hosted platform?

Dalam jangka pendek, pertumbuhan aplikasi online atau Cloud dan hosted platform (misalnya Microsoft Azure) akan menjadi saluran utama untuk menjalankan aplikasi. Akan banyak pemain baru di bidang ini. SaaS (Software as a Service) akan tumbuh pesat khususnya di aplikasi enterprise. Sementara itu packaged software appliance yang terdiri dari sistem operasi, sekuriti dan komponen managemen akan semakin banyak. Dalam jangka pendek, bahkan akan dikemas untuk platform Cloud. Implikasi terbesar dalam tren peranti lunak adalah cost of failure akan semakin kecil. Sebelumnya, perlu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk mengimplementasikan aplikasi.

Di masa depan pengguna bisnis bebas bereksperimen dan melakukan testing secara real time sehingga siklus inovasi bisnis akan semakin cepat. Aplikasi legacy tak akan hilang dalam waktu singkat karena masih akan memberikan value. Melakukan reengineering aplikasi baru mungkin tidak bisa diterima sebagian pengguna, karenanya kami mengantisipasi revolusi aplikasi akan terjadi di dunia bisnis dengan SaaS  sebagai metode delivery utama.

Belum lama ini, Fujitsu dan Microsoft berkolaborasi  untuk menyediakan layanan komputasi awan. Apa  manfaatn yang didapatkan pelanggan enterprise?

Manfaat yang akan dirasakan pelanggan ialah kemudahan untuk menangani berbagai skenario bisnis baru yang butuh ketersediaan aplikasi dengan cepat, langsung bisa digunakan, dan bisa diprediksi.

Supaya pelanggan bisa lebih cepat beradaptasi dan bermigrasi ke layanan komputasi awan, Fujitsu akan melatih lebih dari 5.000 konsultan dan pengembang, sehingga mereka bisa bekerjasama dengan pelanggan dan ISV untuk memberikan konsultasi, pengembangan dan mengintegrasikan aplikasi baru maupun lama untuk berjalan di atas platform Windows Azure. Di bidang pemasaran, Fujitsu dan Microsoft juga akan menggelar berbagai aktivitas penjualan dan pemasaran untuk mempromosikan layanan awan ini.

Apa saja faktor pendorong TI di 2011?

Ada enam faktor pendorong TI  di 2011 ini yang akan mengubah bagaimana organisasi memanfaatkan teknologi untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Keenam faktor itu kita  sebut sebagai  The Six C yang terdiri dari Consolidation, Commoditisation, Collaboration, Consumerisation, Conservation dan Compliance.

Secara spesifik,  The Six C  ini akan membawa berbagai perubahan baru bagi pemanfaatan TI di area layanan terkelola, infrastruktur, virtualisasi desktop, gerakan TI Hijau, komputasi Awan, dan layanan aplikasi. Selain itu, keenam faktor pendorong ini merupakan  kekuatan pengubah bagi model bisnis sehingga organisasi mau tidak mau harus menyesuaikan cara mereka menjalankan bisnisnya jika tidak ingin kehilangan daya saing.

Bagaimana Fujitsu memanfaatkan TI Hijau yang ramah lingkungan untuk layanan Cloud?

Terkait  TI  Hijau, sudah terbukti bahwa teknologi seperti virtualisasi dan miniaturisasi piranti keras mampu meningkatkan efisiensi konsumsi daya. Pertumbuhan komputasi Awan dan sumber daya komputasi yang semakin menjadi komoditas akan mendorong efisiensi lebih tinggi lagi.

Secara global, nilai investasi riset dan pengembangan untuk teknologi yang hemat energi semakin besar. Namun di sisi lain, kebutuhan sumber daya komputasi juga semakin tinggi sehingga perlu dicari cara untuk menghemat energi secara lebih besar lagi. Industri TI kini semakin serius melihat masalah efisiensi energi ini, bukan hanya karena pelanggan ingin melestarikan bumi ini, namun juga karena pertimbangan penghematan biaya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.