Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi, teknologi pertelevisian juga mengalami perkembangan. Jika dahulu televisi mengenal istilah Prime Time yang biasanya berdurasi sekitar jam 7 malam dimana seluruh anggota keluarga berkumpul makan malam bersama, kini berubah menjadi My Time.
Saat Prime Time biasanya dimanfaatkan oleh produsen produk dan jasa untuk beriklan dengan membayar biaya lebih mahal untuk iklan di slot waktu ini. Acara yang ditampilkan diwaktu inipun, dipilih yang diminati oleh banyak pemirsa.
Lantas bagaimana bila penonton menginginkan menonton acara sinetron, Kick Andy ataupun The Master yang tidak sempat ditonton sebelumnya? Kini teknologi telah memungkinkan acara-acara favorit tersebut ditonton kapan saja dan dimana saja penonton menginginkannya. Inilah yang dimaksud dengan My Time. Dengan semakin terjangkaunya biaya akses internet cepat didukung dengan gadget-gadget, kini memungkinkan pengguna untuk menonton TV dari laptop ataupun gadget dimana saja dan kapan saja. Saat menunggu busway, macet dijalan ataupun saat luang di kantor dimanfaatkan untuk menonton.
Teknologi yang memungkinkan hal ini adalah teknologi NetTV (internet TV) dan IPTV (Internet Protocol TV). Apa beda keduanya? Perbedaannya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Net TV adalah menonton video, klip musik dari konten-konten yang tersedia di internet, diakses dari ISP (Internet Service Provider) manapun, biasanya tanpa perlu berlangganan dan kualitas rendah karena konten ini dibuat secara amatir. Menonton Net TV bisa dari laptop, PC, atau HP kapan saja, dimajukan , di pause ataupun disimpan untuk dilihat kembali kemudian. Contoh NetTV adalah You Tube. Di You Tube kita bisa menonton sinetron Air Bila butuh hiburan saat jenuh di kantor ataupun sambil menunggu antrian, dapat melihat video komedi di You Tube dan situs-situs lainnya yang juga menyediakan tempat untuk menampung video-video buatan para amatir.
NetTV di Beberapa Negara
NetTV di luar negeri kini sudah mulai menyediakan konten-konten buatan profesional, seperti I-Player di BBC Inggris, namun untuk mengakses konten ini biasanya dikenakan biaya berlangganan ataupun dibatasi hanya dapat diakses oleh pelanggan ISP tertentu saja. Berbeda dengan NetTV, IPTV adalah teknologi terkini dengan konten kualitas tinggi, biasanya hanya dapat diakses dengan cara berlangganan pada salah satu ISP. IPTV memungkinkan menonton acara premium seperti HBO, Disney Channel ataupun konten Free To Air (FTA) seperti RCTI, SCTV dan lain-lain di rumah dengan menggunakan internet protokol dengan kecepatan tinggi sehingga memberikan kualitas gambar yang lebih baik. Selain acara TV berbayar dan free tersebut, biasanya ada juga konten-konten berkualitas yang diproduksi ataupun khusus disediakan oleh ISP untuk edukasi, entertainment dan lain-lain yang dapat disimpan, pause, ataupun forward.
IPTV saat ini sangat populer di luar negeri seperti Hong Kong, Singapore dan Eropa. Hadirnya IPTV memungkinkan banyak online casino hal yang tidak terpikirkan sebelumnya, misalnya tele-education yang memungkinkan belajar jarak jauh, tele-shopping untuk belanja dari rumah, bahkan juga tele medicine untuk bantuan pengobatan jarak jauh.
Di Indonesia, IPTV dipelopori oleh Telkom sebagai pemimpin pasar internet di Indonesia. Kehadiran IPTV akan menghadirkan cara baru menonton televisi dan tentunya akan memberikan pilihan lebih bagi masyarakat dalam menentukan pilihan tontonan yang berkualitas dan bermanfaat.
Yah, kehadiran IPTV ini ditandai dengan keluarnya ijin Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet yang ditetapkan oleh Menteri Kominfo Muhammad Nuh. Ijin No. 30/PER/M.KOMINFO/8/2009 tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (Internet Protocol Television/IPTV) ini memberikan kepastian hukum bagi operator ataupun ISP yang berencana untuk memberikan layanan IPTV bagi pelanggan.
Seperti diketahui, layanan IPTV memungkinkan siaran televisi dikirimkan menggunakan Internet Protokol (IP). Dengan menggunakan IP, IPTV memberikan banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh kabel TV biasa. Kelebihan dari IPTV antara lain adalah kualitas gambar yang prima karena gambar di IPTV adalah gambar digital. Selain gambar dengan Standard Definition (SD) ada juga gambar yang jauh lebih tajam dengan kualitas High Definition (HD). Kelebihan lain dari IPTV yang tidak dimiliki pay TV ataupun siaran TV biasa adalah kemampuan untuk menayangkan layanan interaktif seperti saat kita sedang ke toilet ataupun menerima telpon, pertandingan sepakbola Mancherster United lawan Arsenal bisa di-pause atau rewind sehingga setelah kembali dari menelpon ataupun toilet kita bisa melanjutkan tontonan atau menonton ulang. Sinetron favorit 3 jam yang lalupun bisa ditonton apabila karena terjebak macet belum sampai di rumah.
Selain itu banyak lagi layanan-layanan intektif lain yang dapat disediakan dengan IPTV seperti Video On Demand, Karaoke on Demand, Games on Demand, Home Shopping, dan Home Delivery. Dengan IPTV pemirsa tidak perlu pergi jauh-jauh ke Glodok mencari film, games ataupun karaoke tinggal memilih dari katalog yang ada di server dan langsung dapat dimainkan di layar televisi dengan biaya yang terjangkau. Layanan diharapkan dapat menjadi suatu lifestyle baru yang dapat meningkatkan keakraban keluarga di rumah. Home delivery, misalnya memungkinkan pemirsa untuk memesan, membayar dan makan Pizza tanpa perlu beranjak dari sofa sambil menonton TV. Pizza akan dikirimkan ke rumah dan pembayaran dilakukan dengan kartu kredit. Layanan ini sangat nyaman dan diperlukan di kota besar terlebih menghadapi jalan di Jakarta yang semakin macet.
Layanan Massal
Semua layanan interaktif ini di negara maju sudah menjadi sarana hiburan sehari-hari. Di Korea misalnya saat sinetron Korea sedang diputar, maka pemirsa dapat langsung membeli baju yang dikenakan pemain sinetron, membayar dengan kartu kredit dan baju akan diantar ke rumah. Bisa dibayangkan nantinya sinteron Cinta Fitri misalnya ditayangkan dan pemirsa Indonesia dapat langsung membeli baju yang yang dikenakan oleh Shireen Sungkar misalnya. Di China, permainan Games On Demand dilakukan online dengan lawan dari berbagai lokasi dan ada komentatornya bak pertandingan sepak bola. Komentator akan mengulas permainan para pemain dan memberikan tips-tips untuk dapat memenangkan games yang sedang dimainkan. Karaoke on Demand pun ada juga komentatornya sehingga sangat interaktif dan menarik.
IPTV yang semula adalah layanan mewah yang menyasar masyarakat kelas atas di luar negeri, perlahan-lahan menjadi suatu layanan massal ketika produk ini menjadi isu hangat didukung berbagai media massa di negara tersebut. IPTV sebentar lagi bukan jadi layanan mewah di Indonesia yang hanya tersedia di jaringan lokal atau lab, namun sudah bisa dikembangkan untuk dinikmati masyarakat di Indonesia. Beberapa operator sudah siap menggelar layanan IPTV di Indonesia termasuk Telkom yang dalam waktu dekat akan menggelar layanan IPTV di beberapa di kota-kota besar di Indonesia.
IPTV diharapkan akan melayani lebih banyak pelanggan terutama yang tinggal di apartment dan residensial serta menjangkau daerah-daerah potensial di Indonesia. Jika ini terjadi, dapat dipastikan layanan ini dapat merubah gaya hidup kita yang mendorong terciptanya budaya baru bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.
Tak dapat dipungkiri teknologi kini semakin memanjakan pengguna mulai dari phonebook yang membuat kita malas menggunakan memorI otak sendiri untuk mengingat nomor-nomor penting, iPhone bahkan semakin membuat malas dengan kemampuan touch screennya hingga yang akan segera hadir, IPTV yang memungkinkan makanan, baju, notebook dan lain-lain dikirimkan hingga ke depan pintu rumah.
Di Tulis Oleh :
Ir. Sri Safitri, M.Eng (Senior Manager Marketing PT. Telkom Indonesia)
two tumbs up !!
kapan kira2 deliverynya Ibu….
ditunggu ya….