SISTEM pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) sudah tidak asing dalam istilah pendidikan tinggi di belahan dunia manapun. Di Indonesia, Universitas Terbuka (UT) dianggap telah mampu menyelenggarakan PTJJ secara tertata dan sistematis. Tak heran jika UT kini dijadikan contoh sukses oleh open university di Asia. UT juga dinilai bisa menjadi kampus masa depan bagi bangsa Indonesia. Sebab, berbagai bahan studi untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi di kampus itu, mengandalkan teknologi informatika yang paling mutakhir, yakni teknologi jarak jauh (long distance), sehingga cocok bagi wilayah geografis Indonesia yang terpisah oleh beberapa kepulauan.
“UT memudahkan orang-orang yang tidak sempat belajar secara tatap muka atau formal. Meski begitu, tantangan terbesar kami adalah UT harus menyeragamkan sistem pendidikan dengan luasnya geografis Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ir. Tian Belawati Med. Phd kepada BISKOM, akhir Mei lalu di ruang kerjanya di Pondok Cabe, Tangerang.
Tian sendiri telah menjabat sebagai Rektor UT sejak bulan Juni 2009, sekaligus merupakan rektor wanita pertama di UT sejak perguruan tinggi ini berdiri pada 1984. Berbincang dengan kelahiran 1 April 1962 ini sungguh menyenangkan. Bagi Tian, “Seninya jadi dosen di UT adalah selalu menerangkan dan menjelaskan pertanyaan orang. Kami di UT dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam mengambil solusi, karena pada umumnya problematika di UT tidak sama dengan yang dihadapi oleh perguruan tinggi.” Hal lain yang menyenangkan bagi lulusan IPB ini adalah, “Saya selalu dikejar-kejar teknologi. Karena sistem pengajaran UT yang jarak jauh, maka saya pun dituntut untuk aktif mengikuti perkembangan teknologi.” Menariknya, kisah Tian, UT akan menjadi tuan rumah konferensi International Council for Open and Distance Education (ICDE) tingkat dunia di Bali pada 2-5 Oktober 2011 yang bertemakan Expanding Horizons-New Approaches to Open and Distance Learning.
“ICDE merupakan sebuah organisasi yang mewadahi lebih dari 50 negara yang menjadi komunitas pendidikan terbuka dan jarak jauh,” paparnya. Ingin tahu lebih banyak tentang UT? Simak petikan wawancara BISKOM dengan peraih gelar Master of Education dari Simon Fraser University, Burnaby, B.C., Canada dan gelar Doctor of Philosophy dari University of British Columbia, Vancouver ini.
Bisa dijelaskan lebih rinci mengenai PTJJ?
PTJJ merupakan sistem yang menggabungkan konsep pendidikan terbuka dengan metode pendidikan secara jarak jauh. Konsep pendidikan terbuka (open education atau open learning) pada dasarnya merupakan suatu tujuan atau citacita kebijakan mengenai sistem pendidikan. Konsep ini menekankan pentingnya keluwesan sistem, terutama dalam meniadakan kendala tempat, waktu, dan aspek yang disebabkan oleh karakteristik mahasiswa seperti misalnya keadaan ekonomi.
Sedangkan pendidikan jarak jauh (distance education atau distance learning) merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mencapai sistem pendidikan yang terbuka.
Hal apa yang mendasari berdirinya UT?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat menuntut kita untuk terus meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang menunjang produktivitas. Namun, keterbasan tempat dan waktu menjadi kendala utama bagi banyak orang dalam mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesional mereka untuk menghadapi perubahan yang dinamis dan sesuai tuntutan masyarakat.
Ditambah lagi, terbatasnya penyebaran sarana pendidikan tinggi di Indonesia telah menghambat proes perkembangan profesionalisme kita secara berkelanjutan. Untuk menjembatani hal ini, UT memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi.
Apa yang membedakan UT dengan perguruan tinggi lain?
UT adalah Perguruan Tinggi Negara (PTN) ke 45 di Indonesia yang menerapkan sistem PTJJ. Tanpa memandang kondisi mahasiswa, PTJJ yang diterapkan UT membantu pencapaian tujuan belajar karena tidak ada pembatasan jangka waktu penyelesaian studi dan tidak memberlakukan sistem drop out, tidak ada pembatasan umur maupun tahun kelulusan, dan waktu pendaftaran yang leluasa sepanjang tahun.
Kemudian juga di UT, ruang, waktu dan tempat belajar sangat fleksibel sesuai dengan kondisi mahasiswa. Kami juga menggunakan materi belajar multimedia, termasuk bahan ajar cetak baik yang dilengkapi dengan kaset audio dan video (CD), siaran radio dan TV, maupun bahan belajar bebasis komputer dan internet.
Di samping itu semua, biaya kuliah di UT jauh lebih murah dibandingkan perguruan tinggi konvensional dan jangkauannya juga lebih luas.
Program studi apa saja yang ditawarkan UT dan bagaimana mengenai jaminan kualitas belajar di UT?
UT memiliki empat fakultas dan satu program pascasarjana yang menawarkan lebih dari 30 program studi dengan jenjang yang bervariasi meliputi Program Magister, Sarjana, Diploma 1, 2 dan 3 serta Sertifikat. UT sendiri telah mendapatkan akreditasi, baik tingkat nasional maupun internasional. Pada tingkat internasional, UT memperoleh Sertifikat Kualitas dari The International Council for Open and Distance Education (ICDE) dan ISO 9001:2000/2008 dalam berbagai bidang manajemen dari Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS USA. Dan tentu saja akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Informasi lebih lengkap mengenai UT dapat diakses secara cepat melalui situs http://www.ut.ac.id/. Kami juga telah bergabung dalam Indonesia Digital Library Network (IDLN), yakni jaringan perpustakaan digital Indonesia yang beranggotakan lebih dari 80 institusi. Infonya bisa diperoleh pada http://hub.indonesiadl.net/index.php.
PTJJ memungkinkan individu untuk menuntut ilmu di UT. Bagaimana jika mereka belum memiliki akses internet, dimana info mengenai UT bisa diperoleh?
Sebetulnya UT telah memiliki kantor cabang sebanyak 37 UPBJJ-UT yang tersebar di 32 provinsi. Selain itu, kami juga menjalin kerjasama dengan berbagai institusi seperti PTN/PTS setempat terutama dalam penyediaan tutor, pembimbing praktik dan pengawas ujian. Lalu dengan pemerintah dan stasiun radio dan TV setempat.
Pada tingka pusat, UT juga bekerjasama dengan Q-Channel dan TV Edukasi, RRI serta PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan bahan ajar, dokumen ujian dan bahan pendukung lainnya. Jalinan kerjasama dengan berbagai organisasi internasional juga telah dilakukan untuk melayani mahasiswa dari luar negeri, seperti dengan KBRI, Florida State University, Simon Fraser University, University of Maryland University Collage, Southeast Asian Ministers of Education
Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) dan lain sebagainya.
Sejauh mana teknologi informasi (TI) telah digunakan sepanjang PTJJ berdiri di seluruh dunia?
Dalam sejarah penggunaan teknologi untuk kepentingan pendidikan, PTJJ selalu yang terdepan dan saat ini telah memasuki generasi kelima, yaitu generasi yang mengeksploitasi kemampuan teknologi internet dan jaringan.
Generasi pertama adalah generasi pendidikan korespondensi yang merupakan sistem pendidikan belajar mandiri oleh mahasiswa dengan media utama bahan ajar cetak, khususnya Panduan Belajar dan tugas-tugas yang dikirimkan oleh instruktur melalui pos. Oleh karena itu, program-program pendidikan pada generasi ini biasa disebut sebagai correspondence study.
Generasi kedua merupakan generasi PTJJ yang dicirikan dengan pemanfaatan teknolgi audio dan video, serta teknologi yang lebih interaktif seperti computer-based learning dan video interaktif. Pada generasi inilah lahir Universitas Terbuka (Open University) di Inggris pada tahun 1969. The United Kingdom Open University (UKOU) yang juga merupakan model universitas terbuka pertama di dunia melahirkan generasi ketiga yang dicirikan dengan digunakannya teknologi siaran dan rekaman (terutama dengan media penyebaran melalui televisi, radio, dan kaset audio/video), telekonferensi audio dan video (audio/video teleconferencing), serta komunikasi audio-grafik.
Sedangkan generasi keempat yang dimulai sejak awal tahun 1990-an, dicirikan dengan pengunaan jaringan Internet dan Intranet yang sangat ekstensif, terutama untuk kepentingan interaksi melalui apa yang disebut computer-mediated communication.
Generasi keempat yang dikenal sebagai generasi pembelajaran fleksibel (Flexible Learning Model) ini terus berkembang seiring dengan perkembangan TI yang sangat pesat, dan telah melahirkan generasi berikutnya yang mengintegrasikan semua kemampuan teknologi sebelumnya, sehingga melahirkan suatu automated response system.
Bagaimana pemanfaatan TI di generasi kelima?
Pada generasi ini disebut sebagai model pembelajaran fleksibel yang lebih cerdas (The Intelligent Flexible Learning Model) yang dicirikan dengan pengembangan portal institusi penyelenggara PTJJ untuk meningkatkan akses peserta didiknya terhadap sumber dan layanan bantuan belajar. Pada generasi PTJJ keempat dan kelima juga lahir jargon yang sangat populer di masyarakat seperti e-learning dan mobile, learning yang lebih memasyarakatkan lagi fenomena PTJJ ke kalangan yang sebelumnya tidak pernah memandang sebelah mata pada sistem PTJJ. Hal ini karena integrasi pemanfaatan satu bentuk TI dengan bentuk teknologi informasi dan komunikasi lainnya memungkinkan sistem pembelajaran pada PTJJ dirancang menjadi interaktif, personalized, namun tetap memiliki daya jangkau yang luas.
Pemanfaatan TI di UT sendiri bagaimana? Seluruh kegiatan perkuliahan bisa diikuti oleh mahasiswa melalui pemanfaatan internet, mulai dari pendaftaran diri
untuk mengikuti kuliah, konsultasi akademik, penyelesaian tugas-tugas dan penyerahannya, sampai dengan evaluasi kegiatan belajar mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa dapat memilih apakah akan mengikuti kegiatan kuliah secara tatap muka, atau secara online, atau perpaduan keduanya.
Masing-masing pilihan ini dihargai sama secara akademik. Apakah ada kendala terkait dengan TI di UT?
Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di UT memang masih terkendala infrastruktur TI yang terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil. Akibatnya, belum semua mahasiswa UT memiliki akses teknologi informasi yang seharusnya bisa mempermudah perolehan bahan materi ajar.
Pemanfaatan TI masih harus ditingkatkan. Pembangunan infrastrukturnya belum merata. Padahal, pendidikan jarak jauh dengan TI menghilangkan hambatan jarak dan waktu karena para peserta didik bisa mengakses bahan ajar setiap saat dan di mana saja.
Kendala infrastruktur TI ini harus segera ditangani agar UT bisa lebih mengembangkan diri, antara lain dengan membuat program politeknik, seperti yang ada di negara lain, misalnya di Afrika Selatan.
Apa yang bisa UT lakukan jika infrastruktur TI di Indonesia sudah lebih baik?
Kita ambil contoh saja negara-negara lain yang memiliki UT sudah bisa membuat program politeknik jarak jauh, seperti fakultas teknik atau keperawatan. Jika kendala akses TI ini bisa teratasi, jumlah mahasiswa UT yang kini 650.000 orang di seluruh Indonesia kecuali Papua Barat dan di luar negeri, diyakini akan meningkat. Meski masih ada kendala pemanfaatan TI. Syukurlah, sistem UT di Indonesia dinilai telah berjalan baik oleh tim penilai UT dari Inggris dan juga menjadi contoh sukses oleh open university di Asia.
Dari 30 prodi yang ditawarkan. Saya ingin minta keterangan mengenai prog studi apa yang termasuk memiliki akreditasi nasional maupun internasional? Apakah ada mengenai perubahan cara belajar bagi jenjang SI terhadap tutorial tatap muka dalam sistemnya
Ibu, mohon tanya. Apakah di UT belum ada program pasca sarjana untuk jurusan tehnologi pembelajaran? Jika belum ada, kapan ya bu bisa diadakan? terima kasih
Bu Tian, kapan dibuka UPBJJ Pasca sarjana jurusan PGSD Program Study Pendidikan Dasar?
Salut deh, dengan Program Pembelajaran Jarak Jauh UT, cuma jurusan pendidikan dasar untuk program pasaca sarjana belum dibuka, kapan ya bu?
lg nyimak nih…
ok thank