VMware memperkenalkan VMware vSphere 5 dan serangkaian teknologi infrastruktur komputasi Awan (Cloud Computing) yang komprehensif untuk membantu pelanggan mentransformasikan teknologi informasi (TI) sehingga meningkatkan efisiensi investasi dan memperbaiki kesigapan operasi.
Bersamaan dengan ini, VMware juga mengumumkan jajaran produk VMware vShield 5, VMware vCenter Site Recovery Manager 5, dan VMware vCloud Director 1.5. Kombinasi ketiga produk tersebut dengan VMware vSphere 5 menghadirkan operasi TI berskala Awan sehingga pelanggan mendapatkan nilai lebih dari virtualisasi sumber daya.
“Pasar telah sepenuhnya merangkul virtualisasi sebagai teknologi transformasi kunci yang menjadi jantung dari era baru komputasi,” kata Paul Maritz, VMware CEO di sela Cloud Infrastruktur Suite Lauch, ASEAN Media Briefing di Singapura (18/7). Dengan vSphere 5 dan rangkaian teknologi infrastruktur Awan ini, VMware membantu pelanggan mempercepat langkah mereka menuju infrastruktur Awan yang lebih efisien dan terotomatisasi, merombak ulang cara mengelola dan mengamankan sumber daya.
“Dan yang terpenting, mendorong hubungan yang lebih produktif antara TI dan bisnis yang mereka layani,” katanya kepada BISKOM.
Dikatakan Paul, rangkaian infrastruktur Awan VMware membantu organisasi membangun infrastruktur virtual cerdas, dengan menamankan fungsi otomatisasi, swalayan dan keamanan dalam lingkungan tervirtualisasi yang dibutuhkan pelanggan antara lain untuk menggelar aplikasi bisnis kritikal dengan keyakinan penuh, lebih cepat tanggap terhadap kebutuhan bisnis dengan kesigapan awan serta pindah ke komputasi awan dengan kepercayaan penuh.
“Riset kontekstual Gartner belum lama ini mengungkapkan bahwa organisasi pengguna akhir sangat mempertimbangkan virtualisasi x86 sebagai komponen fondasi utama dari arsitektur infrastruktur-sebagai-layanan (Infrastructure-as-a-Service) bermodelkan Awan Privat,” kata Chris Wolf, Research VP, Gartner.
Selain itu, kata dia, banyak organisasi menganggap x86 VM sebagai platform infrastruktur untuk aplikasi baru. Penghematan biaya dan kesigapan bisnis masih menjadi dua pendorong utama di belakang investasi virtualisasi maupun komputasi Awan.
NIE Research adalah salah satu pendorong untuk mengubah edukasi guru di Singapura di abad ke-21 ini. Kesigapan dalam menyediakan sumber daya TI adalah kunci sukses dari riset ini. Dengan mengadopsi teknologi virtualisasi VMware vSphere dan VMware vCenter. “Kami berhasil memperkuat departemen TI untuk melayani para peneliti dengan sumber daya TI yang cukup sesuai kebutuhan dan berkualitas tinggi, cepat dan tanggap,” kata Tan Hoon Chiang, CIO, NIE.
Kini, lanjut Tan, sumber daya TI NIE Research bisa dikembangkan secara efektif dan efisien, dengan produksi dari NIE Research Private Cloud. “Kini kami mengembangkan Data Center generasi berikutnya yang mampu menghantarkan Awan secara aman, fleksibel dan tangguh untuk mendukung berbagai aplikasi enterprise dan inisiatif baru, seperti Student Life Cycle, Virtual Library dan program-program mobile serta jejaring social,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, VMware juga memperkenalkan VMware vSphere Storage Appliance, produk peranti lunak baru yang dilengkapi dengan fungsi lengkap untuk kesinambungan bisnis dan otomatisasi manajemen sumber daya, bagi UKM tanpa kompleksitas dan biaya dari storage bersama. VMware vSphere Storage Appliance akan mengubah storage internal menjadi pusat-pusat storage yang memungkinkan pelanggan UKM mengambil manfaat dari kemampuan kesinambungan bisnis dan otomatisasi yang unik dari VMware vSphere, termasuk High Availability, vMotion, danDistributed Resource Scheduler.
Rangkaian infrastruktur Awan VMware ini didukung oleh lebih dari 25.000 mitra, termasuk mitra teknologi dan pengembang peranti lunak independen (independent software vendors – ISV), para penyedia layanan, integrator sistem, dan produsen peranti keras global. Komunitas mitra VMware semakin matang seiring dengan konsistens perusahaan menghadirkan inovasi terbaru dalam teknologi virtualisasi dan Awan. DJUANDA