Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk keempat kalinya sejak tahun 2008, memberikan penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Techology Award (BJHTA) kepada inovator di bidang teknologi. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada desainer kapal, Kaharuddin Djenod.
Pendiri PT Terafulk Megantara Design itu dinobatkan sebagai pemenang Habibie Award setelah menyisihkan 8 kandidat lainnya dengan inovasi di berbagai bidang seperti teknologi informasi, permesinan dan kedirgantaraan.
Kepala BPPT, Marzan Aziz Iskandar mengatakan, BPPT terus mencari kandidat yakni para teknolog muda yang bekerja di industri. Kaharuddin Djenod sendiri dinilai telah menginsiprasi banyak pihak untuk terus mengembangkan teknologi. Sebagai warga yang dilahirkan di negara maritim, karya-karyanya telah menunjukan keunggulan Indonesia.
Selama 15 tahun menimba ilmu dan bekerja di Jepang akhirnya Kaharuddin memutuskan untuk pulang ke Indonesia. “Penciptaan, pengembangan inovasi dan teknologi perlu dipacu untuk meningkatkan gaung teknologi di Indonesia. BPPT pun merasa perlu memberikan penghargaan tertinggi kepada pelaku teknologi berprestasi,” kata Marzan di Jakarta (27/9).
Kaharuddin menyatakan kegembiraannya karena berhasil meraih penghargaan BJHTA dan bertekad memajukan teknologi di Indonesia. “Penghargaan ini adalah doa agar saya memajukan teknologi dan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia,” katanya.
Sejak tahun 2008, Habibie Award pernah diberikan kepada teknolog berprestasi yakni tahun 2008 kepada tiga orang sekaligus yakni Said Djauharsyah Jenie (teknologi kedirgantaraan), Surapto Ma’at (teknologi kesehatan), dan Sutadi Suparlan (teknologi kedirgantaraan). Sementara tahun 2009 penghargaan diberikan kepada Dasep Ahmadi (teknologi mekatronik) dan pada 2010 untuk Eko Fajar Nurprasetyo (teknologi informasi dan telekomunikasi).