Cyberoam, perusahaan terkemuka di bidang keamanan yang berbasis identitas Unified Threat Management (UTM) menggelar pelatihan Cyberoam Certified Network & Security Professional (CCNSP) di Jakarta selama dua hari, 5 hingga 6 Desember 2011.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang security serta up-to-date tren terbaru ancaman kemanan agar peserta bisa menjadi seorang ahli dalam bidang security.
Menghadirkan trainer asal India, Vivek Abhani dengan pengalaman 2 tahun sebagai PreSales Engineer di Cyberoam, peserta diberikan pengetahuan tentang Evolution of Enterprise Security dan Implementing Cyberoam devices in the network yang memungkinkan para profesional keamanan untuk menjadi akrab dengan dasar-dasar jaringan dan keamanan UTM serta pengetahuan praktis penyebaran, konfigurasi dan manajemen berbasis identitas Cyberoam UTM device di dalam perusahaan yang kian kompleks.
Pihak penyelenggara, PT. Raditya Mulia Lestari (RML) yang merupakan distributor tunggal untuk produk Cyberoam sudah ketiga kalinya menyelenggarakan event ini sejak masuknya Cyberoam ke Indonesia pada September 2008.
Cyberoam sendiri di negara asalnya Amerika baru berdiri tahun 2004 namun pertumbuhannya sudah begitu cepat. Hal ini terlihat dalam waktu dua tahun saja, produknya telah tersebar di 60 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Swiss, Republik Ceko, Australia dan lainnya.
“Pelatihan ini merupakan agenda tahunan yang sudah rutin dari Cyberoam pusat. Pastinya semua fitur yang ada dalam Cyberoam akan menjadi materi utama yang kami latih, termasuk bagaimana cara menkonfigurasi dan juga secara singkat problem solving-nya,” ucap Jimmy Hadian, Direktur RML.
Fitur-fitur unggulan Cyberoam sendiri saat ini diantaranya ada Antivirus, Antispam, IPS, Web Content Filtering, Bandwidth Management, VPN dan Reporting. Dengan pengenalan fitur-fitur ini, maka nantinya peserta dapat me-manage secara maksimal perangkat network yang dipasang dari sisi network pengguna jaringan ataupun internet.
Diikuti sekitar 35 peserta yang terdiri dari partner, reseller dan pelanggan Cyberoam, pelatihan kali ini mengalami peningkatan kuota, yang seharusnya hanya 20 orang saja dalam satu sesi.
Menurut Jimmy, peningkatan ini membuktikan semakin banyaknya minat terhadap teknologi yang diberikan Cyberoam. Kedepannya RML akan membuat dua sesi yang berbeda, dan dari sisi peserta akan mencoba masuk ke perguruan tinggi ataupun institusi yang konsen pada teknologi informasi untuk memperbanyak enginer-enginer yang memahami teknologi Cyberoam.
“Pelatihan CCNSP sangat berguna, karena dari sisi sertifikasi akan memberikan kemudahan bagi lulusannya untuk menerapkan pengetahuan Cyberoam di perusahaanya ataupun di tempat lain. Bahkan bisa diterapkan di produk lain dari CCNSP ini, karena bila berbicara security, konsep-konsep dasarnya sama,” ujar Jimmy seraya menjelaskan bahwa training ini sangat berguna walaupun peserta bukan user dari Cyberoam, karena dia akan mengetahui konsep network itu sama.
Tidak hanya berhenti di CCNSP, papar Jimmy, ada jenjang lain setelah itu yaitu ketingkat Cyberoam Certified Network & Security Expert (CCNSE) dan Cyberoam Certified Trainer (CCT) yang merupakan level paling atas untuk menjadi trainer di Cyberoam. Namun untuk Indonesia, belum hanya ada level CCNSE.
Terus mencoba menghadirkan produk terbaik dengan suport terbaik, RML mendukung 4 mayor segmen dari Cyberoam sendiri. Selain UTM yang mempunyai sekitar 15-16 model, ada namanya Cyberoam End Point Data Protection (EPDP) berupa software yang diinstal pada server untuk melakukan proteksi dan enskripsi data. Kemudian Cyberoam Control Console (CCC) yang berfungsi untuk me-manage semua unit Cyberoam UTM yang dimiliki oleh perusahaan. Terakhir, Cyberoam I-View, adalah reporting appliance untuk menarik report dari Cyberoam dan perangkat security lain. Selanjutnya untuk meningkatkan layanan, Cyberoam akan mengarah ke cloud base computing.