Sales adalah ujung tombak perusahaan. Keberadaaannya sangat penting, bahkan bisa dikatakan sebagai pemasok pundi uang bagi perusahaan.
MESKIPUN begitu penting, sayangnya, saat ini profesi sales masih dipandang sebelah mata. Imagenya yang masih kurang bagus, membuat orang tidak merasa bangga pada profesi sales, dan bahkan jarang orang yang bercita-cita menjadi seorang sales. Bagi sebagian besar orang, sales dijadikan pilihan akhir sebagai profesi di dunia kerja.
Melihat hal ini, Dedy Budiman, yang telah memiliki pengalaman belasan tahun di dunia sales merasa prihatin. Ia ingin membangun image baru bagi profesi sales dengan mendirikan Komunitas Sales Indonesia (KOMISI) yang pada akhir Desember lalu telah melakukan grand launching di Jakarta.
“Sales selama ini memberikan kontribusi yang penting bagi perusahaan, tetapi selama saya berkarir di sales belum ada satupun wadah untuk pekerja sales yang dapat men-support mereka. Banyak pekerja sales tidak tahu harus berbuat apa, karena di pendidikan formal tidak ada pelajaran yang menjelaskan bagaimana seorang sales bekerja secara detil. Akhirnya mereka belajar secara otodidak dan menghalalkan segala cara dalam bekerja yang akhirnya memberikan image buruk pada mereka,” ucap Dedy yang dua tahun belakangan ini memposisikan diri sebagai trainer di bidang sales.
Bertujuan untuk menjadikan profesi sales sebagai pilihan terbaik, KOMISI tidak berdiri dengan sendirinya. Awalnya, pemikiran mendirikan KOMISI ini disosialisasikan Dedy kepada puluhan teman-teman seprofesinya yang berada di seluruh Indonesia melalui email. Merasa mendapatkan dukungan dan respon yang baik, baru pada tanggal 11 November 2011, mulai dideklarasikan KOMISI yang ditandai dengan pembuatan account Fan Page KOMISI di Facebook.
Dedy berharap, KOMISI bisa menjadi “rumah” bersama bagi seluruh sales di tanah air. “Kini “rumah” untuk sales telah ada, tetapi belum sepenuhnya jadi. Masih banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan agar visi KOMISI untuk menjadikan profesi sales sebagai pilihan terbaik bisa tercapai,” ujar pria muda yang dikenal sebagai The Champion Sales Trainer ini.
Nantinya, tugas KOMISI, menurut Dedy adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang profesi sales yang profesional, selain memberikan pelatihan tentang salesmanship, pembekalan tentang sales ethic dan profesionalisme sales kepada anggotanya.
Berikut petikan wawancara BISKOM dengan pendiri KOMISI, Dedy Budiman, baru-baru ini.
Apa yang sudah dan akan Anda lakukan untuk memperkenalkan KOMISI pada masyarakat?
Selain sudah membentuk dan melakukan grand launching KOMISI pada tanggal 28 Desember lalu, kami juga telah membentuk chapter-chapter yang sekarang ini sudah ada perwakilannya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Medan, Pekanbaru, Pelembang, Makassar, Jabodetabek dan Bandung. Rencananya akan dibuka pula di Pontianak, Irian dan Bali.
Nantinya, perwakilan di daerah tersebut berdiri sendiri secara independent mengurus anggotanya, tetapi tetap mendapatkan support dari pusat dengan memberikan edukasi-edukasi kepada para sales di lingkungan tersebut sehingga mereka bisa tampil lebih profesional.
Apakah edukasi itu berupa pengenalan produk?
Tidak hanya itu, produk knowledge hanya salah satunya. Seorang sales sebenarnya harus memeliki beberapa knowledge. Selain produk, mereka harus tahu market knowledge, jadi menjual harus tahu pasarnya. Selain itu juga ada general knowledge. Banyak orang sales begitu bertemu orang langsung jualan. Padahal sebelum jualan, kita harus ada basa-basinya terlebih dahulu, seperti membicarakan hal umum, ataupun segala macam hal yang dapat memancing komunikasi yang baik. Selanjutnya adalah client knowledge, jadi mereka harus tahu karakter customer seperti apa. Selama ini banyak perusahaan hanya konsen di product knowledge.
Bagaimana prospek sales teknologi informasi (TI) di 2012?
Tahun 2012 merupakan tahun yang sangat baik dan banyak pengamat ekonomi mengatakan, semua bagus, baik itu dari sisi bisnis, pemerintah maupun pasar, termasuk di TI. Tapi satu hal yang dilupakan adalah kesiapan para sales. Ibaratnya di 2012 ini adalah track lurus, dimana track-nya bagus sekali dan kondisinya memungkinkan untuk melaju dengan kecepatan tinggi agar mendapatkan momen.
Nah, ketika mau ngebut, tentunya motor atau kitanya harus siap terlebih dahulu sebelum ngebut. Seringkali mereka tidak upgrade ilmunya, sehingga saat momennya bagus justru ketinggalan karena tidak siap. Bukan kondisinya tidak siap tetapi orangnya yang tidak siap.
Sejauh mana sales memanfaatkan social media untuk berpromosi seperti Facebook yang saat ini banyak digunakan masyarakat?
Sales kebanyakan sudah memanfaatkan ini, tetapi caranya masih belum benar. Jadi masih cara-cara sales yang belum diedukasi. Mereka asal promo dan langsung tag saja barang dagangannya. Misalkan berjualan baju, mereka tag kesemua orang. Padahal itu mengganggu orang. Hal ini lah yang akan kami coba edukasi kepada mereka.
KOMISI mendorong seluruh sales untuk kembali belajar. Kalau belum bisa belajar sendiri kami ajak mereka belajar dalam kelompok-kelompok.
Bagaimana cara para sales untuk secara maksimal menggunakan perangkat TI dan bagaimana pula cara mempopulerkan website penjualan para sales?
Kalau bisa website seharusnya terintegrasi dengan Facebook, Twitter maupun Youtube untuk menampilkan video-video karena ke depannya semua butuh interaksi dan saling terhubung. Begitu pula isi dari website tersebut jangan hanya produk semua. Seharusnya mereka menerapkan filosofi 80-20, artinya 80% memberikan sesuatu kepada audience-nya berupa informasi atau edukasi. Misalkan, kalau kita sales notebook berikan pengetahuan bagaimana cara memilih notebook yang baik, permasalahannya apa saja pada notebook dan bagaimana mengatasinya. Kita tanamkan dulu kepercayaan kepada customer kalau kita mengerti tentang notebook, baru 20% nya jualan. Hal ini dengan sendirinya akan mengundang orang mengunjungi website kita.
Bagaimana komentar Anda mengenai komisi para sales yang sering kali kurang adil di dalam perusahaan? Apakah ada badan hukum yang melindungi para sales, seperti halnya profesi lain?
Sales orientasinya memang pada komisi, masalahnya penerapan komisi ini pada tiap perusahaan berbeda-beda, ada yang fair dan tidak fair. Kalau tidak fair mereka juga bingung untuk mengadu kemana, makanya kami harapkan nantinya dengan KOMISI kedepannya bisa melakukan suatu dukungan kepada rekan-rekan agar mereka mendapatkan haknya dengan baik. Itu merupakan mimpi kami kedepannya, tetapi masih pelan-pelan menuju kesana. Kami lakukan ini karena belum ada badan hukumnya atau standar hukum yang mengatur tentang komisi ini.
Bagaimana cara KOMISI menjalin hubungan baik dengan para anggotanya di seluruh Indonesia?
Sekarang ini komunikasi utamanya untuk seluruh anggota melalui milis dan Facebook terlebih dahulu. Jadi mereka bisa share disini secara interaktif, misalkan punya masalah apa nanti teman-temannya bisa saling bantu. Untuk pengurus, kami memanfaatkan Blackberry Group dimana tiap pengurus pusat dan daerah mempunyai group masing-masing. Seperti Jawa Timur mereka punya grup sendiri yang mengurus wilayahnyam tetapi di sana juga ada orang pusatnya sehingga semua terkontrol secara terpusat.
Apa kegiatan KOMISI di 2012 terutama berkaitan dengan TI?
Untuk awal kami akan membuat suatu modul untuk seluruh anggota KOMISI berupa video dan buku. Video itu nantinya akan kami upload di Youtube sehingga siapapun yang ingin belajar tentang sales bisa melihat dari situ. Metode untuk diskusinya akan melalui e-Book yang bisa di-download dan copy atau diperbanyak. Jadi di manapun mereka berada bisa mengambil bahannya di Youtube dan metari tertulisnya di e-Book.
Apa target yang ingin dicapai oleh KOMISI?
Kami ingin di 2012 anggota KOMISI sudah mencapai 10 ribu sales yang terdaftar. Untuk itu di 25 Februari nanti kami akan mengadakan event mengumpulkan seribu sales di Jabodetabek. Saya berharap, lima tahun kedepan akan menemui dan melihat KOMISI telah tersebar di seluruh pelosok tanah air, dan siswa ataupun mahasiswa yang lulus sekolah ataupun kuliah tidak akan lagi malu bila berprofesi sebagai sales karena sebenarnya profesi sales adalah salah satu pilihan terbaik.
wah, pak dedi emang hebat, dulu udh pernah di training sm pak dedy di pekanbaru, skrg sudah lebih bgs lg, 🙂
kapan ke pku lg pak, hehe