Meskipun pasar Indonesia begitu besar dan menggairahkan, namun bagi industri telekomunikasi ternyata bukan hal yang mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menggunakan layanannya.
BAGI pemain baru di tengah dominasi operator besar yang lebih dulu hadir, keberadaaanya di pasar telekomunikasi tentunya tak mudah. Bila tidak punya strategi jitu, jangan harap bisa mendapatkan tempat di pasar Indonesia yang banyak dilirik oleh industri asing ini.
Seperti halnya Smartfren, penyedia layanan telekomunikasi berbasis CDMA yang mulai menapakkan bisnisnya 7 tahun lalu, bisa dikatakan sebagai operator baru dan paling bontot menerapkan layanan CDMA. Namun kenyataannya, saat ini pelanggan Smartfren sudah menuju ke angka 10 juta. Hal ini tentunya suatu pencapaian yang luar biasa, mengingat pasar GSM sudah lebih akrab ke pengguna ponsel.
Menurut Deputy CEO Commercial, Djoko Tata Ibrahim, apa yang sudah diraih oleh Smartfren merupakan berkat kerjasama tim yang baik. “Di tim kami ada namanya Senior Leadership Team (SLT) yang merancang board of directors untuk menentukan kebijakan, strategi maupun misi-misi perusahaan baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam seminggu sekali SLT yang terdiri dari deputi dan director ini mengadakan meeting untuk merumuskan apa saja yang perlu dilakukan operasional dalam memperkenalkan produk Smartfren,” ujar pria kelahiran Lampung, yang bergabung sejak awal berdirinya Smartfren ini.
Maka itu, berbeda dengan operator telekomunikasi lainnya, Smartfren mempunyai strategi bisnis untuk membuat produk yang cukup bervariasi, seperti modem, router, ponsel, smartphone dan tablet. Dikatakan Djoko, produk bundling tersebut merupakan motor penggerak berkibarnya brand Smartfren. “Ini merupakan salah satu strategi bisnis kami dengan melakukan sendiri penyediaan devicenya, sehingga pelanggan bisa langsung merasakan jaringan kami,” ungkap lulusan Universitas Atmajaya ini.
Tidak hanya itu beragam program kegiatan juga dilakukan untuk mendekatkan Smartfren kepada pelanggan, salah satunya program Rezeki Smartfren yang menyediakan hadiah miliaran rupiah bagi pelanggan. Program yang akan berakhir pada bulan Desember ini sudah memasuki periode kedua dengan pengundian yang dilakukan secara bertahap untuk memberikan peluang pemenang yang lebih banyak lagi.
Di tangan pria yang murah senyum ini, Smartfren selalu melakukan inovasi-inovasi untuk semakin dikenal masyarakat. Berikut petikan wawancara BISKOM dengan Djoko Tata Ibrahim yang selalu aktif turun langsung ke lapangan untuk menyemangati anak buahnya dalam mencapai target.
Selaku Deputi CEO Smartfren, apa saja ruang lingkup kerja Anda?
Saya banyak bertanggung jawab terhadap lingkup pemasaran dan distribusi produk-produk Smartfren, termasuk channel management dimana kami saat ini mempunyai beberapa channel seperti tradisional telko yang menerapkan sistem cluster distribution concept. Dengan cara ini kita membagi wilayah dalam 83 cluster dimana masing-masing ditunjuk distributornya untuk bertanggung jawab terhadap area tersebut. Selain itu juga ada modern channel, seperti organize outlet dan toko-toko gadget. Tidak ketinggalan di modern consumer goods seperti di Carrefour dan dan Alfamart produk kami juga sudah tersedia di sana. Kemudian lingkup kerja saya juga membawahi customer care yang menangani call center.
Sejak awal Smartfren hadir sudah menghadirkan produk-produk yang mendukung penggunaan data. Apakah ini memang merupakan strategi dari Smartfren untuk bermain dilayanan data?
Sebetulnya pada saat itu GSM sangat dominan sekali dalam memberikan layanan voice, kami tidak mungkin mengikuti mereka yang sudah mendapat pasar tersebut. Lalu kami melihat teknologi kami sangat mendukung untuk layanan data maka kami perkuat layanan ini. Apalagi sejak Fren dan Smart bergabung menjadikan jumlah BTS yang ada bertambah jumlahnya dua kali lipat. Saat ini sekitar 4500 BTS dan akan menuju ke 5000 BTS yang tentunya area jangkauan kami menjadi semakin bagus.
Apa kelebihan teknologi CDMA sehingga bisa memberikan layanan data yang baik?
Sekarang ini kami mengalami suatu penerimaan yang luar biasa dari konsumen terhadap jaringan kami. Mereka menyadari, dimanapun ada BTS CDMA ternyata mampu memberikan layanan 3G. Artinya, pelanggan yang di daerah terpencilpun kalau memakai device dan jaringan kami itu bisa menggunakan layanan data yang high speed sehingga bisa buka Youtube tanpa buffering. Dari sisi teknologinya sendiri untuk melakukan penambahan coverage ataupun kapasitas layanan sangat mudah dilakukan cukup dengan menambahkan carrier dalam BTS kami. Untuk data kami memberikan 7 carrier dalam satu BTS yang kapasitasnya hampir sama dengan 5-6 BTS biasa. Tentunya ini membuat kami lebih efisien dan mampu melayani lebih banyak pelanggan di lokasi yang sama.
Apakah ada kendala dalam memberikan layanan data di daerah?
Mungkin kalau bicara 3 tahun yang lalu masih banyak kendala karena coverage daripada network masih belum maksimal dan kepercayaan masyarakat terhadap CDMA masih kurang. Tetapi sekarang ini mereka bisa menikmati layanan 3G berbasis CDMA yang high speed, teknologi yang seharusnya di daerah belum bisa rasakan tetapi Smartfren justru bisa menghadirkan teknologi ini ke daerah. Terbukti mereka sangat puas dengan network kami dengan semakin banyaknya pengguna Blackberry CDMA Smartfren yang saat ini pertumbuhannya mulai naik 30 kali lipat pelanggan perharinya. Apalagi Blackberry yang kami jual tersebut harganya sangat terjangkau dan paketnya juga murah.
Smartfren saat ini banyak sekali mengeluarkan berbagai macam device. Apakah ini tidak melenceng dari bisnis utama Smartfren sebagai penyedia jaringan?
Sebetulnya device yang kami keluarkan, baik itu modem ataupun smartphone merupakan sarana kami agar pelanggan bisa menggunakan layanan dari Smartfren. Seperti kita ketahui perangkat untuk CDMA saat ini sangat sedikit dipasaran dan andaipun ada teknologi maupun speaknya sudah ketinggalan. Oleh sebab itu kami mencoba menghadirkannya sendiri bekerjasama dengan vendor luar untuk membuat produk baru dengan teknologi baru dengan speak tinggi pula, tetapi tentunya kita jual dengan harga murah. Jadi core-nya adalah pulsa dan untuk membangun ekosistemnya melalui device yang kami ciptakan.
Saat ini LTE disebut-sebut sebagai jalan keluar untuk memberikan layanan data yang cepat, bahkan beberapa device sudah mendukung LTE ini. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
LTE saat ini menjadi isu yang cukup populer saat ini, dimana semua operator akan menuju kesana nantinya. Disini 2 teknologi, baik itu CDMA maupun GSM akan menjadi sejalur dalam penyediakan layanan data sehingga tidak lagi ada perbedaan. Namun dengan banyaknya operator yang ada saat ini justru bandwidth yang tersedia akan terbagi makin banyak sehingga masing-masing operator akan kebagian sedikit. Tentunya hal ini tidak menjadi efisien untuk menjalan LTE. Tetapi hal inikan masih digodok, jadi kami berharap saja LTE bisa menjadi solusi tanpa masalah.
Apa rahasia sukses dari Smartfren? Dan apalagi yang dicapai oleh Smartfren?
Masih banyak yang ingin kami capai, tentunya kita ingin memiliki customer base yang lebih luas lagi dan meningkatkan pelanggan data. Sekarang boleh didominasi oleh modem tetapi kita akan mulai meningkatkan produk smartphone dengan pemakaiannya bandwidth yang lebih efisien. Selain itu, mengembangkan voice sector kami ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan meningkatkan brand image Smartfren “I Hate Slow” dengan iklan-iklan kita yang cukup mencuri perhatian.
Sedangkan ada empat rahasia sukses kami, yaitu pertama, network kami hebat karena didukung oleh teknologi CDMA yang mampu memberikan highspeed data dengan kapasitas data yang cukup cepat. Kedua, kita mampu menyediakan tarif data yang sangat efisien bagi konsumen dan bagi pemula sekalipun tidak beratkan kantong mereka. Ketiga, didukung dengan device yang berteknologi mutakhir yang mungkin dua tahun kedepan sudah kita bawa sekarang dengan harga yang murah. Dan keempat, kami sangat serius memberikan consumer experience yang berbeda dengan pendekatan-pendekatan yang kami lakukan, seperti contact point kami di galeri agar pelanggan bisa melihat dan mencoba langsung produk kami. •ANDRI