INDONESIA sebagai negara besar berpopulasi lebih dari 250 juta penduduk dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6-8 persen setiap tahunnya telah membuat pemerintahan Taiwan bersemangat mengembangkan bisnisnya di tanah air. Apalagi berbagai kegiatan yang digelar pemerintahan Taiwan melalui Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dalam upaya memperkenalkan industri dan brand Taiwan beberapa tahun belakangan ini telah mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, lebih dulu memperkenalkan program Taiwan Excellence yang dibuat TAITRA yang sudah berjalan selama tiga tahun memperkenalkan merek-merek teknologi informasi (TI), lalu berkembang ke merek-merek kebutuhan rumah tangga, kini TAITRA melalui program Meet Taiwan mencoba memperkenalkan industri jasa atau pameran ke Indonesia.
Dikatakan Executive Director Exhibition Departement TAITRA, Yih-Jyh Kang, Meet Taiwan merupakan proyek empat tahun (2013-2016) yang bertujuan untuk memajukan industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) Taiwan yang diluncurkan oleh Kementerian Ekonomi Taiwan pada 2009. Program ini telah membuahkan hasil positif, sehingga kemudian diperpanjang lagi sepanjang empat tahun pada 2013 untuk Program Pilot MICE Taiwan.
“Indonesia adalah negara tujuan pertama kami dalam roadshow Meet Taiwan karena selama ini telah merasakan terjalinnya hubungan yang kuat antara Taiwan dan Indonesia, terutama dalam industri dan perdagangan,” ujar Yih, saat membuka seminar Meet Taiwan di Shangrila Hotel, Jakarta (27/2) yang sehari sebelumnya juga dilangsungkan di Surabaya.
Dianggap sebagai negara yang paling berkembang perekonomiannya di ASEAN, Indonesia menempati peringkat sebagai pasar ekspor ke-11 terbesar di Taiwan dengan perdagangan bilateral tahun 2012 melebihi US$ 12.5 milyar. Oleh sebab itu, untuk menjalin kerjasama dan hubungan yang lebih erat lagi, Taiwan memperkenalkan industry MICE melalui penandatanganan perjanjian kerjasama atau MoU dengan Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI).
“Dengan kerjasama ini akan mendekatkan antara pelaku industri pameran di Indonesia dengan pelaku industri pameran Taiwan. Dimulai oleh kita sebagai asosiasi, diharapkan nantinya diikuti kerjasama antara anggotanya,” jelas Effi Setiabudi, Presiden ASPERAPI.
Besarnya bisnis MICE Industri Taiwan telah menempati posisi 6 secara global untuk exhibition space sales di Asia tahun 2011 (UFI) dan di tahun yang sama menduduki peringkat keempat untuk the meeting market di Asia Pasific (ICCA).
“Industri pameran menjadi industri yang sangat penting di Taiwan. Perkembangannya telah mendorong terjadinya transaksi jual beli yang tercatat sebesar US$ 1 milyar,” tambah Yih.
Di kesempatan ini juga diperkenalkan secara langsung industri Taiwan ke pasar Indonesia, antara lain COMPUTEX, TAITRONICS, TIMTOS, AMPA, PV dan LED. Rencananya tahun ini akan ada sekitar 35 pameran yang akan digelar Taiwan. •