MUNCULNYA berbagai macam smartphone diyakini oleh semua stakeholder atau ekosistem yang terlibat baik itu user, operator, regulator, vendor dan konten provider akan mempengaruhi terhadap kebutuhan akan bandwidth yang sangat besar (hungry bandwidth). Hal tersebut ditambah dengan semakin banyaknya user dan inovasi yang ditawarkan oleh pabrikan ponsel yang semakin cepat dan menarik. Namun dampaknya, umur teknologi juga akan semakin pendek.
Semakin murahnya smartphone dari berbagai vendor seperti Ipad, Iphone dari Apple, Samsung Galaxy (Samsung) dan Blackberry, membuat penetrasi mobile broadband semakin cepat. Dengan dukungan dari operator yang menyediakan layanan 3G atau 4G (LTE) dan layanan WiFi, pemanfaatan smartphone pun menjadi sangat menarik dan fantastis.
Radio Interface pada Smartphone
Nikmatnya menggunakan smartphone adalah karena aplikasi yang ditanam semakin beragam, baik itu untuk game, Facebook, Line dan aplikasi yang atraktif lainnya. Selain itu, umumnya smartphone dilengkapi dengan radio interface teknologi mutakhir seperti 4G (LTE) dan 802.11 a/b/g/n/ac atau biasa disebut WiFi. Kedua teknologi di atas mampu untuk mendelver data di atas 100 MBps hingga 1 Gbps.
Dengan adanya Radio Interface diatas, pengguna semakin dimanjakan untuk berinternet dengan kecepatan tinggi. Bila di CPE pengguna sudah tidak terdapat isu, maka sekarang yang menjadi isu adalah terkait dengan backhaul di sisi operator sehingga menjamin kecepatan di pelanggan sangat cepat.
Keuntungan WiFi
Seperti uraian di atas bahwa di terminal pelanggan (smarphone) telah disediakan WiFi dan LTE. Namun demikian WiFi dirasakan mempunyai kelebihan bila dibanding dengan LTE. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah:
– Frekuensi
Seperti diketahui bahwa WiFi menggunakan frekuensi Unlicense atau ISM (Industrial Scientific and Medical) sehingga tidak dibutuhkan biaya dari operator untuk membeli atau membayar frekuensi kepada regulator dalam hal ini pemerintah. Setiap institusi atau perorangan dapat memasang AP (Access Point) di rumahnya.
– Bandwitdh Lebar
Keunggulan lain dari WiFi walaupun free frekuensinya adalah channel atau bandwidth yang tersedia cukup besar bahkan dapat dikatakan sangat besar. Terdapat 20 MHz atau 40 MHz per channel sehingga mampu untuk mendeliver layanan 100-300 MBps. Bahkan untuk standar yang baru 802.11ac dapat memanfaatkan channel 80 dan 160 MHz. Bandingkan dengan operator seluler saat ini yang hanya memiliki 10 MHz.
– Kecepatan Data (data rate)
Dengan tersedianya pilihan channel bandwidth seperti uraian di atas (20, 40, 80 atau 160 MHz) dan dengan pilihan standar yang semakin berkembang 802.11 a/b/g/n/ac maka kecepatan datanya bisa mencapai online casino 54 Mbps, 100 Mbps, 300 Mbps atau 1,7 Gbps. Bayangkan bila dibandingkan dengan teknologi 3G yang berbasis seluler saat ini, hanya mampu mengirim data hingga 2 Mbps atau LTE yang sekitar 100 MBps tergantung dari channelnya. Khusus di Indonesia LTE ini belum diatur dan untuk mendapatkan channel sampai 20 MHz sangat sulit dan kompensasi biaya yang sangat mahal.
– Perangkat Murah
Saat ini telah banyak kalangan perumahan, kafe, sekolah, kampus, kos, apartemen dan hotel kecil meggunakan WiFi. Hal tersebut dikarenakan harga AP yang murah (di bawah 1 juta rupiah).
Simpel dan mudah dikonfigurasi
Karena mudah dan simpel atau sederhana maka WiFi sangat cepat untuk dipasang. Hanya butuh beberapa menit saja untuk melakukan instalasi AP. Selain itu barangnya juga ringan (handheld) sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Bandingkan dengan perangkat radio lain seperti BTS CDMA, GSM atau radio IP yang perlu instalatur khusus yang memiliki keahlian khusus.
– Sudah Tersedia di Handheld
Dapat dikatakan handheld atau CPE yang ada di pelanggan seperti smartphone, notebook atau ipad telah menyediakan interface WiFi di dalamnya. Dengan demikian user tidak perlu menyediakan modem lagi untuk memanfaatkan jaringan WiFi. Bandingkan dengan teknologi lain seperti 3G atau WiMax, pengguna harus membeli atau menambahkan modem 3G atau WiMax sehingga perlu effort baru untuk menikmati keduanya.
Kekuatan Fiber Optik
Dengan terjadinya fenomena di atas (tren yang mengarah ke mobile broadband), maka dibutuhkan media akses atau backhaul yang handal dan cepat. Meskipun di akhir CPE pengguna menggunakan media wireless, namun tetap untuk solusi backhaulnya harus menggunakan media wireline. Bila dibandingkan dengan teknologi tembaga atau coax, maka FTTH (Fiber to the Home) atau media fiber optik memiliki beberapa keunggulan.
Beberapa keunggulan fiber optik adalah sebagai berikut:
– Harga Fiber Optic (CAPEX) yang semakin murah karena tercapainya skala ekonomi, perkembangan di pabrikasi fiber optic (baik dari cara memproduksi yang lebih murah maupun value chain yang semakin baik untuk terjadi murahnya jaringan fiber optic.
– Menurunnya biaya OPEX, dengan ditemukannya moda operasi yang bersifat efisien dan semakin praktis.
– Kemampuan fiber optik yang mampu mengirim data yang sangat cepat (sekarang sampai 2,5 Gbps) dan terus berkembang hingga 10 Gbps.
– Kabelnya yang kecil sehingga tidak memerlukan tray kabel yang besar. Cocok untuk aplikasi HRB (High Rise Building).
FTTH WiFi
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing teknologi di atas, maka bila digabungkan akan menjadi infrastruktur yang sangat menguntungkan baik dilihat dari sisi user, content provider maupun operator. User akan dimanjakan dengan semakin cepatnya layanan, sedangkan operator diuntungkan dengan semakin rendahnya biaya yang harus dikeluarkan baik untuk CAPEX maupun OPEXnya. Content provider semakin dahsyat karena pengguna puas dan cepat menikmati konten tersebut. •GUNADI DWI HANTORO (Pemerhati teknologi informasi dan Manager War Room PT Telkom Indonesia)