PESAN singkat atau SMS disebut-sebut sebagai teknologi yang bakal ditinggalkan. Saat ini saja, pengguna SMS di seluruh dunia mulai menurun, seperti dilaporkan lembaga riset Informa yang menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2012 lalu, rata-rata harian jumlah pesan yang dikirim lewat SMS sekitar 17,6 miliar, kalah dibanding pesan melalui aplikasi chatting yang melampaui 19 miliar pesan per hari.
Meningkatnya penggunaan pesan chatting tidak bisa dipungkiri didorong oleh semakin banyaknya peredaran smartphone di pasaran. Pengguna BlackBerry masih terus meningkat, belum lagi penggila Andorid yang semakin bertambah karena banyaknya pilihan ponsel dengan beragam rentang harga. Aplikasi mobile chatting juga kian bervariasi, sebut saja WhatsApp, BlackBerry Messenger, Viber, Nimbuzz, iMessage, WeChat, Line, KakaoTalk dan lain sebagainya.
Tetapi benarkah SMS juga akan mulai dilupakan para pengguna ponsel di Indonesia? Menilik sifatnya yang praktis serta biayanya yang murah, SMS kerap digunakan oleh perusahaan melalui fasilitas SMS blast. Karena terasa lebih personalize dimana pengirim dapat menyebut nama penerima yang dituju serta ada sender id (Nama Perusahaan), pelanggan pun lebih merasa dihargai sehingga SMS blast dinilai efektif untuk brand awareness.
Alih-alih sebagai SMS blast, sayangnya SMS yang tergolong spam pun marak di tanah air. Pesannya juga bervariasi, mulai dari penawaran kredit tanpa agungan hingga SMS bermodus penipuan yang tak terhitung jumlah peredarannya setiap hari. Akibatnya, SMS spam pun kerap mengganggu kenyamanan pengguna ponsel.
Terlepas dari bentuk dan fungsi SMS yang beredar, nyatanya SMS masih berperan penting. Apalagi ‘budaya’ Indonesia selama bertahun-tahun menunjukkan, saat memasuki Ramadhan, Idul Fitri, dan hari raya lainnya, akan ada lonjakan traffic layanan SMS disamping internet dan voice. Karenanya, sudah menjadi kebiasaan para operator di Indonesia untuk selalu siap menghadapi peningkatan traffic SMS.
Bukan itu saja, layanan SMS pun kini lebih atraktif setelah provider XL Axiata meluncurkan layanan sticker dan emoticon untuk SMS bagi para pelanggannya. Penggunaan sticker ini akan membuat SMS tampak lebih menarik layaknya aplikasi chatting seperti Line atau KakaoTalk. Layanan ini tentu saja telah membuktikan bahwa pengguna SMS di tanah air ternyata masih menjanjikan untuk digarap secara bisnis. Kedepan, tak tertutup kemungkinan langkah XL ini bakal diikuti provider lain.
Bagaimana dengan Anda, seberapa sering Anda menggunakan SMS saat ini? •