INDONESIA sebagai salah satu negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan penggunaan mobile internet yang cukup tinggi telah memberikan dampak terjadinya pertumbuhan kebutuhan konektivitas dan pertukaran data yang menyebabkan terjadinya kebutuhan akan data center yang berkualitas juga meningkat.
Prediksi IDC menyebutkan, kebutuhan akan layanan teknologi informasi (TI), khususnya IT Operation Data Center di Indonesia akan tumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) lebih dari 22%, dari US$ 71,5 juta pada tahun 2009 menjadi US$ 293 juta pada tahun 2015.
Apalagi dengan adanya peraturan yang mewajibkan para penyelenggara layanan publik berbasis sistem elektronik seperti Research In Motion (RIM) dan Google untuk membangun data center-nya di Indonesia. Tentunya, ini akan mempercepat kebutuhan akan data center yang berkualitas global karena disebut-sebut salah satu alasan perusahaan besar tersebut belum menaruh data centernya di tanah air disebabkan belum tersedianya layanan data center yang sesuai dengan standar mereka.
Sekedar alasan atau bukan, ini merupakan tantangan kedepan perusahaan data center di tanah air untuk bisa menyediakan layanan yang berkualitas tinggi dan berkelas dunia untuk mendukung keberlangsungan dunia bisnis di tanah air yang kian bertumbuh.
Untuk menjawab kebutuhan data center berkelas global tersebut, belum lama ini PT Data Center Infrastructure Indonesia (DCI) bersama Equinix, perusahaan penyedia layanan data center dan interkoneksi global meresmikan pembukaan data center terbaru di Cibitung, Jawa Barat.
Dikatakan Presiden Direktur, PT DCI Indonesia, Marina Budiman, data center ini dibangun dan dioperasikan oleh PT. DCI dengan menghadirkan interkoneksi premium dan layanan data center bagi pelanggan lokal dan global melalui Platform Equinix, seperti layanan colocation, interkoneksi, support dan monitoring.
“Melalui kemitraan ini, Equinix akan memberikan dukungan secara ekstensif kepada PT. DCI dalam desain dan operasional data center sehingga infrastruktur dan penyelenggaraan layanan data center memperoleh kualitas layanan premium yang sama dengan data center Equinix yang tersebar di berbagai negara,” ujar mantan Direktur Sigma ini.
Lanjutnya, dari PT DCI sendiri didukung oleh pengalaman industri yang kuat dari sejumlah orang yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dibidang layanan teknologi informasi, layanan data center dan manajemen infrastruktur. Maka itu ia berkeyakinan data center ini mampu menunjang kebutuhan pelanggan kelas dunia yang menginginkan data center berstandar global.
Berikut petikan wawancara BISKOM dengan Marina Budiman saat peresmian data center DCI yang baru dibangun tersebut.
Mengapa kolaborasi antara PT DCI dan Equinix terjadi?
Pada dasarnya yang kami ingin lakukan dan kami bawa untuk pasar Indonesia adalah global standar dimana standar dari layanan data center sudah approved di seluruh dunia. Jadi apa yang dilakukan oleh Equinix akan terjadi juga di Indonesia sehingga dampaknya adalah customer di Indonesia akan menikmati layanan berskala global dan berkelas dunia sekaligus pelanggan-pelanggan yang dari luar negeri apabila ingin masuk ke Indonesia juga dapat menikmati layanan berkelas dunia.
Apakah data center ini betul-betul berstandar global dan mampu memberikan layanan berkelas dunia?
Memang kalau berbicara global standar relatif setiap orang bisa mengakui layanannya berstandar global. Tetapi apa yang kami lakukan disini adalah menerapkan proven global standard dimana hal tersebut sudah dilakukan oleh rekan-rekan kami di Equinix. Jadi yang kami terapkan sudah proven bukan hanya sebatas sesuatu yang direka-reka saja tetapi sudah terbukti.
Equinix sendiri secara terus-menerus memberikan dukungan operasional kepada DCI dan pelanggan mereka baik di Indonesia maupun global untuk memastikan menerima layanan, dukungan juga keandalan yang sama seperti yang mereka alami di data center Equinix International Business Exchange (IBX) lainnya.
Jadi pelanggan akan merasakan experience yang sama dimanapun mereka berada?
Betul, layanan yang sama, service level yang sama dan kualitas yang sama. Seperti diketahui, Equinix saat ini telah menghubungkan 38 pasar strategis di seluruh dunia dengan lebih dari 4000 perusahaan, antaranya Google, Facebook, Yahoo!, Sony dan GE. Hal ini memungkinkan perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan data center mereka ke Asia Pasifik dan seluruh dunia. Platform Equinix juga memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk terhubung dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia dan keleluasaan memilih penyedia jaringan yang sesuai.
Apakah saat ini kebutuhan customer memang data center yang berkualitas tinggi?
Relatif, tergantung kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu kualitas yang tinggi. Kalau simplenya kualitas tinggi itu adalah kehandalan yang artinya kalau mereka itu punya mesin pengolahan data itu diharapkan tidak pernah mati sehingga bisnisnya berjalan terus tanpa pernah ada gangguan. Itu yang menjadi tujuan mendasar kebanyakan diinginkan daripada suatu institusi atau perusahaan.
Berapa kapasitas data center DCI saat ini?
Data center ini berdiri di tanah seluas 3,6 hektar yang rencananya akan dibangun delapan modul atau gedung data center, satu gedung dan satu pembangkit listrik. Namun untuk tahap awal yang tersedia saat ini gedung office dan satu modul yang kami sebut JK1 di lahan seluas 6000 meter persegi dengan kapasitas 1.250 kabinet. Data center ini akan melayani pelanggan dengan akses ke 4.000 perusahaan, Cloud, konten digital dan perusahaan finansial, termasuk menjangkau lebih dari 900 penyedia layanan jaringan yang menggunakan platform Equinix di seluruh dunia.
Lalu, kapan data center ini secara keseluruhan tersedia?
Ini tergantung dari permintaan pasar tetapi kalau dilihat dari 6-8 bulan terakhir ini respon pasar cukup besar begitu pula dengan kebutuhannya. Sehingga kalau kita targetkan untuk satu modul saja itu diprediksikan lebih cepat dari perkiraan awal, kemungkinan dalam waktu 2 tahun akan dibangun modul-modul berikutnya. Jadi kami perkirakan sekitar 5-6 tahun akan dibangun keselurahan modulnya termasuk pembangkit listrik sendiri. Sehingga kebutuhan akan listrik bisa terpenuhi untuk data center yang kami bangun ini. Tidak hanya mengandalkan konsumsi listrik dari luar tetapi kita juga punya pembangkit listrik sendiri nantinya.
Sektor apa saja yang bisa menggunakan data center ini?
Seperti saya sebutkan tadi, konten digital, financial dan lainnya. Namun kami disini lebih memfokuskan pada konsumen yang memang butuh kualitas tinggi. Jadi kami tidak hanya berfokus pada sektor tetapi perusahaan yang membutuhkan penempatan data penting yang critical.
Kenapa dipilih wilayah Cibitung penempatan data center-nya?
Kami mencermati kawasan Cibitung ini termasuk zona yang cukup aman dari banjir, gempa dan bangunan yang bisa memicu dari kebakaran, seperti rumah penduduk dan restoran. Akses menuju lokasi juga mudah dan hanya berjarak sekitar 30 kilometer dari Jakarta. Selain itu, kami juga sudah melakukan Threat and Vulnerability Risk Assessments (TVRA), suatu proses review untuk melihat ancaman-ancaman yang mungkin terjadi terhadap lokasi ini termasuk apabila terjadi gangguan keamanan seperti ancaman bom dan lainnya.
Bagi kami dalam menyediakan layanan berskala dunia tidak hanya alat-alatnya yang canggih tetapi secara struktur dan design juga kami perhatikan. Oleh sebab itu data center ini tidak memilki area parkir di basement tetapi letaknya berada di luar area gedung. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Apa target yang akan dicapai dalam waktu dekat ini?
Tahun ini kami akan melakukan service untuk Tier IV suatu klasifikasi tertinggi yang ada untuk data center di dunia. Jadi targetnya sertifikasi Tier IV dan juga sedang proses ISO 27001 (2013) berkaitan dengan IT security. •ANDRI