Meningkatnya pengguna Cloud Computing pada perusahaan saat ini telah berdampak pada kebutuhan akan pemanfaatan teknologi pendukungnya sebagai upaya meningkatkan kinerja bisnis sekaligus kecepatan dan efektifitas operasional perusahaan. Melihat peluang ini, beberapa waktu lalu Oracle pun secara resmi meluncurkan Database 12c di Indonesia.
ORACLE Database 12c yang baru saja diluncurkan diklaim sebagai database pertama yang didesain untuk Cloud dimana sudah memiliki lebih dari 40% market share. “Secara global database 12c sudah leading dan terus meng-improve fitur-fiturnya yang hingga saat ini telah tersedia lebih dari 500 fitur,” ujar Amit Suxena, Senior Director & GM, Core Technology, Oracle Corporation di kesempatan peluncuran Oracle Database 12c di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Dari sekian banyak fitur yang tersedia, Oracle Database 12c ini memiliki fitur utama yang penting, yaitu arsitektur Multitenant yang memungkinkan perusahaan menyederhanakan proses konsolidasi database ke dalam Cloud sehingga pengguna dimungkinkan untuk mengelola banyak database sekaligus tanpa harus mengganti aplikasi yang ada.
Dikatakannya, biasanya dibutuhkan server yang banyak dan pengelolaan yang komplek dalam menjalankan aplikasi yang ada, baik itu customer relationship management (CRM), enterprise resource planning (ERP) maupan data warehouse. Sekarang dengan Oracle Database 12c,semuanya bisa digabung dalam satu server saja melalui virtualisasi.
”Hal ini bisa menghemat waktu pekerjaan dari staf teknologi informasi (TI) karena cukup memonitor aplikasi yang berjalan dari satu tempat saja. Bahkan dalam melakukan backup tetap bisa mengambil data spesifik meskipun backup dilakukan secara menyeluruh,” jelas pria lulusan Pune University, India ini.
Keunggulan lain dari fitur terbaru ini tidak hanya memudahkan proses penggabungan database tetapi juga dapat mengelola semuanya sekaligus dengan aman. Sehingga memungkinkan melakukan prediksi, penggandaan dan prioritasi yang disederhanakan tanpa harus dipengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi di aplikasi.
Berikut petikan wawancara BISKOM dengan Amit Suxena yang telah bergabung di Oracle sejak 6 tahun lalu.
Apakah penggunaan database baru ini tidak memperlambat kinerja database bila semuanya digabungkan kedalam satu server?
Tentunya tidak, karena Oracle Database 12c mampu melakukan sharing memory dimana sebelumnya 50 database memerlukan 20Gb memori. Kini dengan adanya fitur sharing memory bisa menampung 250 database dengan jumlah memori yang sama, 20Gb.
Untuk akses aplikasinya juga menjadi cepat karena dilakukan pemisahan aplikasi-aplikasi yang ada berdasarkan fungsinya. Disini peran Heat Map yang akan memberikan kode berdasarkan warna yang disesuaikan seberapa sering data tersebut diakses. Untuk data yang sering diakses atau aktif akan diberi warna merah, jarang diakses diberi warna kuning, sedangkan data arsip berwarna biru. Berdasarkan warna tadi dilakukan kompresi data untuk mengefisiensi penggunaaan storage. Data berwarna merah hanya sedikit mengkompresinya sedangkan data arsip akan semakin besar mengkompresinya agar ukuran datanya kecil sehingga tidak makan tempat banyak.
Bagaimana keamanannya mengingat database terhubung dengan Cloud?
Keamanan menjadi hal yang penting disini oleh sebab itu Oracle Database 12c dilengkapi lebih banyak inovasi keamanan dibandingkan database Oracle manapun yang ada sebelumnya. Salah satunya New Redaction yang biasa kami sebut redaksi untuk menentukan data mana saja yang bisa diterbitkan atau tidak.
Sistem redaksi ini bisa menutupi data yang seharusnya tidak boleh dilihat oleh pihak yang tidak berkepentingan atau tidak punya hak melihat data tersebut. Misalnya ada data karyawan seperti nomor passport atau rekening banknya yang tidak boleh dilihat oleh karyawan lain kecuali oleh pihak penggaji seperti HRD. Ini adalah sistem pertama kali yang ada di dalam sebuah database. Jadi masing-masing orang diberi hak yang berbeda-beda dalam mengakses data.
Selain Cloud sekarang ini big data menjadi perhatian industri untuk bisa mengolahnya. Bagaimana database ini memanfaatkan big data tersebut?
Big data merupakan semua data yang ada di luar sana yang tidak terstruktur dan belum dimanfaatkan oleh perusahaan. Misalnya chatting, sekarang ini banyak aplikasi chatting di smartphone yang datanya itu tidak terstruktur dan belum dimanfaatkan si data tersebut untuk kepentingan perusahaan.
Sebenarnya tidak harus berupa data dari internet tetapi bisa juga data yang berasal dari mesin yang tidak terhubung internet, seperti box TV kabel atau TV satelit berbayar yang biasanya me-record aktivitas penggunanya dalam menggunakan channel-channel TV mana saja yang ditonton. Nah, data mengenai kebiasaan penonton ini bisa dikelola oleh fitur in-database analisis dengan cara memetakan data-data yang tidak terstruktur tersebut ke dalam database yang sudah ada di dalam perusahaan tersebut, sehingga nantinya bisa diketahui penonton tersebut sukanya menonton apa. Misalnya ESPN, berarti tidak ditawarkan chanel StarWorld tetapi sesuatu yang berhubungan dengan olahraga karena diketahui penonton tersebut menyukai bidang olahraga. Selain itu, Oracle Database 12c meningkatkan kinerja in-Database MapReduce dalam Big Data melalui SQL Pattern Matching yang memungkinkan penemuan rangkaian kejadian, seperti misalnya transaksi finansial, catatan jaringan dan catatan clickstream.
Sesulit apa mengadopsi fitur baru ini ke dalam perusahaan bila sudah mempunyai database sebelumnya?
Tidak sulit, karena core atau inti dari database tadi sama. Misalnya, perusahaan sudah mempunyai aplikasi untuk manajemen kamar hotel, mereka tidak perlu mengubah aplikasinya. Karena sistemnya pluggable jadinya tinggal dicolokan saja fungsi barunya ke dalam aplikasi yang sudah ada menambahkan fungsionalitas itu ke dalam satu container database yang sama. Jadi sangat mudah untuk diimplementasikan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengimplementasiannya?
Waktu yang diperlukan tergantung dari jenis industrinya. Biasanya skala industri yang besar memiliki banyak aplikasi sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan perusahaan yang lebih kecil skalanya. Namun kembali lagi, karena tidak dilakukan perubahan pada aplikasinya sebenarnya waktu yang diperlukan tidak lama.
Disini Oracle Database 12c menawarkan solusi yang elegan tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam pemasangan dan memudahkan penataan banyak database, tanpa harus mengubah aplikasi maupun harus menguasai database administration. Sistem ini juga memastikan sentral data dapat selalu siap menghadapi perubahan apa pun di dunia Cloud Computing.
Berapa investasi yang dikeluarkan untuk men-develop database ini?
Dalam mengembangkan Oracle Database 12c ini tidak ada angka spesifik yang bisa disebutkan. Tetapi kami sudah menginvestasikan lebih dari 2500 orang untuk mengembangkannya selama bertahun-tahun dengan 1,2 jam pengujian. Ini yang lebih penting karena tidak ada boleh yang salah atau eror disistemnya sehingga benar-benar bisa diandalkan.
Apakah akan dilakukan special campaign untuk memperkenalkan Oracle Database 12c ini mengingat Cloud di Indonesia masih tahap awal?
Sebenarnya bagi Oracle untuk melakukan penjualan produk ini tool yang digunakan adalah konsumen kami sendiri. Artinya perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan jasa atau produk Oracle akan merasakan stabilitas dan kehandalan dari produk yang digunakan sehingga menimbulkan kepercayaan konsumen kepada Oracle.
Biasanya perusahaan yang belum mengadopsi sistem Oracle akan cari tahu dahulu apakah ada perusahaan yang sudah menggunakan layanan dibutuhkannnya dan bagaimana tanggapan dari perusahaan yang sudah menggunakannya, baik itu dari segi kepuasan ataupun keuntungan dari pengimplementasian produk. Oleh karena itu Oracle memfokuskan untuk memberi dukungan yang sangat lengkap dan support yang individual kepada setiap konsumen.
Kami melayani 24×7 yang artinya sepanjang hari setiap jam konsumen bisa bertanya bila ada kendala. Jadi kepuasan konsumen ini yang nantinya dilihat oleh calon konsumen lainnya. ANDRI