Wearable gadget dirancang dalam berbagai rupa untuk mengubah cara manusia berinteraksi dengan sebuah perangkat elektronik. Pasalnya, perangkat tersebut mampu menjalankan fungsi yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh smartphone atau perangkat elektronik lainnya.

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 90MENYAKSIKAN aksi James Bond atau Agen Rahasia 007 dua tahun lalu, barangkali terasa seolah kita tengah menyaksikan tokoh fiski  yang tidak akan pernah ada dalam dunia nyata. Di setiap aksinya, James Bond, tokoh ciptaan penulis Inggris bernama Ian Fleming pada tahun 1953 ini, selalu dibantu oleh perangkat-perangkat canggih yang mengundang decak kagum. Perangkat ini pun sempat membuat banyak orang berpikir hanyalah sekedar rekayasa saja.

Terinspirasi dari sini, sejumlah perusahaan kemudian membuat produk-produk serupa yang dipakai James Bond untuk dipakai di dunia nyata, yang fungsinya untuk mempermudah aktifitas manusia. Perangkat berbasis komputer ini bisa dipakai di tubuh manusia atau yang biasa disebut dengan wearable gadget.

Wearable gadget dalam waktu singkat pun langsung naik daun. Pemain besar dalam industri mobile mengeksplorasi potensi gadget untuk tubuh manusia layaknya aksesori. Selain Google,  Apple, Samsung, Sony, LG, bahkan Microsoft, dikabarkan tengah mengembangkan wearable gadget.

Padahal  sebenarnya, ide pembuatan wearable gadget bukanlah sesuatu yang baru. Selain kerap dilihat di film agen rahasia James Bond selama bertahun-tahun, pada ajang Consumer Electronics Show 2003 di Las Vegas Amerika Serikat, Microsoft pernah mengumumkan sebuah konsep jam tangan pintar. Jam tangan tersebut memanfaatkan teknologi bernama Smart Personal Objects Technology (SPOT) dan telah dijual oleh beberapa produsen jam tangan selama beberapa tahun, namun sayangnya gagal di pasaran.

Lalu, mengapa tren wearable gadget baru muncul saat ini? Analis Avi Greengart, selaku direktur riset untuk perangkat konsumen di Current Analysis menilai, wearable gadget baru muncul karena dipicu oleh harga chip dan sensor seperti gyroscope dan accelerometer yang terus menurun drastis.

Tak heran jika kini para perancang busana, futuris dan gadget geeks berlomba-lomba untuk menciptakan produk wearable gadgets yang dapat dipakai di pergelangan tangan, wajah, sol sepatu, dan kerah baju dengan daya komputasi yang powerful.
Bahkan secara perlahan, ekosistem wearable gadget mulai terbentuk. Berbagai perusahaan elektronik terkemuka di dunia saat ini tak segan untuk berinvestasi dan merancang perangkat tersebut dengan fungsi yang mengejutkan. Berikut ini adalah sedikit dari banyaknya wearable gadgets yang telah dan bakal meluncurkan dalam waktu dekat.

Kacamata Pintar

Google Glass merupakan wearable gadget yang paling sering diulas di media di seluruh dunia sejak prototipenya diumumkan. Perangkat ini memiliki banyak keunggulan,diantaranya dibenamkannya teknologi Bluetooth, WiFi, dan GPS. Perangkat tersebut memungkinkan penggunanya melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membuat panggilan, mengirim pesan, hingga menangkap gambar hanya dengan perintah suara.

Kemunculan Google Glass lantas memunculkan produk kacamata serupa dari para pesaing. Diantaranya  pengembang asal Italia yang kini tengah membangun sebuah produk bernama GlassUp. GlassUp menjadi salah satu proyek ambisius yang berada di bawah bendera Indiegogo. Kabarnya, GlassUp telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 25.000 dari target total US$ 150.000, untuk biaya produksi.

GlassUp kabarnya akan dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu US$ 399 atau sekitar Rp. 4,02 juta. Jauh lebih murah bila dibandingkan Google Glass yang dibanderol US$ 1.500 (Rp 15,1 juta).

Selain Indiegogo, Microsoft juga dikabarkan tengah membuat paten atas Microsoft Glass yang merupakan sebuah perangkat kacamata yang terintegrasi dengan layanan internet. Berdasarkan prediksi analis yang dikutip dari Apple Insider, raksasa teknologi informasi (TI) tersebut akan menghadirkan produk itu di tahun 2014.

Google Glass diprediksi akan dirilis akhir 2013, disusul oleh Microsoft setahun setelahnya.

Jam Tangan

Sony adalah salah satu perusahaan pelopor wearable gadget. Pertengahan 2013 lalu, Sony merilis generasi terbaru dari jam tangan pintar SmartWatch berbasis Android.

Presiden dan CEO Sony Mobile Communications, Kunimasa Suzuki mengatakan, Sony akan memperkenalkan wearable gadget dalam tiga tahapan. Pertama, wearable device berupa “aksesori” untuk smartphone. “Bentuknya tak harus wearable, bisa saja aksesori lain, tapi terhubung dengan smartphone,” sebut Suzuki.

Kemudian adalah perangkat yang mampu menambah “kepintaran” atau daya guna dari wearable gadget sehingga bisa berdiri sendiri, tanpa harus dibantu smartphone, seperti Google Glass misalnya.

“Baru, setelah itu, kami akan tiba di tahap di mana konsumen bisa menganggap wearable gadget sebagai “the next mobile phone”, ujar Suzuki, seraya menambahkan bahwa wearable gadget bisa menjadi tren besar berikutnya di dunia mobile. “Smartphone selalu di kantong atau di tangan, sementara wearable gadget selalu dipakai. Keduanya mirip sekaligus berbeda,” paparnya.

Tentunya jam tangan pintar Sony juga harus berhadapan dengan para kompetitor, diantaranya Galaxy Gear dari Samsung, Toq dari Qualcomm, Gene Munster dari Mito, kemudian ada lagi InPulse, WiMM One, I’m Watch, Pebble hingga Hot Watch.

Bahkan Epson juga memproduksi Moverio BT – 100 yang  akan tersedia di gerai ritel besar di India.  Kacamata Epson Moverio BT – 100 ini didukung oleh Android 2.2 dan dilengkapi dengan headset yang menggunakan teknologi micro-projection dan media player Android.

Pengguna dapat melakukan streaming video dari YouTube atau Vimeo dan menonton konten 2D dan 3D, surfing web, membuat aplikasi dan juga bermain game.

Apple juga disebut-sebut tengah mengembangkan jam tangan pintar yang revolusioner. Gadget bernama iWatch akan hadir dengan layar OLED fleksibel.

Harian asal Korea Selatan, Chosun Ilbo menyebutkan, iWatch akan hadir dengan layar plastik yang dapat dibengkokan (fleksibel). Lebih lanjut, laporan itu mengungkapkan bahwa perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu mengembangkan tiga versi prototipe dari produk wearable gadget. Perangkat tersebut mengusung model layar 1.3, 1.4 , dan 1.5 inci.

Analis dari CIMB Group memprediksi bahwa iWatch akan dilepas pada kisaran harga US$ 150 – 230 dan dilepas pada akhir 2014.

Produk Fashion dan Kesehatan

Wearable gadget akan muncul dalam bentuk T-Shirt yang bernama  Geekly. Produk yang satu ini memiliki fitur berupa Electronic Drum Kit Shirt, yang bisa bereaksi apabila terdapat suara musik yang ada di sekitar pemakainya.

Sementara Swarovski USB Necklace adalah wearable gadget yang sangat menarik. Produk mewah ini memiliki fitur berupa USB port dan kapasitas memory internal sebesar 4 Gb.

Gelang kebugaran seperti FuelBand Nike juga diciptakan dengan cara terhubung ke smartphone, untuk memonitor kondisi fisik dan kesehatan tubuh dengan cara melihat seberapa aktif penggunanya dalam berolahraga, memantau kualitas tidur, atau menghitung jumlah langkah kaki dalam sehari.

Honda, sebagai salah satu produsen otomotif besar dunia asal Jepang dikabarkan tengah mengembangkan wearable gadget baru bernama Walking Asssist Device. Dilansir Cnet, wearable gadget ini nantinya bisa digunakan siapa saja terutama mereka yang terkena penyakit stroke ataupun orang yang mengalami masalah dengan organ kakinya untuk mendapatkan mobilitas yang lebih baik.

Honda Walking Assist Device berfungsi untuk membuat penggunanya bisa berjalan dengan sempurna dengan mempelajari ritme gerakan pengguna dari sensor yang ditaruh di pinggang dan lutut untuk menemukan ritme gerak yang paling tepat untuk penggunanya. •

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.