Begitu strategisnya peranan teknologi informasi (TI) bagi penyelenggaraan negara yang bersih, transparan dan bebas dari korupsi, calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) pun menempatkan TI sebagai salah satu program utama yang akan dilakukan jika dirinya terpilih menjadi Presiden RI.
PROGRAM kerja pasangan Capres-Cawapres, Jokowi- JK, yang berbasiskan TI telah ditandaskan Jokowi berkali-kali pada berbagai kesempatan. Salah satunya dalam acara debat Capres. Jokowi sadar peranan TI dalam menunjang penyelenggaraan negara.
“Hal pertama yang akan saya lakukan adalah membangun sistem melalui pemanfaatan TI. Dengan melakukan e-Budgeting, e-Procurement, e-Purchasing, Pajak Online, case management system, perijinan online, dan sebagainya. Ini merupakan langkah preventif menekan potensi penyimpangan angaran atau korupsi,” tandas Jokowi pada Debat Capres Perdana, di Jakarta, 9 Juni lalu.
Mengetahui hal ini, aktifis dan penggerak TI pun merasa terpanggil untuk turut serta mendukung komitmen tersebuti. Kemarin di Jakarta, 4 Juli 2014, sejumlah aktifis, praktisi dan penggerak TI yang tergabung dalam “Pegiat Internet Indonesia”, menyatakan dukungan secara terbuka dan sukarela kepada Jokowi-JK sebagai Capres dan Cawapres RI.
Onno W. Purbo, Pakar Internet Indonesia menyatakan, “Atas nama pribadi dan Pegiat Internet Indonesia, kami mendeklarasikan dukungan kami untuk Jokowi dan JK, sebagai Capres dan Cawapres RI.
“Dukungan ini berdasarkan kepada pemahaman kami tentang rekam jejak Jokowi dan paparan programnya yang terkait dengan TI. Kami menaruh kepercayaan kepada Jokowi-JK untuk dapat mewujudkan tata kelola Internet yang transparan dan akuntabel di Indonesia, dengan pelibatan aktif pemangku kepentingan majemuk (multi-stakeholders) secara inklusif,” papar Onno.
Dengan demikian, kebebasan berekspresi dan penegakkan hak asasi manusia di Indonesia, khususnya yang melalui medium Internet, akan dapat terjamin sebagaimana telah diatur dan dilindungi oleh UUD 1945.
Pada kesempatan yang sama, Praktisi TI, Donny BU menyatakan, “Kami berkeyakinan bahwa ekosistem Internet (regulasi, infrastruktur, bisnis, komunitas, konten, penetrasi, pendidikan) di Indonesia akan menuju pada kondisi yang kondusif, karena tekad dan semangat Jokowi-JK untuk mendudukkan para profesional dalam mengelola negara ini.”
Soegiharto Santoso selaku Pebisnis TI yang turut mendukung deklarasi ini mengatakan, “Ini adalah kali pertama ada Capres yang secara meyakinkan berkomitmen untuk menggunakan TI dalam pemerintahan yang bersih. Sebagai pelaku bisnis, kami mempunyai cita-cita yang lebih besar lagi, yakni turut mengembangkan bisnis hardware, software dan solusi lainnya di bidang TI buatan anak bangsa.”
Menurut Soegiharto, berangkat dari komitmen Jokowi-JK terhadap TI, maka mulai sekarang kita berkesempatan untuk mewujudkan impian bahwa Indonesia akan menjadi negara produsen TI, yang mampu bersaing dengan negara-negara dunia lainnya.
Pegiat Internet Indonesia berharap dukungan ini membawa manfaat lebih luas dan lebih beragam kepada masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai dengan Merauke. Dan pada akhirnya, Internet Indonesia yang membanggakan di mata masyarakat Indonesia, regional maupun global adalah keniscayaan.
Program Kerja Jokowi-JK Bidang TI
- Meningkatkan anggaran riset untuk mendorong inovasi teknologi dan menjadikan instansi urusan hak cipta dan paten bekerja pro-aktif melayani para inovator dan para inventor.
- Membangun sejumlah science and techno park di daerah-daerah, politeknik, dan Sekolah Menengah Kejuruan dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
- Mewajibkan aparatur pemerintah untuk menganut “techno-ideology”, bahwa melalui pendidikan penguasaan teknologi kita harus bangkit dari “amnesia sejarah” dan “amnesia ideologi”.
- Pengetahuan dan penguasaan teknologi sebagai kurikulum wajib di sekolah dan Perguruan Tinggi adalah sebuah keharusan.
- Mendorong inovasi dan pengembangan industri TIK, sehingga negara besar seperti Indonesia tidak sekedar menjadi pasar bagi semua industri TIK asing, tetapi mampu menciptakan dan memproduksi TIK serta menjadi tuan rumah di negara sendiri.
- Menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan (civic education), yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti semangat bela negara dan budi pekerti dengan pengembangan IPTEK di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
- Memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan yang berbasiskan peningkatan IPTEK. (Sumber: Website KPU)
Pegiat Internet Indonesia
Berikut sejumlah aktifis, praktisi dan penggerak TI yang tergabung dalam “Pegiat Internet Indonesia”, yang menyatakan dukungan secara terbuka dan sukarela kepada Jokowi-JK sebagai Capres dan Cawapres RI: Ainun Chomsun (@pasarsapi), Ade Fadli (@timpakul), Budi Rahardjo (@rahard), Damar Juniarto (@damar), Donny B.U. (@donnybu), Debyo Surya Setiyawan (@masdebyo), Eddy Prayitno (@mataharitimoer), Enda Nasution (@enda), Gildas Deograt (@gildasdeograt), Habib Almascatie (@almascatie), Heru Tjatur (@tjatur), Indriyatno Banyumurti (@banyumurti), Izak Jenie (@izjenie), Johar Alam (@joharalam), Marcelus Ardhiwinata (@mardiwinata), M. Yamin (@yaminelrust), Nukman Luthfie (@nukman), Onno W Purbo (@onnowpurbo), Riza Tantular (@rizatantular), Ruby Alamsyah (@ruby_alamsyah), Sam Ardi (@sam_ardi), Shita Laksmi (@slaksmi), Sri Handayani / Mama Aie (@aieinternet), Syaifullah / Daeng Ipul (@ipulgs), dan Valens Riyadi (@valensriyadi). •
Arikel Terkait:
– TELAH TERBIT BISKOM EDISI AGUSTUS 2013
– ONNO W. PURBO: Lebih Baik Jadi Guru, Demi Cerdaskan Bangsa
– Ratusan Pelaku Ekonomi Kreatif Padati Konser Salam Dua Jari
– Asosiasi dan Penggerak TIK Nasional Sepakati Roadmap dan Menteri TIK Kedepan
Salam 2 jari, tukang tukang internet Indonesia yang telah memberi hati, menjadi warisan bagi anak cucu untuk Indonesia Hebat dengan mendukung Jokowi jadi Presiden RI yang berkarya dengan hati yang tulus.