KOREA Selatan akan mengembangkan piranti penyerbu maya dalam upaya melumpuhkan fasilitas nuklir Korea Utara. Kementrian Pertahanan Korsel berminat membuat sistem senjata Klik mirip Stuxnet, piranti lunak yang dibuat untuk Klik menyerang titik-titik pembangkit pada program pengayaan uranium Iran. Selanjutnya piranti lunak itu akan dipakai militer Korsel dalam berbagai misi kata Kementrian Pertahanan setempat. Seorang pakar keamanan komputer mengatakan senjata maya bisa “sangat berbahaya”. Sementara menurut kantor berita Korsel, Yonhap, rencana Kementrian Pertahanan Korsel ini disampaikan kepada pemerintah tanggal 19 Februari lalu. Pada tahun 2006, Korea Utara mengatakan negara itu sudah sukses mengujicobakan pengetesan senjata nuklirnya, sehingga Klik seluruh kawasan was-was. Upaya diplomatik intensif dilakukan agar negara komunis itu tak melanjutkan program nuklirnya. Jika berhasil, maka program ini kemungkinan akan merusak Klik daya jangkau rudal dan pembangkit nuklir Korut, tulis Yonhap. Bagian pertama dari program tersebut adalah membuat propaganda dengan terus-menerus mem-posting berbagai berita di jejaring sosial Korea Utara dan layanan media lainnya yang beroperasi di sana. “Pada tahap kedua pasukan maya akan menggelar misi perang maya komprehensif,” kata seorang pejabat senior seperti dikutip Yonhap. Namun Prof. Alan Woodward, seorang pakar keamanan komputer di Universitas Surrey mengatakan penggunaan senjata maya untuk menghasilkan kerusakan fisik pada sebuah infrastruktur bisa malah jadi bumerang. “Saya kira berbahaya sekali. Senjata itu akhirnya bisa menghancurkan segala sesuatu yang tak termasuk jadi sasaran. Sekali Stuxnet dilepas penyebarannya akan sulit atau bahkan mustahil untuk dikendalikan,” papar Woodward.