SETELAH melalui rangkaian seleksi yang cukup ketat, akhirnya Indonesia ICT Award 2014 (INAICTA) sebagai ajang lomba karya kreativitas dan inovasi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbesar di tanah air mulai mengumumkan para pemenangnya. Di malam penganugerahan INAICTA ke-8 ini terdapat 15 kategori yang dilombakan dengan menjaring 1007 karya dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sambutannnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Bambang Heru Tjahjono menyebutkan, INAICTA diselenggarakan untuk mendorong terus berkembangnya produk-produk TIK lokal dengan peningkatan kualitas maupun inovasi produk. Tidak hanya bagi pengembang individu, tapi juga bagi komunitas untuk pemberdayan masyarakat.
“Kedepannya, inovator TIK akan menjadi penopang perekonomian bangsa dengan menciptakan inovasi-inovasi yang berkualitas dan berdaya saing, serta berguna untuk pemberdayaan masyarakat luas. Diharapkan, dengan penyelenggaraan INAICTA dapat memunculkan produk unggulan diberbagai bidang dan menjadi pendukung produktivitas masyarakat,” ujar Bambang, di Jakarta (29/8).
Sementara itu, Ketua Panitia INAICTA 2014, Djarot Subiantoro mengatakan, dalam menjaring pemenang telah melibatkan komunitas, pakar maupun juri-juri yang memiliki kompetensi, integritas dan pengalaman. “Pemenang dipilih berdasarkan dari inovasi yang paling mendekati kriteria-kriteri yang ditentukan oleh ahlinya. Jadi, bagi mereka yang belum menerima penghargaan bukan berarti kurang kreatif ataupun kurang berpotensi, karena pada akhirnya penghargaan tertinggi adalah penerimaan masyarakat terhadap karya-karya tersebut di pasar dan dunia nyata,” papar Djarot.
Hal senada juga disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, agar yang tidak menang jangan berkecil hati tetapi harus terus-menerus mengasah dan melatih untuk menjadi lebih baik lagi. “INAICTA salah satu sasarannya menciptakan kreator-kreator muda menstimulasi inovasi hingga menjadi produktif. Untuk bisa berproduksi harus mempunyai special skill. Oleh sebab itu kreator-kreator muda harus terus mengembangkan skill-nya agar negeri ini bisa berproduksi dibidang TIK, jangan hanya menjadi bangsa yang konsumtif saja,” jelasnya.
Tifatul pun mengajak semua pihak dan stakeholder terkait untuk ikut berperan mengangkat dan mendorong potensi-potensi di bidang TIK ini. Karena kedepannya krisis energi akan terjadi dan inovasi TIK menjadi sangat penting untuk berdaya saing dan berkompetis dengan bangsa lain.
Mengambil tema “Innovate-Integrate-Empower”, kegiatan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya memaksimalkan potensi yang ada, INAICTA 2014 menyoroti trend dan potensi perkembangan industri TIK melalui konferensi, workshop dan eksibisi.
Berikut ini nama-nama pemenang di masing-masing kategori, yaitu 2 in 1 DiaMon untuk kategori Health and Wellbeing, BlindShoes (sepatu pendeteksi penghalang) kategori e-Inclusion, Virtual Ustadz for Quran kategori Research and Development, LCGS (Low Cost Green Segway) kategori Appl. Robot: SMA-K Perguruan Tinggi, Narin-EID kategori Tourism and Hospitality, Pora The Lake Rescuer kategori Games: Perguruan Tinggi, Almigthtree: The Last Dreamer kategori Games, Kitabisa.co.id kategori Financial and SME, TESCARA (Tempat Sampah Cerdas Ramah) kategori Education and Culture, Firefly kategori Digital Interactive Media, Mini Series “Anak Bangsa” kategori Digital Animation, Saron Simulator kategori Application: SD SMP, KITIK kategori Animation: SMA-K Perguruan Tinggi, Spensav Antivirus kategori Aplications: SMA-K, dan MonTrash kategori Application: Perguruan Tinggi. •ANDRI
Artikel Terkait:
Kemkominfo Gelar CXO Meeting dan Buka Bersama INAICTA 2014
Inaicta 2014 Lombakan 15 Kategori