PERJALANAN industri teknologi informasi (TI) semakin hari semakin mengalami percepatan, yang tidak hanya dari sisi hardware tetapi dari sisi aplikasi dan software pun semakin beragam kemajuannya. Tidak mengherankan bila banyak pihak menyebutkan industri ini sebagai pendorong perekonomian di setiap negara. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Industri TI tampaknya masih didominasi oleh pihak asing, sementara industri maupun pengusaha lokal hanya menjadi pemain kecil di negeri sendiri.
Memperhatikan hal ini, Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) yang selama 24 tahun ini telah mewadahi para pengusaha komputer di Tanah Air ini, mulai melakukan pendekatan dan komunikasi dengan berbagai organisasi, asosiasi, maupun pemerintah untuk menerima masukan dan menyelaraskan program-program yang dapat memajukan industri lokal secara bersama-sama.
Hal ini tertuang dalam pertemuan diskusi bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang didampingi didampingi Dirjen Aptika, Bambang Heru Tjahyono di Kementerian Kominfo, pada tanggal 19 Juni 2015.
Di kesempatan audiensi ini, Ketua Umum Apkomindo, Soegiharto Santoso, menyampaikan visi dan misinya, serta beberapa agenda dan permasalahan di industri TI, baik industri perdagangan maupun teknologi baru yang sedang berkembang dan terkini.
“Apkomindo saat ini, selain fokus di bidang penjualan hardware (peralatan komputer, gadget dan asesorisnya) dan pameran, juga sedang menjajaki pelatihan dan sertifikasi tenaga ahli dibidang TI, baik untuk internal anggota Apkomindo maupun masyarakat luas yang kemungkinan akan bekerjasama dengan asosiasi/lembaga lain. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan keprofesionalan SDM TI dalam negeri,” ujar Soegiharto yang akrab disapa Hoky.
Hal ini pun disambut baik Menkominfo, dimana pada dasarnya pemerintah akan membantu asosiasi yang saling mendukung dengan program pemerintah, misalnya produk TI dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sehingga akan mendorong perkembangan ekonomi dan keuntungan bersama serta membuka berbagai kemudahan bagi para Vendor yang ingin berinvestasi dengan membuka pabriknya di Indonesia.
Menurut Rudiantara, sektor TI merupakan penghasil PNBP ke-2 terbesar setelah migas, sehingga bisa dijadikan peluang bisnis di bidang TI ini yang masih besar porsinya, walaupun masih terkendala dengan exchange rate.
“Sebaiknya Apkomindo jangan hanya berjualan hardware tetapi ke arah aplikasi dan local content yang bersifat bisnis eksositem seperti jaringan dan aplikasi. Walaupun ini mungkin sedikit bertabrakan dengan asosiasi lain, namun sebaiknya bisa dijadikan mitra bersama sesama asosiasi,” pungkas Rudiantara.
Pertemuan yang dibawa tidak terlalu formil oleh Bapak Menteri ini menyebabkan diskusi bisa lebih mengalir dengan beragam pertanyaan dan masukan. Seperti, Kabid Sosbud, Apkomindo, Marimar, yang mempertanyakan akan terancamnya pengusaha maupun tenaga TI lokal dengan adanya tenaga ahli dari negara lain dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir tahun ini.
Menanggapi hal ini, Kemkominfo fokus kepada sistem sertifikasi bagi tenaga kerja industri bidang Kominfo, baik tenaga kerja Indonesia maupun tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Sertifikasi tersebut diharapkan meningkatkan daya saing tenaga kerja, terutama dalam penetrasi ke pasar global. Melanjuti tanggapan Kominfo, Taufan, memberikan masukan kalau memungkin ada proteksi untuk tenaga yang berkaitan dengan produk TKDN dan kerjasama dengan lingkup dunia pendidikan.
Sementara itu, Puguh Kuswanto dari DPD Apkomindo Bogor, mengeluhkan permasalahan project TI di Pemda yang lebih banyak dikerjakan oleh bukan pemain TI, sehingga hasilnya tidak optimal dan cenderung bermasalah, sementara Apkomindo hanya sebagai subs kontraktor yang akan berimplikasi ke harga. Dirinya juga menyoroti sertifikasi tenaga TI di Bapenas, di mana tenaga TI asing dan lokal sangat jauh berbeda. “Kami mohon ada proteksi dalam hal ini,” tandas Puguh.
Mengenai permasalahan ini, Kemkominfo mengakui secara regulasi masih sulit untuk memproteksi hal seperti ini, selama aturan seperti lelang dan pengadaan sesuai dengan UU dan PP yang berlaku. Namun demikian, pihaknya akan mensosialisasikan ke Dinas-dinas di daerah dalam pertemuan Kementerian Kominfo dengan Dinas, supaya pengadaan dan lelang tidak menjadi kasus besar, seperti UPS di DKI.
Berlanjut, Sekjen DPP Apkomindo, Muzakkir, ikut mempertanyakan kemungkinan diadakannya sertifikasi atau akreditasi untuk peserta lelang dan pengadaan barang TI, agar projek sesuai dengan kapasitasnya.
“Memungkinkan sekali untuk diadakan akreditasi atau sertifikasi, tetapi aturannya harus dibuat terlebih dulu,” tanggap Menkominfo menjawab pertanyaan Muzakkir.
Dikesempatan yang sama, Kabid Perpajakan Apkomindo, Sarki, memohon bantuan untuk mempermudah dalam hal pembuatan sertifikasi Postel dan akan mengundang CEO dari perusahaan di China dan Taiwan untuk membangun pabrik di Indonesia.
Menutup pertemuaan ini, pihak Apkomindo juga menyampaikaan agenda kegiatan yang berlangsung dalam waktu dekat ini, yaitu Pameran Yogyakomtek 2015 di Yogyakarta pada tanggal 5 – 9 September 2015, dimana pameran ini adalah pameran Komputer terbesar kedua setelah pameran di JCC Jakarta. “Nantinya, Pak Menteri berencana untuk membuka pameran tersebut apabila tidak ada halangan,” ungkap Hoky.
Sedangkan untuk agenda-agenda lain yang belum pasti tanggalnya akan ditindak lanjuti kemudian, misalnya Apkomindo mengadakan sertifikasi kepada tenaga ahli TI dalam rangka menyongsong MEA. Kemudian ada pertemuan Kepala Dinas Kominfo se-Indonesia dengan Kominfo pusat, yang akan memberikan kesempatan kepada Apkomindo untuk berdialog tentang perangkat teknologi terkini dan sistem pengadaannya.
“Semoga saja pertemuan ini menjadi momen awal bagi pengusaha lokal di bidang TI untuk bisa memenangkan pasar di negeri sendiri dan Apkomindo berkenan menjadi jembatan bagai para Vendor yang ingin berinvestasi membangun pabriknya di Indonesia,” tandas Soegiharto yang baru 5 bulan ini menjabat sebagai Ketum DPP Apkomindo hasil pilihan 23 DPD yang ada secara Nasional. •Hoky & ANDRI
Arikel terkait:
BISNIS INDONESIA:
Bola Panas Apkomindo Meledak Di Indocomtech 2011
Apkomindo Yang Tak Pernah Lepas Dari Kekisruhan
DPP Apkomindo desak percepat Munaslub
Kemelut Di Apkomindo, Salah Siapa?
Asosiasi Pengusaha Komputer Akhirnya Pecah
Apa Kata Mereka Soal Perpecahan Apkomindo
Apkomindo Dapat Nahkoda Baru
KEMELUT APKOMINDO : Caretaker tuding Munas Solo ilegal
BISKOM:
APKOMNAS, Plan B Hasil Kesepakatan Bersama
Hakim Sarankan Jalan Damai Untuk Perselisihan Apkomindo
Munas Apkomindo Resmi Digelar
Apkomindo Pilih Soegiharto Sebagai Ketum Baru
Apkomindo Lantik Pengurus DPP Masa Bhakti 2015-2018
Kisruh Apkomindo: Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima
Menkominfo: Apkomindo Harus Fokus Pada Bisnis Ekosistem
RUDIANTARA: 2019, Seluruh Indonesia Tersambung Internet
Oktober, Pemerintah Rampungkan Blueprint Pertahanan Cyber
Indonesia Cyber Security Summit Ke 2 Kembali Digelar
LSP Komputer memperoleh Sertifikasi Lisensi dari BNSP
Jelang MEA di Krisis Ekonomi, Apkomindo Bangun Investasi SDM TI dan Lirik e-Commerce
Apkomindo Dukung Pemerintah Bangun Iklim Usaha Yang Sehat
INDOTELKO:
Apkomindo Gandeng Dyandra untuk Bazaar 2016
DETIK:
3 Cara Pemerintah Katrol SDM di Bidang ICT
APKOMINDO:
KILAS BALIK SINGKAT TENTANG SEJARAH INDOCOMTECH
Sidang Gugatan SK Kemenkumham RI, SAKSI PENGGUGAT TIDAK MAMPU BERIKAN PENJELASAN
Sidang Gugatan SK Kemenkumham RI, Hoky Yakin Kebenaran Akan Terungkap
Video terkait:
Video-video Munas Apkomindo 2015 dan Pelantikan Pengurus DPP Apkomindo