msoftMICROSOFT Indonesia bersama dengan PT Saptaindra Sejati, salah satu kontraktor mining terbesar di Indonesia dan Kartuku, sebuah perusahaan pionir penyedia pembayaran sistem elektronik di Indonesia, mengungkapkan strategi usaha mereka dalam menjaga kelangsungan bisnisnya, dalam acara bertajuk “Transformasi Digital Bisnis Menuju Perusahaan Berbasis Data”. Pada acara yang diadakan di Fairmont Hotel Jakarta ini, ketiga perusahaan sepakat bahwa strategi digital, khususnya pemanfaatan data, merupakan kunci utama untuk mendukung perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, serta bertahan di era pasar persaingan terbuka saat ini.

Berdasarkan data riset yang dilakukan oleh Microsoft dengan sebuah perusahaan riset pasar independen pada tahun 2016, 91% dari para pemimpin bisnis di Asia Tenggara sepakat bahwa bisnis yang kuat perlu didorong oleh data yang tepat, tetapi masih kurang dari separuh perusahaan (44%) yang telah memiliki strategi digital. Di Indonesia sendiri, 49% pengambil keputusan menyatakan mereka ingin mulai menerapkan strategi digital untuk mencapai empat hal, yaitu meningkatkan efisiensi biaya, menjaga kelangsungan bisnis perusahaan, membuat keputusan dengan cepat, dan meningkatkan kepuasan konsumen. Namun, terdapat lima tantangan utama yang dihadapi perusahaan dalam mengadopsi strategi digital di Indonesia, yakni tingginya biaya, kurangnya kemampuan teknologi para pekerja, infrastruktur dan sistem yang tidak memadai, kurangnya tingkat keamanan data, dan ketakutan untuk berubah.

Hermanto, IT Head, PT Saptaindra Sejati, mengungkapkan, “Untuk mendukung bisnis agar menjadi lebih kompetitif, perusahaan kami telah menerapkan strategi digital.” Selanjutnya ia mengatakan, “Selain perangkat teknologi yang tepat, kultur perusahaan juga merupakan faktor penting dalam transformasi digital. Tanpa keterbukaan untuk berubah, baik secara natural atau karena inisiatif tertentu, transformasi digital akan menjadi sulit untuk dilakukan oleh perusahaan tersebut.”