Smart City, istilah yang semakin banyak dibicarakan dimana-mana. Smart city adalah penggunaan teknologi informasi untuk mendukung layanan perkotaan . Beberapa contoh kota yang telah menjalankan program smart city adalah Amsterdam, Barcelona, Stockholm, dan Southampton.

Frost & Sullivan mengidentifikasi delapan aspek dari smart city. Delapan aspek tersebut yakni smart governance, smart energy, smart building, smart mobility, smart infrastructure, smart technology, smart healthcare, dan smart citizen. Kota yang pintar adalah kota yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek tersebut.

Smart City di Indonesia banyak berfokus kepada pemecahan masalah, khususnya terkait dengan kemacetan, kepadatan pasar di pinggir jalan, banjir, kualitas jalan, pencegahan kejahatan, monitoring keamanan, pemenuhan target kualitas, sampah, pendidikan dan kesehatan.

Beberapa kota mengambil pendekatan yang berbeda. Jakarta menggunakan konsep Jakarta Smart City dengan berfokus kepada aplikasi. Aplikasi ini akan menampilkan data dan informasi CCTV di seluruh wilayah Jakarta. Ada juga kota Bandung, yang menawarkan konsep kolaborasi dalam membangun smart city. Apapun itu, ada beberapa tahapan awal yang harus dipersiapkan diantaranya.

1. Pastikan kota terhubung baik secara infrastruktur TIK. Penggunaan CCTV, kemudahan akses data menuntut semua bagian kota, terutama instansi dan lembaga kota harus saling terkoneksi. Kita melihat tren penggunaan fiber optik dan wireless yang tinggi untuk menghubungkan semua kantor instansi kota.

2. Pemanfaatan ruang server dan data center. Tiap kantor instansi umumnya telah memiliki pusat data sendiri-sendiri, yang terkonsentrasi dalam ruang server. Setelah jaringan saling terhubung, maka diperlukan satu ruang server besar dan mumpuni yang dikenal dengan data center. Data Center ini akan menjadi pusat data dari keseluruhan informasi yang ada di satu kota. Dengan memastikan penggunaan standar yang sesuai, maka ketersediaan layanan dapat dipastikan untuk menjamin akses data smart city tersedia setiap saat.

3. Kemudahan kontrol. Data yang terpusat akan memudahkan dilakukan kontrol. Demikian juga dengan akses yang terbuka, kontrol dapat dilakukan dengan cepat. Maka dibangunlah banyak Pusat Kendali atau dikenal juga dengan Operation Control Room, atau Command Operation Control. Beberapa istilah muncul seperti Jakarta Smart City Launge, hingga Bandung Command Center. Semua ini didukung oleh aplikasi terintegrasi untuk menampilkan informasi yang diperlukan.

4. Publikasi big data. Setelah data semua terkumpul, maka data dapat dipublikasikan dengan mudah. Jakarta memiliki beritajakarta.com yang menampilkan semua informasi yang pada awalnya sangat sulit mendapatkannya. Publikasi big data ini juga bisa diakses via aplikasi mobile. Beberapa pengembang malah diijinkan untuk menggunakan kembali data ini untuk kepentingan lainnya. Yang terpenting lagi adalah kita mendapatkan data tren serta analisa yang mungkin bisa dilakukan.

5. Aplikasi spesifik. Selain itu, berkembang juga aplikasi pendukung lainnya yang sangat membantu warga kota. Seperti Qlue, atau Panic Button, serta beragam jenis aplikasi yang bisa dikembangkan. Jangan heran nanti akan banyak sekali solusi atas keterbukaan data kota.

Banyak pihak telah ikut serta mencurahkan waktu dan tenaga untuk membangun dan mengembangkan konsep smart city di Indonesia. Salah satu yang sedang mempersiapkan diri adalah Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia (ASISINDO). Asosiasi yang baru resmi berdiri 25 Maret 2017 ini berfokus mengembangkan berbagai solusi dan implementasi smart city di Indonesia. Dengan beranggotakan perusahaan system integrator dan sekuriti di Indonesia, kita akan mendapatkan kemudahan akses informasi produk dan solusi atas Smart City.

Salah satu terobosan kami adalah membangun Smart City Center yang pertama ada di Mangga Dua Square Lantai PB1. Dan ini akan dimulai 10 April ini, serta nanti dibuka secara resmi pada 5 Mei 2017, demikian penjelasan Tan Widarno, sebagai Ketua Umum ASISINDO di sela-sela acara Rapat Kerja ASISINDO.

Diharapkan dengan adanya Smart City Center ini, maka semua solusi implementasi Smart City dapat berkumpul dan dapat dengan mudah dilihat. Smart City Center akan didukung puluhan merek terkenal yang menampilkan produk show-case. Smart City Center juga memberikan fasilitas edukasi dan pelatihan untuk kemudahan implementasi Smart City di Indonesia. Soegiharto Santoso yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina ASISINDO sangat mengapresiasi kerja pengurus ASISINDO yang sangat cepat, dalam hitungan bulan semua konsep ini menjadi nyata.

Mari kita nantikan debut ASISINDO yang akan membangun Smart City di Indonesia.