Jakarta, Biskom – Dalam beberapa waktu terakhir, sudah banyak teknologi baru yang populer dan mulai diterapkan di Indonesia. Dimulai dari Artificial intelligence (AI), data analytics, blockchain, hingga Machine Learning.
Namun, di tahun 2019 diprediksi akan lebih banyak lagi tren teknologi yang menjamur secara global dari sudut pandang korporat. Berikut predeksi ManageEngine yang disampaikan Shailesh Kumar Davey – Vice President, ManageEngine;
1. Proses otomatisasi digital akan dipercepat
Adopsi teknologi otomatisasi proses oleh banyak perusahaan akan terus berkembang dengan teknologi yang diharapkan untuk membuat perusahaan semakin lincah, berbasiskan data serta cepat dalam mengambil keputusan di manapun mereka berada. Lebih penting lagi, otomatisasi proses juga akan membantu perusahaan untuk mencapai keuntungan operasional dan efisiensi sederhana yang dibuat dengan otomatisasi dasar untuk memanfaatkan peluang pendapatan baru.
Sebagai contoh, bank yang merangkul FinTech dapat menggunakan otomatisasi proses digital untuk meningkatkan visibilitas waktu nyata ke dalam data pelanggan dan faktor pandangan yang ditingkatkan menjadi penilaian risiko real-time dari pelanggan. Untuk menjelaskan lebih lanjut, bank dapat menyediakan pelanggan dengan alat digital yang berkaitan dengan akuntansi, peminjaman, dan semua fungsi back office lainnya.
Pelanggan dapat memberikan izin kepada bank untuk menggunakan data yang dipilih untuk mendapatkan visibilitas yang baik pada pergerakan bisnis mereka. Hal ini dapat memungkinkan bank untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih cepat kepada pelanggan dan dengan biaya lebih rendah, bukan hanya karena otomatisasi tetapi juga karena visibilitas risiko yang lebih baik dari pelanggan.
2. Pengenalan Karakter Optis (OCR), Pemrosesan Bahasa Alami (NLP), suara, video, pemrosesan gambar akan membantu peningkatan produktivitas
Masalah utama dari otomatisasi proses adalah setiap bentuk web yang harus diisi oleh pelanggan, karyawan, atau mitra ketika organisasi ingin memperoleh data mereka.
Namun, dengan adanya teknologi Artificial Intelligence (AI) serta Machine Learning (ML) yang sudah cukup matang untuk memproses suara, video, teks, dan gambar dengan baik, kegiatan alami melakukan panggilan telepon, mengambil video, atau mengambil gambar akan dapat digunakan untuk mengisi formulir yang diperkaya data secara otomatis.
Oleh karena itu, kedua tujuan akan dipenuhi — mengumpulkan data yang mumpuni serta proses mengisi formulir yang lebih sedikit — dan teknologi ini akan meneruskan perjalanan mereka ke dalam perusahaan.
3. Masalah privasi akan menjadi pusat perhatian
Dengan Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR) menjadi kenyataan dan tuan rumah dari negara lain yang meloloskan undang-undang privasi yang sama, penggunaan data akan dimonitor secara ketat.
Data akan ditandai sehingga asalnya akan diketahui pada titik penggunaan. Alat yang terkait dengan penandaan data dan manajemen data master akan menjadi sangat penting. Masalah privasi dan konsekuensi hukum terkait dapat memperlambat pengambilan keputusan di perusahaan. Sebagai tanggapan, pesan generasi baru, alat konferensi web audio / video akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan kembar kepatuhan privasi dan pengambilan keputusan yang cepat.
4. Lokasi data akan meningkatkan keragaman
Banyak negara yang mengharuskan data tersebut berada dalam batas-batas geografis. Perusahaan yang menggunakan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS) atau Platform sebagai Layanan (PaaS) akan berakhir menggunakan cloud publik khusus negara atau bahkan cloud yang bersifat privat. Akibatnya, data dan aplikasi penting yang perlu dipantau akan tersebar di seluruh geografi. Alat dan teknologi pemantauan yang membantu mengkonsolidasikan tampilan dari aplikasi dan data ini akan melihat adopsi perusahaan yang lebih besar.
Peningkatan lokalitas data ini juga memerlukan Identitas dan Akses Manajemen gabungan (IAM) dengan pertimbangan keamanan Zero Trust. Akses masuk tunggal, otentikasi multi-faktor, dan manajemen mobilitas perusahaan juga akan menjadi tempat umum di perusahaan.
5. Jenis perangkat keras baru di pusat data
Beban kerja data di pusat data meningkat, dan musnahnya hukum Moore tidak membantu CPU untuk mengimbangi beban kerja tersebut. Perangkat keras baru seperti Graphics Processing Unit (GPU), Field-Programmable Gate Array (FPGA), Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) akan menjadi hal yang umum di pusat data.
Tim TI Perusahaan harus memiliki pengetahuan tentang teknologi ini dan menggunakan aplikasi dan alat yang tepat untuk memastikan bahwa pengeluaran perusahaan digunakan secara bijaksana untuk perangkat keras yang lebih mumpuni. (red)