Jakarta, Biskom- Menteri Ristekdikti M.Nasir meresmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang berlokasi di dalam kompleks Kampus UI, Depok, pada Rabu (13/2).
Awalnya RSUI beroperasi terbatas bagi sivitas akademika UI dan para staff di lingkungan UI sejak 22 November 2018, kini RSUI dapat menerima pasien dari masyarakat sekaligus beroperasi menjadi tempat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan. Kehadiran RSUI ini ditargetkan akan menaikkan posisi UI pada tataran perguruan tinggi internasional di atas ranking 200 dunia.
“Saya berharap RSUI ini menjadi pusat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan. Kehadiran RSUI ini dapat meningkatkan standar UI bukan hanya menjadi rujukan tingkat nasional,saya berharap UI menjadi universitas global. Tantangan kedepan adalah bagaimana membawa institusi pendidikan tinggi Indonesia pada standar dunia. Saya tantang UI naik ke peringkat 200 besar dunia,” ungkap Nasir.
Kemenristekdikti telah membangun 24 rumah sakit pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari 24 RS pendidikan tersebut, 12 sudah operasional dengan baik. Dari 12 itu, 4 sudah menjadi RS Paripurna,
RSUI merupakan salah satu rumah sakit pendidikan terbaik dan terbesar yang ada di Indonesia. “Saya telah berkunjung pada seluruh rumah sakit pendidikan di Indonesia, Saya rasa ini yang terbaik dan terbesar,” jelas Menristekdikti.
Dia juga mengapresiasi UI yang telah membangun rumah sakit dengan fasilitas yang memiliki teknologi tahan gempa hingga 9 skala Richter. Namun demikian Menristekdikti mengingatkan agar UI tidak berpuas diri dengan capaian yang ada, UI dan RSUI dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas dengan membandingkan diri dan mempelajari ‘best practice’ dari perguruan tinggi dan rumah sakit pendidikan dari negara lain yang yang telah lebih maju.
Sementara itu, Rektor UI Muhammad Anis berharap RSUI mampu menjadi center of excellence di bidang kesehatan Indonesia yang dapat meningkatkan kapasitas pendidikan dan penelitian para mahasiswanya.. RSUI juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui kolaborasi dengan universitas-universitas regional.
RSUI merupakan RS Perguruan Tinggi Negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services). Gedung RS juga akan dilengkapi infrastruktur teknologi yang mendukung mahasiswa memantau tindakan medis secara live di ruang kelas (atas izin pasien).
Ditempat yang sama, Direktur RSUI Julianto menambahkan, RSUI merupakan pelopor penerapan konsep pelayanan primer, sekunder dan tersier dalam satu atap melalui integrasi kolaborasi hospital care dan community care. Selain itu, RSUI diposisikan akan menjadi rumah sakit pusat nasional untuk penelitian kendali mutu dan kendali biaya dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (red/Ju)