JAKARTA, Biskom – Keselamatan publik adalah kebutuhan, sekaligus isu utama, bagi warga perkotaan. Terlebih lagi, ketika infrastruktur kota kian lengkap dibangun. Tanggung jawab utama dari keselamatan publik berada di pundak pemerintah kota. Namun, hal tersebut dapat berjalan secara optimal apabila masyarakat juga turut  berperan dalam menjaga terwujudnya keselamatan publik.

Bagaimanapun, kolaborasi dengan sejumlah pihak penunjang keamanan publik perlu ditingkatkan. Datangnya era industri 4.0, dimana transformasi digital dan disrupsi  berlangsung di segala bidang kehidupan manusia,  dapat menyebabkan persoalan keselamatan publik kian sulit untuk dipenuhi.

Kolaborasi pemerintah kota dengan berbagai elemen masyarakat, pakar akademis, pelaku bisnis,  dan pihak kepolisian menjadi suatu kebutuhan yang harus disinergikan untuk dapat memenuhi kebutuhan keselamatan publik.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, konferensi dan pameran keselamatan publik bertajuk  Public Safety Indonesia Conference & Expo 2019 digelar selama tiga hari, pada 27 Februari Sampai 1 Maret 2019 dengan tema : Strengthening Through Collaboration , kegiatan tersebut diselenggarakan oleh EO kondang Adhouse Clarion Events (ACE), bersama dengan Divisi Humas Polri dan didukung oleh beberapa asosiasi.

Asosiasi yang terlibat, antara lain, Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi  Nasional (Aptiknas), Asosiasi System Integrator dan Security Indonesia (Asisindo),  Asosiasi Industri System Keamanan Indonesia (Aiskindo), American Society for Industrial Security (ASIS), Building Engineer Association (BEA), Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi), Ikatan Engineers Indonesia (Ikei), dan pemangku kepentingan lainnya.

Sejumlah pakar keamanan akan hadir memberikan wawasan dan pengalaman profesinal mereka. Berbagai  tema penting di dalam isu keselamatan publik akan dibahas secara tuntas di sini.

Ir. Soegiharto Santoso alias Hoky selaku Ketum APTIKNAS yang menjadi salah satu asosiasi  pendukung kegiatan ini mengatakan; “Kegiatan Public Safety Indonesia sangat sejalan dengan salah satu fokus APTIKNAS tentang Smart City dan Industri 4.0, karena didalamnya tentu terkait langsung dengan Public Safety dan tidak akan terlepas dari pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang pasti digunakan dan sangat bermanfaat. Menariknya dalam kegiatan tersebut melibatkan seluruh pihak stakeholder dari berbagai organisasi terkait, bahkan melibatkan pihak Polri yang merupakan garda terdepan nasional dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban publik, serta melibatkan pihak pemerintah pusat dan daerah, sehingga kegiatan tersebut dapat dijadikan ajang melakukan sinergi berbagai pihak untuk kepentingan Public Safety di Indonesia, saya yakin kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh pihak yang peduli dengan permasalahan keselamatan.” ungkap Hoky yang juga akan menjadi moderator dalam diskusi panel dengan tema: “How to promote deployment of effective technologies that enhance school safety and security?” pada hari Kamis, 28 Februari 2019.

Gani Taufik saat memberikan penjelasan tentang fungsi Robot kepada Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, 11 Oktober 2018.

Sementara itu Gani Taufik yang biasa disapa Glenn dari PURI ROBOTIC (PT Pusat Robot Indonesia) menyatakan, “ saya bangga dapat turut serta dalam ajang bergengsi ini dan kami menampilkan Alice sebagai Surveillance Robot (Robot Pengawas), sebab untuk permasalahan keamanan, terutama di waktu malam hari, seringkali terkendala dengan masalah SDM, baik secara kuantitas maupun biaya, juga secara kualitas (cenderung lengah dan mengantuk), maka dengan adanya Robot Pengawas, maka Petugas bisa lebih terbantu. Robot dengan kelengkapan: mobilisasi, kamera pengawasan, face recognition dan kemampuan berkomunikasi otomatif ke pusat control dengan memberi tanda suara / alarm. Dengan adanya alarm tersebut, maka petugas akan lebih dapat memaksimal observasinya dalam hal proses surveillance. Yaitu melakukan pemeriksaan awal, dengan cara robot bergerak keliling, sambil mendeteksi jika ada hal-hal yang tidak wajar dan hal-hal lainnya, serta yang terpenting tidak mengorbankan nyawa manusia.” pungkas Glenn.

Sejalan dengan pendapat Hoky tentang pemanfaatan  IoT, Budimulja dari PT Masterdata Digital Cyberindo menyampaikan, “Layanan Internet of Things saat ini dapat dengan mudah ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, sebagai pelaku bisnis yang baru melirik IoT, kita harus memperhatikan manfaat apa saja yang didapat saat memilih layanan IoT untuk networking bisnis kita dan mengembangkannya menjadi lebih maju. Karena berbeda brand tentu akan berbeda layanan yang didapatkan. Sehingga kita harus jeli dalam memilih solusi digital yang sedang meroket di era ini, tentu saja faktor keamanan menjadi suatu hal yang sangat penting, kami hadir di event ini untuk berbagi pengalaman yang pasti berguna pagi para pengunjung” ujar Budi yang lokasi stand pamerannya bersama-sama dengan PURI ROBOTIC di booth nomor 2, Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Dalam ajang pamern tersebut diselenggarakan pula konferensi keselamatan publik antara lain:

1. Smart City

Dari sisi pemerintahan,  Kepala UPT Smart City DKI Jakarta, Setiaji, akan berbicara pada hari Kamis 28 Februari 2019, dengan topik:  Smart City  for Better Public Safety : Why Smart City is the Answer?

Beberapa tahun lalu, konsep  Jakarta Smart City  dicanangkan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Setiaji kemudian menjadi nahkoda dibalik implementasi  smart city di Jakarta. Ia memiliki tanggung jawab besar untuk mengendalikan Jakarta menjadi kota yang terhubung teknologi, namun juga menyediakan pelayanan terbaik bagi warganya dari berbagai lapisan.

Konsep kota pintar diterapkan untuk menciptakan solusi permasalahan masyarakat yang lebih efisien dan mengoptimalkan pelayanan kepada publik. Keberadaan Jakarta Smart City diharapkan dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta secara keseluruhan.

Aplikasi smart city Qlue mendapat penghargaan dalam gelaran The 7th World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai.

 2. Sistem Keamanan di Sekolah

Pada hari yang sama, konferensi keselamatan publik akan mengupas tentang sistem keamanan di sekolah. Isu keamanan sekolah telah menimbulkan keresahan bagi para orang tua murid terhadap anak-anak mereka. Apa yang semestinya dilakukan ketika ancaman keamanan tersebut datang dari dalam sekolah?

Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, bersama para panelis lainnya, akan mengupas topik sistem keamanan sekolah tersebut. Topik yang penting bagi para guru, staf sekolah, murid, dan para orang tua ini  akan memberikan isnight tentang langkah-langkah yang mesti diambil.

Para pakar keamanan akan memberikan pengalaman praktis tentang cara mempromosikan penerapan teknologi  yang efektif untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan sekolah.

3. Keselamatan Publik pada Infrastruktur

Selanjutnya, diskusi panel bertema Security for “Smart” Critical Infrastructure, akan dibahas tentang pihak mana saja yang perlu terlibat dalam memberikan upaya kerjasama untuk menyelaraskan sistem transportasi yang ada saat ini dan di masa mendatang.

Rama Raditya, M.Sc Chief Executive Oficer Qlue bersama Presiden Direktur PT Adhi Karya, Ir. Budi Harto dan dua panelis lainnya akan membahas tema keselamatan publik pada sistem transportasi tersebut.

Qlue merupakan startup layanan publik yang berdiri tahun 2014. Hingga saat ini, Qlue telah berkiprah di lebih dari 15 kota, bekerja sama dengan pemerintah kota, lembaga-lembag pemerintah, pengembangan properti, dan departemen kepolisian daerah, serta lembaga pemerintah untuk memberikan berbagai solusi Smart City.

Sebagai informasi tambahan bahwa Aplikasi smart city Qlue yang juga digunakan di Jakarta Smart City mendapat penghargaan dalam gelaran The 7th World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 10-12 Februari 2019.

Penghargaan yang mereka dapat adalah Best Mobile Goverment Service di kategori Public Empowerment. Di kategori ini, Qlue mengalahkan lima nominator yang antara lain berasal dari Pakistan dengan aplikasi Pakistan Citizen Portal, dan Amerika Serikat dengan aplikasi NYC 311.

Pemenang kategori ini diberikan kepada pengembang aplikasi inovasi kreatif berbasis telepon selular yang berhasil membantu pemerintah dalam mewujudkan perubahan positif di negara setempat atau bahkan di dunia.

Jadi pastikan anda hadir di ajang Public Safety Indonesia Conference & Expo 2019 ini (Red)