Jakarta, Biskom- Setelah sukses pada 2017, meresmikan KLT di Kota Makassar dan Palembang. kini Badan Standardisasi Nasional (BSN) membuka Kantor Layanan Teknis (KLT) ke-3 di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (26/2).
Dengan adanya KLT BSN ini, masyarakat Bekasi dan sekitarnya akan semakin mudah untuk mendapatkan layanan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK). Selain itu, diharapkan jumlah industri dan UKM yang menerapkan SNI di wilayah ini akan semakin meningkat.
Kepala BSN, Bambang Prasetya berharap dengan adanya KLT Bekasi, masyarakat di wilayah ini dapat lebih mudah mengakses informasi SPK (Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian), berkonsultasi, serta mengusulkan pembinaan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi Usaha Kecil Menengah (UKM).
Bekasi, lanjutnya, merupakan tempat yang paling strategis. Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), potensi industri dan UMKM di Kabupaten Bekasi sangat luar biasa. Hadirnya standardisasi dan penilaian kesesuaian sudah tidak dapat ditawar lagi, karena sangat membantu para pelaku usaha dalam penerapan standar.
“Keluhan akan mahalnya biaya pengurusan SNI akan sirna karena manfaat penerapan SNI jauh lebih banyak, baik untuk akses pasar, memperkuat daya saing produk lokal, dan masih banyak lagi,” tegas Bambang saat meresmikan KLT Bekasi yang berada di Ruko Notredame Blok B-18, Jalan Bolulevard Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Sebagai informasi, hingga saat ini, jumlah industri penerap SNI di Indonesia sebanyak 13.819 industri. Di Jawa Barat jumlahnya 120 industri, sementara di wilayah Cikarang, Bekasi dan sekitarnya mencapai 66 industri. Dengan potensi tersebut, BSN harus mendekatkan diri kepada para stakeholder di daerah untuk memenuhi kebutuhan standardisasi di berbagai wilayah Indonesia.
Mengingat luasnya wilayah Indonesia dan belum meratanya penerapan standar, maka BSN membentuk KLT di daerah. Selain di Bekasi, pada 2019, BSN juga akan mengoperasikan KLT di Surabaya dan Pekanbaru.
Di KLT, BSN menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung layanan SPK seperti pelatihan, konsultasi, serta pembinaan penerapan SNI kepada pelaku usaha, dan lembaga penilaian kesesuaian.
Pendirian KLT di Bekasi, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi Kabupaten Bekasi. “Melalui program pendampingan dan bimbingan penerapan SNI, diharapkan organisasi dan industri termasuk UMKM di Bekasi mampu berdaya saing baik di tingkat nasional dan global,” tutup Bambang. (red/ju)