Jakarta, Biskom–CTI Group, penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI) menggelar konferensi dan pameran tahunannya CTI IT Infrastructure Summit 2019 di  Jakarta, (13/3) dengan fokus pada teknologi Artificial Intelligence (AI) dan aplikasinya bagi bisnis.

Teknologi AI sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari di antaranya melalui penggunaan virtual assistant dan aplikasi navigasi, hingga kini mulai diadopsi bisnis untuk meningkatkan layanan pelanggan (chatbot), mendeteksi fraud, bahkan memberikan rekomendasi medis.

Meskipun sudah cukup banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI, terlebih menurut riset IDC bahwa Indonesia merupakan negara dengan adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara, namun masih banyak pelaku bisnis yang bingung bagaimana mendefinisikan use case AI di perusahaan serta apa saja yang perlu disiapkan.

“Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami mengumpulkan para ahli di bidang AI maupun profesional bisnis yang sudah berpengalaman dengan teknologi tersebut agar dapat sharing knowledge dan experience mereka kepada seluruh pelaku bisnis yang hadir di CTI IT Infrastructure Summit,” ujar Direktur CTI Group Rachmat Gunawan.

Lembaga riset Accenture memprediksi AI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 40% di tahun 2035 serta memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di 16 industri sebesar USD14 triliun. Melalui adopsi AI , nilai bagi keuntungan (profit sharing) di industri akan naik sebesar 84% pada sektor pendidikan, 74% pada layanan akomodasi dan makanan, 71% pada konstruksi, 59% pada wholesale dan ritel, serta 55% pada sektor kesehatan. Di industri manufaktur sendiri, AI dapat menghemat biaya inventaris keseluruhan sebesar 20%-50% dan mengurangi potensi kesalahan prediksi supply chain sebesar 50%, serta biaya logistik sebesar 5-10%.

“AI mampu mentransformasi dan mengoptimalkan performa bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan. Dengan meningkatnya penggunaan perangkat pribadi maupun profesional di lingkungan kerja, keamanan menjadi semakin penting yang lantas memberikan tekanan dan kompleksitas lebih kepada tim TI. Organisasi kini dapat melihat AI sebagai lapisan keamanan tambahan untuk mencegah serangan yang akan datang dan risiko downtime pada jaringan,” jelas Robert Suryakusuma, Country Manager Aruba Indonesia.

Mengangkat tema “AI for Business: Bringing Cognitive Technology to Business Applications”, CTI IT Infrastructure Summit menghadirkan pakar teknologi Executive Partner of Gartner Executive Programs Paul Martin, Guru Besar Bidang Kecerdasan Buatan Binus University Prof. Dr. Widodo Budiharto, S.Si., M.Kom, dan Senior Director of South East Asia & Taiwan of Aruba Networks Justin Chiah.

Suasana seminar semakin hangat saat diskusi panel mengupas lebih dalam mengenai aplikasi AI bagi bisnis yang melibatkan VP of Research and Development Bukalapak Ibrahim Arief, CTO of IBM Asean Kalyan Madala, dan Managing Director PT Accenture Leonard Nugroho Tjiptohadikusumo, serta dimoderatori oleh praktisi TI Prof. Richardus Eko Indrajit. (red/ju)