Panasonic memperkenalkan solusi Face Recognition (Pengenalan Wajah) berteknologi Deep Learning yang terintegrasi dengan Closed Circuit Television (CCTV) lewat produk WV-ASF950.

Solusi ini diklaim bisa mengenali sudut wajah sampai 45 derajat dari kiri dan kanan atau 30 derajat dari atas dan bawah hingga identifikasi wajah yang menggunakan kacamata atau masker.

“Teknologi terbaru ini dapat menghadirkan standar terbaru dalam sektor keamanan di Indonesia,” kata Seigo Saifu, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia.

Solusi Face Recognition dilengkapi fitur intelligent Auto (iA) dan Best Shot yang terdapat dalam IP Camera line up i-PRO Extreme. Gambar ini dikirim ke server Face Recognition untuk diproses.

Selain itu dapat terhubung dengan 20 IP Camera dalam satu server yang dapat ditambah menjadi 2.000 IP Camera dalam 10 server.

Solusi Face Recognition dapat melakukan face matching (pencocokan wajah) yang tertangkap kamera dengan data base yang sudah terdaftar sebelumnya. Hal ini digunakan untuk mendeteksi wajah orang saat mereka melewati pintu bandar udara (bandara).

“Sistem ini dapat mendeteksi perbedaan wajah hingga 10 tahun,” ujar Sofian Hadi. Assistant Manager Security System PT Panasonic Global Indonesia.

Waktu 10 tahun dipilih lantaran masa berlaku paspor di Jepang berlangsung selama ini. Jadi, ini telah diterapkan di Bandara Udara (Bandara) Haneda, Jepang.

Fungsi lainnya adalah face searching (pencarian wajah) untuk mengetahui lokasi atau keberadaan seseorang. Terakhir ini juga bisa dipakai untuk statistik atau mengumpulkan data orang seperti umur dan jenis kelamin.

 

“Teknologi ini akan dipakai Olimpiade Tokyo 2020 dan NUS (National University Singapore),” ucapnya.

Panasonic baru mengenalkan Solusi Face Recognition pada sektor perbankan dan sektor pemerintahan sepanjang 2019. Jadi, ini belum dipatok untuk penjualan.

Kehandalan produk WV-ASF950 telah diuji oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) melalui IJB-A face challenge). (moc)