Jakarta, Biskom- Setiap lembaga dan instansi pemerintahan harus menjalankan pengelolaan pemerintahan dan kelembagaan berbasis information techhnology (IT) dan telekomunikasi atau telko. Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus melakukan transformasi bisnis dari sistem tradisional ke digital bisnis agar tetap survive. Hal ini seiring digitalisasi yang telah menjadi faktor mendasar di balik pertumbuhan bisnis di era perdagangan bebas.

Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan implementasi teknologi informasi komunikasi, Majalah Itech yang didukung Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) , tahun ini kembali menyelenggarakan penganugerahan Top IT & Telco 2019 dengan mengangkat tema “Inovasi dan Transformasi Digital”. Ajang penghargaan ini juga didukung oleh beberapa asosiasi TI telko nasional, serta lembaga lainnya.

Teknologi memungkinkan organisasi atau perusahan menyusun dan melaksanakan strategi TI yang mumpuni, dan mampu mendapatkan nilai manfaat lebih di era digital ini. Untuk melakukan transformasi digital, organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengubah model bisnis, dan menyusun strategi efektif serta teknologi yang tepat.

“Top IT & Telco merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia yang diberikan kepada perusahaan, instansi pemerintahan, dan vendor TI Telko, yang dinilai berhasil dalam hal pemanfaatan TI & telko untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnis, dan layanannya di Indonesia,” ungkap Irnanda Laksanawan, Ketua Penyelengara Top IT & Telco 2019 yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Itech.

Penghargaan ke-6 kalinya ini bertujuan mendorong kalangan bisnis, institusi pemerintah, BUMN dan lembaga lain, agar senantiasa peka dalam menyikapi tren perkembangan IT & telko dengan melakukan up dating (pemutakhiran), bahkan bisa lebih kreatif dalam mengembangkan inovasi dan solusi di setiap instansi untuk kemajuan perusahaan atau instansi yang tentunya akan berdampak luas bagi masyarakat, sekaligus bisa meningkatkan daya saing pembangunan nasional.

Sementara itu, Jumain Appe, Ketua Dewan Juri, mengatakan, pemerintah melalui Making Indonesia 4.0 sangat mendukung peran penting inovasi dan transformasi digital dalam pembangunan nasional. “Kami harapkan semua stakeholder bisa memanfaatkan transformasi digital ini, agar perusahaan dan instansi tetap kompetitif di masa depan. Terkait transformasi digital, Kemenristekdikti terus mendorong tumbuhnya inovasi industri yang berbasis pada IT,” ujar dia di Jakarta (27/3).

Di akhir sesi wawancara penjurian, Dewan Juri memberikan feedback/ saran/ pendapat untuk perbaikan implementasi TI & telko di masa yang akan datang, kepada setiap finalis. Jadi, selain melakukan benchmark dengan perusahaan atau instansi lainnya, setiap peserta berkesempatan untuk mendapat masukan dari para Dewan Juri untuk terus melakukan perbaikan. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik peserta, sehingga setiap tahun, jumlah Perusahaan dan instansi pemerintahan yang mengikuti Top IT & Telko, terus meningkat.

Dari proses penilaian kuesioner dan hasil diskusi/ tanya jawab dalam wawancara penjurian ini, Dewan Juri akan merumuskan sebuah rekomendasi Top IT & Telko kepada pemerintah secara tertulis. Hal ini menunjukkan, bahwa ajang kegiatan ini tidak sekedar pemberian penghargaan semata, namun juga untuk memberi masukan kepada peserta dan pemerintah demi terwujudnya Indonesia yang lebih hebat, di era digital teknologi.
.
Penghargaan diberikan per sektor bisnis, mengingat kompleksitas masing-masing sektor usaha, adalah berbeda-beda. Sektor bisnis yang dikompetisikan dalam Top IT & Telco 2019 ini adalah setor usaha Bank, BPD, Multifinance, Asuransi, E-Commerce, IT & Telekomunikasi, Energi Pertambangan, Pelabuhan dan Bandar Udara, Infrastruktur, Transportasi, Agro industri, PDAM, dan Hospitality. Sedangkan kategori untuk instansi pemerintahan terdiri dari Kementerian, Lembaga/ Badan, Pemprov, Pemkot, dan Pemkab.

Proses penjurian melibatkan sekitar 20 juri ahli dan kredibel dari berbagai kalangan, baik bidang IT, bisnis, dan tata kelola pemerintahan. Jumlah Finalis tahun ini sebanyak 100 peserta, baik dari kalangan dunia usaha termasuk unsur BUMN, BUMD, instansi kepemerintahan pusat, daerah, dan unsur lainnya.

Penilaian penghargaan ini berdasarkan tiga metode. Pertama, penentuan pemenang kategori Top IT Implementation 2019, dilakukan melalui metode Pengisian Kuesioner dan Wawancara Penjurian. Metode ini diawali dengan kegiatan Focused Group Discussion untuk mengidentifikasi dan menyeleksi awal, perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan IT-nya, dan Instansi pemerintahan yang memiliki peringkat e-Government 10 terbaik pada kelompok kementerian/ lembaga dan Pemerintahan Daerah, maupun peringkat berdasar data penilaian oleh lembaga lain.

Pakar IT Telko dan Dewan Juri, memberikan penilaian awal dan merekomendasikan perusahaan-perusahaan untuk menjadi Finalis Top IT & Telco 2019. Dari proses ini, dihasilkan 100 perusahaan dan instansi Terbaik, dan kemudian diundang untuk presentasi dan tanya jawab dalam Wawancara Penjurian, yang telah berlangsung tanggal 4 September – 3 Oktober 2019.

Kedua, penilaian kategori Business Solution IT, dinilai berdasarkan rekomendasi perusahaan pengguna solusi IT. Di dalam kuesioner, setiap perusahaan, diminta untuk merekomendasikan 3 solusi IT yang terbaik, dengan disertai alasan dan penjelasannya. Dalam kuesioner tersebut, kami juga meminta 3 solusi lokal, yang layak untuk direkomendasikan.

Ketiga, penilaian kesiapan perusahaan dan instansi pemerintahan menuju transformasi digital. Dewan juri menyebarkan kuesioner Digital Business Transformation ke perusahaan finalis untukmengukur indeks dan level readiness perusahaan / instansi pemeritahan menuju pengelolaan digitalized. (red)