Depok, Biskom – Kampus Universitas Indonesia (UI) yang berlokasi di Depok kini memiliki gedung baru Mochtar Riady Social and Political Research Center yang berfungsi sebagai pusat riset ilmu sosial dan ilmu politik. Gedung ini diresmikan Menristekdikti Mohamad Nasir pada Kamis (2/5).
Gedung Research Center yang dibangun di lokasi Gedung C FISIP UI. Proses pembangunan dimulai tahun 2016 dan selesai pada Maret 2019 sehingga dapat digunakan untuk kegiatan perkuliahan Tahun Akademik 2019/2020. Selain digunakan untuk perkuliahan, Gedung seluas 5.184 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 2.300 meter persegi ini akan lebih banyak digunakan untuk kegiatan riset di bidang ilmu sosial dan ilmu politik.
“Mudah-mudahan yang dilakukan Mochtar Riady bisa menginspirasi para konglomerat yang lain membangun kampus di Indonesia menjadi lebih baik. Tidak hanya UI, mungkin universitas lain yang ada di Indonesia, akan mendapatkan bantuan serupa ,” ungkap Menristekdikti.
Nasir mengharapkan UI dapat lebih banyak meneliti aspek sosial dari teknologi melalui Research Center, termasuk riset yang berkaitan dengan pembayaran melalui aplikasi telepon genggam.
“Contoh yang terjadi di Tiongkok, Alipay yang dikembangkan Jack Ma mengubah tatanan pasar. Dulu sistem pembayaran selalu bagaimana membayar melalui uang tunai, sudah berubah menjadi kartu kredit, sudah berubah lagi tidak pakai itu semuanya. Dampaknya apa pada masyarakat, kita jarang lakukan riset,” ungkap Nasir.
Mochtar Riady menyampaikan bahwa seiring dengan berkembangnya globalisasi, ilmu politik pun kian maju. UI sebagai salah satu Universitas terkemuka di Indonesia harus terus mengasah dan memiliki fasilitas terdepan guna mengembangkan program riset unggulannya, termasuk bidang riset ilmu sosial dan politik.
Sejak lama pendiri Lippo Group ini telah menunjukkan kepedulian pada pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya pada UI. Saat pendiri terpilih sebagai Ketua Wali Amanat Universitas Indonesia 2002 – 2007, la telah mencanangkan tiga program riset unggulan Ul, yakni Nanotechnology, Genome dan ICT.
Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis mengungkapkan Gedung Research Center akan banyak berkolaborasi dengan pusat penelitian dari disiplin ilmu lain di UI dalam menganalisis berbagai masalah di Indonesia.
“Kalau (riset) mono disiplin yang per fakultas atau individu dari waktu ke waktu banyak kita hasilkan publikasi, sekitar tiga ribuan. Tapi yang kita ingin galakkan ke depan itu yang multidisiplin dan interdisiplin, agar suatu permasalahan itu bisa didekati dari berbagai ilmu sehingga tuntas, dari sosialnya, dari engineering-nya, dari sainsnya, dari kesehatan,” ungkapnya.
Setelah peresmian, sembilan perguruan tinggi negeri (PTN) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Universitas Terbuka (UT) untuk mengambil mata kuliah online dari UT yang akan diberikan kepada para mahasiswa. (red)