Jakarta, Biskom– Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti kembali memberikan Anugerah Iptek dan Inovasi bagi karya inovasi nasional sebagai upaya percepatan inovasi dalam mendukung pencapaian daya saing bangsa. Salah satunya, Anugerah Iptek dan Inovasi kategori Widyapadhi 2019 untuk mengapresiasi prestasi perguruan tinggi dalam membangun sistem inovasi.
Menurut Dirjen Penguatan Inovasi, Jumain Appe, anugerah Iptek dan Inovasi Widyapadhi diberikan kepada perguruan tinggi dan politeknik yang dinilai berhasil membangun dan mengelola manajemen inovasi melalui kepemimpinan yang inovatif, pengembangan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi yang dapat menjadi penguat daya saing bangsa.
Kegiatan dalam rangka rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 tahun 2019 ini antara lain bertujuan untuk memetakan performa penguatan inovasi di perguruan tinggi, dan menjadikan penguatan inovasi sebagai bahan dalam perumusan, penetapan, evaluasi dan monitoring kebijakan, program dan kegiatan pengembangan Perguruan tinggi.
“Selama ini perguruan tinggi sudah melaksanakan berbagai hilirisasi dari hasil-hasil penelitian dan pengembangan. Dalam empat tahun ini cukup bergairah setelah kita memberikan berbagai model insentif untuk proses hilirisasi. Ini merupakan suatu cara bagaimana kita membangkitkan teknologi dan inovasi ke depan sebagai lokomotif pembangunan nasional,” terang Jumain pada acara Presentasi Seleksi Penerima Anugerah Iptek dan Inovasi Widyapadhi di Jakarta, Rabu (17/7).
Untuk itu, Kemenristekdikti memberikan apresiasi dan penghargaan kepada perguruan tinggi atas prestasinya dalam memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dalam upaya mendukung penguatan inovasi. Penghargaan ini diharapkan bisa mendorong civitas akademika agar dapat terpacu dalam meningkatkan inovasi, baik sebagai individu maupun kelembagaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian bangsa.
Setelah melalui berbagai tahap seleksi, Kemenristekdikti mengundang 12 perguruan tinggi dan 6 politeknik calon penerima Anugerah Iptek dan Inovasi Widyapadhi untuk presentasi akhir pada 17-18 Juli 2019 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. Penilaian presentasi akan menghasilkan tiga kandidat pemenang Anugerah Inovasi Widyapadhi 2019.
Para kandidat penerima anugerah yang diwakili langsung oleh rektor masing-masing yang memaparkan berbagai aspek terkait dengan indikator-indikator yang menjadi objek penilaian antara lain tata kelola/manajemen inovasi, level atau tingkat kesiapan inovasi, uniqueness produk hasil inovasi, komersialisasi produk inovasi dan dampak inovasi terhadap ekonomi dan daya saing bangsa. Para pimpinan perguruan tinggi tersebut juga memaparkan bagaimana strategi perguruan tinggi membangun sistem inovasi yang kemudian dapat menghasilkan produk inovasi yang link and match dengan industri serta bermanfaat bagi masyarakat.
Adapun 12 perguruan tinggi yang lolos seleksi awal adalah Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, lnstitut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Padjadjaran, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Telkom. Sementara enam politeknik yang lolos seleksi adalah Politeknik Caltex Riau, Politeknik Indonusa Surakarta, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Semarang, dan Politeknik TEDC Bandung.
Direktur Sistem inovasi Ophirtus Sumule, selaku koordinator tim reviewer menambahkan bahwa manajemen inovasi di perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kepemimpinan perguruan tinggi yang inovatif. Karena itu, substansi Peraturan Menristekdikti No. 24 tentang Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi menjadi instrumen kebijakan afirmasi bagi pimpinan perguruan tinggi dalam menyusun dan merumuskan strategi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, mengevaluasi dan merekomendasikan upaya tindak lanjut (feedback).
“Aspek penting penilaian lainnya adalah sejauh mana strategi perguruan tinggi merumuskan sistem inovasinya yang berbasis kepada peningkatan daya saing produk unggulan daerahnya,” pungkas Ophir.
Penyerahan Anugerah Iptek dan Inovasi Widyapadhi 2019 kepada para pemenang akan diserahkan pada Malam Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi pada 27 Agustus 2019 di Denpasar, Bali. Pada malam apresiasi juga akan diserahkan Anugerah Iptek dan Inovasi untuk kategori lain yakni: Budhipura (pemerintah provinsi), Budhipraja (pemerintah kota/ kabupaten), Prayoga Sala (lembaga litbang), Abyudaya (perusahaan), Adibrata (masyarakat ilmiah), Labdha Kretya (masyarakat umum), dan Widya Kridha ( lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat).-Red