Jakarta, Biskom- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), melalui Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) – Sistem & Kontrol Otomotif (SKO) telah berhasil melakukan inovasi di bidang teknologi kendaraan listrik. Beberapa prototype kendaraan listrik telah dihasilkan. Salah satunya, produk sepeda motor listrik GESITS yang telah memasuki fase industrialisasi. Inovasi tersebut membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas dan kompetensi dalam teknologi kendaraan listrik, tidak kalah dengan negara lain.

Untuk mempromosikan teknologi transportasi yang ramah lingkungan tersebut, ITS menggelar Rally Kendaraan Listrik Nasional dari Surabaya – Jakarta yang diikuti oleh 7 mobil listrik dan 3 sepeda motor listrik. Kegiatan Rally tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Jambore Kendaraan Listrik Nasional, sebuah pertemuan besar kendaraan listrik dengan kegiatan meliputi rally kendaraan listrik, 4 selebrasi tim PLN Explore Indonesia, dan pameran Kendaraan listrik.

Kegiatan Rally diawali dengan parade kendaraan listrik mengelilingi Kota Surabaya diikuti oleh komunitas kendaraan listrik Surabaya seperti komunitas PLN, Kosmik (Komunitas Sepeda/ Motor Listrik Indonesia), Migo (perusahaan jasa rental sepeda listrik), dan komunitas dari IPG (Indo Prima Grup). Rally menempuh menempuh jarak sekitar 800 km selama 7 hari dari 28 Agustus hingga 3 September 2019.

Stibannya  di Jakarta, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyambut rombongan rally tersebut di halaman Gedung  BPPT, Jakarta, Selasa (3/9). “Kegiatan ini merupakan suatu bukti bahwa untuk mengusung suatu invensi menjadi inovasi, memerlukan kerja bersama antar para pihak, antar pemerintah, lembaga penelitian, dan industri,” terangnya.

Menurut Menristekdikti, Jambore Kendaraan Listrik ini bertujuan untuk mempromosikan 6 teknologi transportasi yang ramah lingkungan, sehingga diharapkan teknologi kendaraan listrik semakin cepat diterapkan di Indonesia. Selain itu, kegiatan jambore juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk mandiri, khususnya di bidang teknologi kendaraan listrik.

kedepan, kendaraan berbasis listrik sangat penting dalam lini Masyarakat. Bukan hanya sebagai bukti bahwa anak bangsa bisa menghasilkan karya inovasi yang luar biasa, namun juga bermanfaat bagi lingkungan dalam mengurangi pencemaran udara. Untuk itu, jika nanti produksi sudah berjalan, Nasir akan mengusulkan, para pejabat harus menggunakan mobil listrik.

“Ini karya anak bangsa yang harus diapresiasi. Ke depan kalau bisa bahkan pejabat kita dorong harus menggunakan mobil listrik, juga harus menggunakan Gestits yaitu motor listrik. Ini menjadi sangat penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Semangat ini yang harus kita bangun,” Kata Nasir.

Kegiatan Rally ini terselenggara dengan dukungan PT. PLN dan PT. Pertamina. Beberapa kendaraan listrik yang ikut berjalan, telah menggunakan komponen-komponen produk riset ITS, seperti motor listrik, controller, battery pack dan BMS. Sehingga dengan kata lain, komponen hasil riset tersebut juga diuji dalam perjalanan ini.

Rute perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta, ditempuh melalui jalur selatan Pulau Jawa. Jalur selatan dipilih karena memiliki karakter jalan yang bervariasi, mulai datar, berbukit dan berkelok. Dengan demikian, komponen-komponen hasil riset ITS akan diuji dengan kondisi lingkungan yang sebenarnya.

Perjalanan sejauh 800 km telah dilakukan oleh kendaraan listrik peserta rally, dan selama perjalanan proses pengisian energi dapat dilakukan dengan mudah, menggunakan fasilitas Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) milik PLN.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia juga telah menyiapkan infrastruktur untuk menunjang teknologi kendaraan listrik. Total 15 lokasi SPLU telah ditentukan, meliputi Unit PLN di kota-kota yang dilewati yaitu: Ngawi, Sragen, Yogyakarta, Purworejo, Gombong, Wangon, Majenang, Tasikmalaya, Garut, Cicalengka, Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi dan Jakarta.

Battery pack yang digunakan pada beberapa kendaraan listrik merupakan produk kerjasama riset antara ITS, Pertamina dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia telah memiliki kompetensi dan kesiapan teknologi penyimpanan energi (baterai) dan infrastruktur pengisian energi.

Selama perjalanan, tidak terdapat kerusakan mayor pada kendaraan, dan dapat diselesaikan dengan baik oleh Tim Peneliti ITS. Hal tersebut menunjukkan bahwa, produk riset ITS telah memiliki ketahanan dan kehandalan yang baik. Keunggulan produk riset ITS misalnya motor listrik memiliki kerapatan daya yang tinggi karena menggunakan magnet permanen.

Controller yang dibuat oleh ITS mampu memberikan daya hingga 90 kW dan sudah menerapkan metode vector control. Komponen lainnya yaitu system penyimpanan daya pada baterai, Peneliti ITS juga mampu membuat battery pack dengan kapasitas yang diinginkan beserta battery management system sebagai proteksi terhadap baterai.
Jambore Kendaraan Listrik ini bertujuan untuk mempromosikan teknologi transportasi yang ramah lingkungan, sehingga diharapkan teknologi kendaraan listrik semakin cepat diterapkan di Indonesia.

Selama perjalanan dari Surabaya-Jakarta, tim berinteraksi dengan masyarakat sebagai bentuk diseminasi secara langsung tentang teknologi kendaraan listrik. Selain itu, kegiatan jambore juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk mandiri, khususnya di bidang teknologi kendaraan listrik.

Menristekdikti berharap jambore ini dapat menunjang disahkannya Perpres No. 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian teknologi kendaraan listrik dapat semakin cepat diimplementasikan di Indonesia. “Selain itu, Perguruan Tinggi diharapkan mulai berkolaborasi lebih baik dengan industri, sehingga mampu melakukan percepatan hilirisasi produk-produk riset di bidang teknologi kendaraan listrik berbasis baterai,” pungkasnya. (red/ju)