Jakarta, Biskom – Menteri Kominfo Rudiantara secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Menteri Kominfo yang baru, Johnny Gerald Plate. Dalam acara sertijab, Rudiantara menyerahkan buku Discovery Adventure Momentum and Output (DAMO) Kominfo kepada Plate.

Buku DAMO menjadi simbolis pergantian kepemimpinan Kominfo. Rudiantara mengatakan, buku tersebut berisikan beberapa catatan mengenai rekam jejak Kominfo selama lima tahun.

“Kalau biasanya, serah terima itu pakai tanda tangan. Kita di sini nggak usah lah. Kominfo itu harusnya jadi kementerian milenial, jangan kolonial. Jadi caranya harus berbeda,” kata Rudiantara di Gedung Kominfo, Rabu (23/10).

Menurut Rudiantara, Kementerian Kominfo memiliki sejumlah PR yang harus diselesaikan. Salah satunya yaitu Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) yang hingga saat ini masih belum dibahas DPR. “Bang Johnny dasarnya dari Senayan, jadi akan memuluskan kita untuk memiliki UU PDP,” ucap Rudiantara.

Sementara itu, Plate menuturkan, dirinya akan melanjutkan beberapa program Kominfo yang telah dibangun. Ia mengatakan, Kominfo juga harus melakukan komunikasi secara aktif dalam mengambil kebijakan

“Saya meyakini kementerian ini bukan awal tetapi lanjutan. Saya tidak perlu ditanya program 100 hari, 1000 hari yang akan saya lakukan. Saya akan melakukan kontinuitas program yang sudah dibangun,  hal yang baik ditindaklanjuti,” ujarnya.

Menurut Johnny, Kominfo terdiri dari dua bagian yang perannya harus dilakukan secara berimbang. Pertama, fungsi komunikasi. Kominfo, menurut dia, berperan sebagai perantara pesan atas kebijakan pemerintah kepada masyarakat.

“Fungsi komunikasi  sangat dibutuhkan agar rakyat tahu arah gerak pemerintah. Supaya mereka bisa ambil langsung peran di dalamnya, bukan hanya sebagai penonton. Jangan sampai rakyat tidak tahu gerak langkah pembangunan dan capaian pemerintah,” kata dia.

Kedua, terkait platfrom digital  sudah banyak capaian yang telah dikembangkan dari pemerintah di periode sebelumnya. Meski demikian, menurutnya, masih ada beberapa titik kosong yang perlu ditindaklanjuti oleh dirinya sebagai Menkominfo yang baru.

“Jangan sampai infrastruktur besar yang sudah kita bangun tapi tidak bisa secara optimal digunakan oleh warga masyaraskat dan bangsa kita. Saya bukan dari latar belakang informatika, tapi saya berharap untuk mentransmisikan kebijakan presiden di kementerian,” kata dia.

Selain itu,  payung hukum terkait perlindungan data juga menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. “Baik itu data-data pribadi, maupun gabungan bank data nasional, dengan best practice yang ada maupun berlaku di negara-negara lain. Di bidang informatika, digital, borderless, itu sudah tidak terhindarkan lagi,” ujarnya.

Sebagai Menkominfo, Johnny mengatakan bakal ambil bagian dalam membantu Jokowi mencapai cita-cita pemerintah yang disampaikan saat pelantikan di MPR beberapa hari lalu. Jokowi antara lain ingin mendorong Indonesia menjadi negara dengan PDB nasional sebesar US$ 7 triliun. Hal itu, salah satunya akan diwujudkan dengan mempermudah investasi di Indonesia.

“Beliau ingin Indonesia menjadi negara 5 besar GDP  dengan penghasilan masyarakat Rp 27 juta per bulan. Semua langkah-langkah itu perlu diambil dan Kominfo harus mengambil bagian dari target tersebut,” jelas dia. (red)