Jakarta, Biskom- Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) terhitung sejak 13 November 2019 resmi mulai bergerak di Provinsi Jambi. Hal ini ditandai dengan berdirinya Pengurus Wilayah JAPNAS Provinsi Jambi yang dikomandoi oleh Hendrianto Gunawan. JAPNAS asosiasi pengusaha yang mengedepankan penciptaan sinergitas bisnis ini mencoba merangkai sinergitas bisnis di Provinsi Jambi.
“ Kami hadir sebagai action group. Jambi memiliki potensi alam yang berlimpah dari pertambangan, perkebunan, dan hasil kehutanan. Seharusnya potensi yang berbasis alam ini bisa disokong dengan industri yang berbasis kreatif. Ini yang akan menjadi nilai tambah bagi perkembangan bisnis di Jambi,” ungkapnya.
Perkembangan industri 4.0 menuntut dunia usaha bukan hanya berbasis pada kekayaan alam ansikh. Pemanfaatan teknologi dan informatika menjadi key point untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Oleh karenanya dibutuhkan organisasi modern yang mampu membangun networking di seluruh Indonesia. “ Networking ini sangat dibutuhkan. Jika JAPNAS mampu menciptakan sinergitas bisnis di Jambi, maka ke depan kami yakin Jambi Makmur bukanlah sebuah uthopia,” lanjutnya.
Sebagai salah satu langkah memasuki industri 4.0 adalah ketersediaan data yang reliable. Oleh karenanya JAPNAS dalam kurun lima tahun berdiri sangat concern tentang pendataan anggota. “ JAPNAS selalu mendorong tiap wilayah untuk mempunyai data base anggota yang akurat. Sehingga kami bisa memetakan serta meng-clusterkan sektor bisnis anggota. Data inilah yang akan menjadi modal kami dalam melakukan sinergi usaha antar anggota JAPNAS, maupun dengan pengusaha dari dalam dan luar negeri,” papar Bung Reza.
Senada dengan pernyataan Bung Reza, Ketua Umum PW JAPNAS Provinsi Jambi Hendrianto Gunawan mengungkapkan bahwa JAPNAS Jambi akan menawarkan program-program yang mampu memberikan nilai tambah bagi anggotanya. “ Terutama nilai tambah networking. Kami akan merumuskan program-program business Maping hingga Business Matching. Business Maping sebagai modal kami melaksanakan cluster industri di Jambi, sedangkan Business Matching untuk mensinergikan potensi usaha Jambi dengan pengusaha maupun investor luar,” ungkap Hendri.
Dengan platform JAPNAS sebagai action group, maka program-program yang menjual dan mampu memberikan efek konkrit bagi bisnis para anggota, merupakan kebutuhan organisasi yang mendasar. “ Khitah kami bukan mengkritisi pemerintah atau merengek-rengek tentang kondisi ekonomi. Kami lebih concern pada apa yang bisa kami lakukan untuk mewujudkan Jambi makmur. Program-program riil inilah yang kami harap dapat membesarkan JAPNAS di masa mendatang,” pungkasnya. (red)