Jakarta, Biskom- L’Oréal, perusahaan berbasis sains yang memiliki misi untuk terus mendukung perempuan peneliti dari berbagai belahan dunia, bekerja sama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) memberikan penghargaan dan dukungan kepada empat perempuan peneliti Indonesia atas usaha mengembangkan inovasi ilmiah guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Adapun pemberian penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2019 diserahkan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi/ kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro, kepada empat perempuan peneliti Indonesia di Jakarta, Selasa (26/11). Mereka dinilai memiliki kontribusi dan dedikasi besar bagi perkembangan riset dan sains di Indonesia serta memiliki penelitian yang berdampak bagi masyarakat.

Empat perempuan peneliti Indonesia yang menerima penghargaan dari L’oreal Unesco For Women In Science 2019 yakni, Widiastuti Karim dari Universitas Udayana, Ayu Savitri Nurinsiyah dan Osi Arutantidari, keduanya dari LIPI, dan Swasmi Purwajanti dari BPPT

Lebih lanjut Menteri Bambang menyambut baik dan mendukung penyelenggaran anugerah bagi perempuan peneliti Indonesia ini. Ajang penghargaan yang telah berlangsung ke -16 kalinya ini diharapkan selain dapat menjadi inspirasi bagi perempuan peneliti khususnya, juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk menjadikan riset dan inovasi menjadi sebuah budaya.

“Program seperti ini perlu diapresiasi dan kita dukung sebagai bentuk kepedulian dalam dunia litbangjirap di Indonesia. Ajang ini merupakan kontribusi dunia usaha terhadap penguatan SDM iptek melalui riset untuk memajukan iptek, meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan daya saing bangsa dalam rangka memajukan peradaban bangsa Indonesia, tidak hanya untuk para peneliti wanita, tetapi juga peneliti remaja dan peneliti lainnya”, ungkap menteri Bambang.

Menristek/Kepala BRIN merasa bangga bahwa tiga dari empat peneliti yang meraih penghargaan berasal dari LPNK di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN yaitu LIPI dan BPPT. “Lebih senang lagi karena dari 4 peraih penghargaan, ternyata dua dari LIPI dan satu dari BPPT. Lembaga ini langsung berada dibawah Kemenristek dan itu akan memudahkan bagi kami untuk membinanya,” kata Bambang.

Pada kesempatan yang sama President Director L’Oreal Indonesia Umesh Phadke menjelaskan bahwa dirinya bangga atas rekam jejak yang dimiliki program L’Oreal-UNESCO Fellowship for Women in Science yang telah memasuki tahun ke-16.

“Para fellows FWIS di tahun sebelumnya, telah memantapkan kontribusinya di dunia sains dengan bersaing di ajang sains kelas dunia, dan kami bersemangat untuk mendukung empat peneliti 2019 ini, yang akan mengeksplorasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia dan dunia,” jelas Phadke.

Sementara itu menurut Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia- UNESCO Arief Rachman mengatakan bahwa dari tahun ke tahun tren jumlah peneliti perempuan mengalami peningkatan. Dibutuhkan sinergi dan dukungan berbagai elemen untuk mendorong peningkatan jumlah perempuan peneliti.

Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics, meskipun angka ilmuwan perempuan tergolong rendah, namun terdapat peningkatan jumlah ilmuwan perempuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Melalui program ini, kami berharap dapat mendukung para ilmuwan perempuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” jelasnya lagi.

” Dan juga berdasarkan data American Psychological Association, perempuan cenderung menghindari fokus ilmu sains, ini yang harus kita dorong,” tutur Arief.

L’oreal – UNESCO For Women In Science mempunyai misi untuk mengakui, menyemangati, dan mendukung wanita sains, sehingga semangat perempuan di bidang sains meningkat. Program ini telah memberikan fellowship kepada 57 perempuan peneliti di Indonesia, lima fellowship sebesar 95 juta rupiah dari L’Oreal Indonesia untuk mewujudkan penelitiannya.(red/ju)