Jakarta, Biskom- Menjelang akhir tahun, Coinone Indonesia membuka satu pasar token baru, yaitu Somesing yang merupakan platform mobile karaoke berbasis blockchain pertama di dunia yang dikembangkan oleh EAPL Foundation.
Proyek yang berasal dari Korsel ini memenangkan kompetisi blockchain . Pada kompetisi tersebut, Somesing berhasil mengalahkan proyek-proyek blockchain lain, tidak hanya dari Korsel, AS dan Swiss.
Somesing dibangun di atas jaringan blockchain memungkinkannya untuk memberikan servis gratis namun tetap memberikan fitur-fitur dengan kualitas terbaik di dalam platformnya. Hal ini lah yang membuat Somesing memiliki unique selling point tersendiri dibanding pesaingnya.
Selain itu, di dalam ekosistemnya, Somesing memiliki alat tukar sendiri yang disebut SSX. SSX merupakan cryptocurrency atau aset digital yang berlaku di ekosistem yang juga dapat diperdagangkan atau diubah menjadi fiat di external exchange.
Pada saat pengguna mengunggah konten, smart contract akan otomatis terbentuk dan token akan diakumulasi. Kontribusi di dalam ekosistem yang dapat diperhitungkan menjadi token adalah memberikan hadiah, menyukai, mengomentari dan membagi konten dalam jangka waktu maksimal 8 minggu.
Sebanyak 70% dari token yang terakumulasi akan didistribusikan kembali kepada pengguna, baik pengunggah konten maupun pengguna yang menikmati konten tersebut sesuai dengan kontribusinya. 30% sisanya digunakan untuk membayar copyright musik yang digunakan dan biaya operasi platform.
Sebelumnya pada (5/12), SSX dilisting di DCOIN dengan pair USDT, stable coin dengan market cap tertinggi saat ini. Dengan dilistingnya token SSX di Coinone Indonesia, menjadikan adanya pair fiat pertama yang dapat diperjualbelikan dengan SSX. Somesing berharap dengan dilistingnya SSX di Coinone Indonesia juga mampu membuka pasar yang lebih besar untuk platform mobile karaoke di Indonesia. (red)