Jakarta, Biskom- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Ka BRIN) Bambang Brodjonegoro mengunjungi fasilitas Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di Kawasan Puspiptek Serpong, Tangsel, (13/11). Fasilitas yang dikunjungi antara lain Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP), Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR), dan Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG).
Dalam kunjungan ini Menristek mengapresiasi keberhasilan BATAN, dan menyatakan akan ada banyak layanan terkait aplikasi teknologi nuklir untuk maksud damai di BATAN, yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat, termasuk layanan dari iradiator yang dapat menembakkan radiasi terkontrol yang tidak meninggalkan sisa radiasi berbahaya.
Teknologi Iradiasi dapat diterapkan pada proses sterilisasi makanan, maupun produk organik lainnya, yang mudah membusuk jika tidak dilakukan teknologi pengawetan. Teknologi iradiasi ini dapat menggantikan teknologi pengawetan makanan yang menggunakan bahan kimia biasa.
“Diperlukan sosialisai teknologi iradiasi ini pada pelaku bisnis, karena dibandingkan harus melakukan radiasi ke luar negeri tentunya mereka akan memilih yang prosesnya lebih cepat dan dekat karena biaya juga lebih murah. Perlu dicek pelabuhan mana saja yang memiliki potensi komoditas yang perlu diiradiasi bukan hanya dilihat dari volume kebutuhannya saja, tetapi juga variannya,” ujar Menristek.
Fasilitas Iradiator Gamma Merah Putih bertujuan untuk mempermudah proses sterilisasi suatu komoditas dan atau produk agar produk terkait dapat mempertahankan kualitas dan performa-nya, serta meningkatkan keamanan, mutu dan daya simpan , tanpa meninggalkan residu bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Menristek mengatakan pentingnya dilakukan sosialisasi secara kontinyu terhadap masyarakat, khususnya kalangan UMKM, rumah sakit dan industri untuk dapat memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi nuklir untuk.maksud damai, yang selama ini merupakan pencapaian dari BATAN.
BATAN juga menjadi anggota Badan Tenaga Atom Internasional seperti IAEA (International Atomic Energy Agency) dan FNCA (Forum for Nuclear Cooperation in Asia), karena telah mampu menghasilkan produk – produk inovasi teknologi nuklir untuk maksud damai, yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Salah satu produk inovasi teknologi BATAN dalam bidang kesehatan, Misalnya untuk kebutuhan diagnosis dan penyembuhan beberapa penyakit, terutama penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker dan gagal ginjal.
Dalam inovasi terbarunya, BATAN bekerjasama dengan PT Kimia Farma menghasilkan produk Endoneuroscan KaeF Terapi yang menjadi pengobatan untuk kanker neuroblastoma.
Sementara itu, Reaktor Siwabessy adalah reaktor riset tipe kolam dengan bahan bakar uranium silisida. Melalui rekator ini, BATAN memberikan layanan teknologi yang berhubungan dengan jasa teknologi iradiasi neutron, jasa teknologi iradiasi batu topaz, dan teknologi penyediaan air bebas mineral kepada pelanggan.
Selain itu, BATAN juga menangani pengamanan zat radioaktif di Indonesia. Berbagai teknologi penggunaan zat radioaktif, telah digunakan lebih dari 300 perusahaan, industri, institusi maupun RS di Indonesia. Tentu saja setelah pemakaian, limbah radioaktif perlu dikelola dengan baik. (red)