Rapat persiapan Indonesia AI Innovation Challenge 2020 di Gedung Kominfo, Jakarta (Sumber: kominfo.go.id)

Jakarta, BISKOM – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah. Namun sebenarnya apa itu AI? Secara singkatnya, mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.

Hal pertama yang biasanya orang pikirkan ketika mendengar istilah AI adalah robot. Karena film dan novel populer yang menceritakan mesin mirip manusia yang mendatangkan malapetaka di Bumi.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat dan mempengaruhi hamper seluruh aspek kehidupan manusia, menjadikan AI memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Inilah yang mendorong Kemenkominfo akan menggelar kompetisi pertama dalam pengembangan AI. Kompetisi berjudul Indonesia AI Innovation Challenge 2020 ini akan diluncurkan pada 1 April 2020 di Jakarta.

Direktur Layanan Aplikasi Informatika (LAIP), Bambang Dwi Anggono menjelaskan kompetisi bersifat terbuka untuk seluruh kalangan, seperti ASN, pelajar/mahasiswa, komunitas kreatif, peneliti, akademisi serta TNI/Polri. Untuk menjaring minat peserta akan diadakan roadshow di tujuh kota yang rencananya dimulai pada April 2020.

Peserta yang terpilih akan mendapatkan pendampingan selama sepuluh hari dari para profesional. “Mereka akan mengarahkan baik dari sisi teknologi dan pengetahuan di bidang AI. Sehingga pembuatan inovasi lebih terarah dan dapat bersaing di tingkat internasional,” tutur Bambang.

Perwakilan Skymind Technology Indonesia, Karim Taslim, mengharapkan kompetisi dapat mendorong dan menumbuhkan kreativitas serta inovasi digital di bidang AI. Termasuk untuk urusan pemerintahan. “AI saat ini lebih banyak digunakan oleh industri. Di kompetisi ini setidaknya terdapat dua belas kategori bidang, antara lain pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, pariwisata, transportasi, pendidikan, kesehatan, logistik serta bidang keamanan,” ungkap Karim.

Direktur LAIP mengharapkan peran serta aktif para stakeholder untuk turut mensosialisasikan program ini. “Kami mengaharapkan peran aktif stakeholder sehingga banyak pihak dapat berpartisipasi mengikuti kompetisi ini,” pungkasnya. (red)