Jakarta, BISKOM – Huawei adalah salah satu perusahaan asal China yang masuk ke dalam daftar hitam perusahaan Amerika Serikat (AS). Sehingga dalam sanksi yang dijatuhkan AS, semua perangkat Huawei tak bisa menggunakan teknologi dari perusahaan AS. Seperti diketahui, AS menghambat Huawei dengan larangan ekspor, yang secara tegas juga melarang perusahaan AS berbisnis ponsel pintar, termasuk pembuatan peralatan telekomunikasi.

Setelah sekian lama, Google akhirnya mengeluarkan pernyataannya soal masuknya Huawei dalam daftar hitam perusahaan yang dilarang berbisnis dengan perusahaan asal Amerika Serikat. “Google dilarang bekerja sama dengan Huawei untuk perangkat baru ataupun menyediakan aplikasi Google termasuk Gmail, Maps, YouTube, Play Store dan lainnya untuk diinstal dan diunduh di perangkat tersebut,” ujar Tristan Otrowski, Legal Director untuk Android dan Google Play dalam postingan blog resmi Android.

Google memperingatkan pengguna Huawei P40 dan P40 Pro soal bahaya jika mereka tak mengunduh aplikasi Google dari Play Store. Google tak menjamin aplikasi akan bekerja dengan baik dan soal keamanan data pengguna jika mereka menginstal aplikasi itu dari perangkat lain (sideloaded). 

Sideloaded adalah menginstal aplikasi melalui transfer antar dua penyimpanan lokal, bisa jadi antar ponsel atau dari PC ke ponsel. Tapi, Google tak menjamin soal penyusupan malware dan perihal keamanan data pengguna jika mereka menggunakan aplikasi Google dengan cara ini. 

Sebelumnya, para pengguna tetap nekat membeli perangkat Huawei karena mereka menganggap bisa menyiasati ketiadaan Google Play Store dan aplikasi-aplikasi Google dengan sideloading. Google lantas memberikan pernyataan tentang hal tersebut di situsnya.

Tristan pun memperingkatkan pengguna ponsel baru Huawei (yang sudah terdampak dari masalah tersebut) untuk tidak men-sideload Gmail, YouTube, Play Store dan aplikasi Google lain ke dalam perangkatnya tersebut.

Jika pengguna memaksa untuk menyusupkan aplikasi-aplikasi tersebut ke dalam perangkat yang tidak tersertifikasi itu, Google tak bisa menjamin apakah aplikasi yang disusupkan tersebut merupakan aplikasi asli yang bersih dari malware.

Sebelumnya, Huawei P30 meluncur tanpa dilengkapi Google Play Store. Huawei menyebut mereka menyediakan toko aplikasi sendiri bagi para penggunanya, App Galery. Namun, toko aplikasi ini belum memiliki beberapa aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, dan lainnya, seperti dikutip CNET. 

Google berusaha menghindari masalah politik ketika menerbitkan tulisan ini di situsnya. Trsitan mengakhiri pernyataan tertulisnya dengan menekankan cara untuk mengecek apakah perangkat ponsel pengguna dilindungi Google Play Protect. 

“Untuk mengecek apakah perangkat Anda tersertifikasi, buka Google Play Store di ponsel, sentuh Menu, cari Settings, dan akan terlihat sertifikasi perlindungan Play Protect (atau tidak),” seperti dikutip The Verge. (red)