Jakarta, BISKOM – Benteng hukum dalam penegakan di tanah air dalam hal ini Mahkamah Agung masih sangat diharapkan masyarakat dalam memperoleh keadilan, namun kenyataannya tingkat kepuasan terhadap MA belum memuaskan.
Mahkamah Agung yang saat ini dipimpin Hatta Ali masih memiliki sejumlah perkara dalam penyelesaian kasus hukum, apalagi belum lama ini lembaga hukum tersebut tersandera kasus Sekretaris MA, Nurhadi.
Kendati disisi lain adapula yang mendapat apresiasi publik seperti ketika MA membatalkan kenaikan iuran BPJS.
Di tengah mencari sosok pimpinan MA yang baru, sejumlah asosiasi hukum berharap pimpinan MA mendatang diisi oleh pendekar hukum yang dapat menjadikan hukum sebagai panglima. Demikian diharapkan Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Adat (APHA), DR Laksanto Utomo di Jakarta Sabtu (28/3/2020).
“Ini menjadi perhatian khusus bagi pemerhati hukum, masyarakat, dan pada khususnya pencari keadilan perlu mencari profil (ketua MA) bagaimana yang bisa memberikan rasa keadilan betul- betul kepada masyarakat,” kata Laksanto.
Terkait kepemimpinan baru di tubuh MA, terdapat 5 nama yang digadang-gadang sebagai kandidat ketua MA yakni, Andi Samsan Nganro , Supandi, Sunarto, M Syarifuddin, dan Suhadi.
Pembina Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI), Faisal Santiago menilai ke 5 kandidat calon ketua MA sama-sama memiliki peluang menjadi ketua MA. Faisal berharap ketua MA mendatang jauh lebih baik dari yang ada saat ini.
Para Pemerhari hukum berharap pada pemilihan ketua MA yang akan datang, harus yang berintegritas, tidak mempunyai cacat secara hukum, dan dia mempunyai keinginan yang besar untuk menegakkan keadilan di Indonesia, karena banyak putusan- putusan yang di Mahkamah Agung masih ada yang tidak berpihak kepada masyarakat, jadi memang harus mencari orang yang berkualitas.*** Emil Simatupang.